02. Sebuah Kepedulian

12 0 0
                                    

Bismillah.

Assalamualaikum wattpaders.

Matcha hari ini update lagii!!

Semoga kalian suka ya!

Thanks and happy reading!!

***

"Apaan sih To? Anu anu." Ujar Nisa penasaran. Pasalnya pembicaraan Ditto tidak bisa ditebak.

"Jangan bilang mantan gue?" Ditto menggeleng cepat kemudian Nisa mengikuti pandangan mata Ditto.

"Motor lo di liatin mas-mas noh." Jawab ditto setelah Nisa melihat.

"Heh?!! Serius dia nyusul sampe sini?" Pekik Nisa kemudian mengambil kunci motornya dan menarik Ditto menuju ruang meeting. Tak lupa Ditto juga mengambil cangkir berisi kopi milik Nisa.

"Lo kenapa sih? Panik banget dari tadi. Dia siapa?" Tanya Ditto dan Nisa semakin gusar.

Melihat itu, Ditto mendekat dan mendudukkan Nisa di kursi dan menggenggam tangannya. "Tenangin diri lo, jangan gusar panik gini. Ambil nafas trus buang." Titah Ditto menenangkan Nisa.

Merasa dirinya sedikit tenang, dirinya mulai berbicara dengan ditto. "To, gue mau disini dulu. Orang tadi namanya Yoga, temennya Mas Zidan. Dia mau ngajak gue balik tapi gue pengin disini To." Rengek Nisa seraya menggenggam tangan Ditto memohon.

"Iya iya kalem Sa, gue keluar dulu ya? Katanya lo mau disini?." Ujar Ditto kemudian melepas genggaman Nisa perlahan.

"Tapi nanti balik lagi ya To? Ya kali gue sendirian." Ditto hanya terkekeh mengangkat jempol kemudian keluar dari ruangan itu.

"Ada yang bisa saya bantu kak?" Tanya Ditto pada lelaki bernametag Yoga.

"Disini sebelumnya sudah ada pelanggan belum kak?" Tanya Yoga seraya melihat sekeliling cafe.

"Belum kak, cafe barusaja buka." Jawab Ditto santai 

"Ada apa ya kak?" Ujar Ditto basa basi.

"Nyari adik teman saya namanya Nisa, katanya sering kesini." Jelas Yoga dan Ditto hanya mengangguk.

"Oke deh kak, nanti kalau kak Nisa kesini saya bilangkan." Ujar Ditto memastikan Yoga.

Yoga mengangguk meminta maaf dan pamit pergi melanjutkan pencarian Nisa.

Sedangkan Ditto berlari menuju ruangan Nisa berada.

"Lo paling the best deh To, sahabat gue yang palingg baik!" Ujar Nisa seraya menepuk lengan Ditto.

"Siapa dulu dong??"

"Ditto!" Nisa dan Ditto tertawa saat menyebut nama Ditto. Entah humor mereka yang receh atau memang sama-sama merasa lucu.

"Eh sa, adek gue ternyata ikut paskibra tau!" Cerita Ditto mendapat apresiasi dari Nisa.

"Bagus! Penerus gue tuh!" Nisa menepuk bahunya bangga.

"Halah, tapi kata adek gue hari-hari latihannya fisik mulu." Curcol Ditto.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 24, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Dia dan PendidikanWhere stories live. Discover now