Onee-san

578 71 47
                                    

Gadis manis dengan rambut panjang berwarna indigo itu membuka matanya perlahan. Rasa sakit di kepalanya kembali berdenyut nyeri. Tubuh lemahnya terbaring di atas ranjang rumah sakit. Tangan kirinya masih diinfus. Aroma obat tercium kuat di indra penciumannya. Pandangan mata itu terlihat kosong menatap keluar jendela.

Angin di penghujung musim gugur berembus pelan memasuki jendela rumah sakit. Udara terasa dingin menusuk tulang akan pergantian musim gugur ke musim dingin. Di luar langit tampak kelabu. Mungkin dalam hitungan hari salju pertama akan turun.

Sosok dokter berambut blonde memasuki ruangan sang pasien, menyapa dengan santai sembari menutup jendela.

Pasien tersebut bernama Otsutsuki Hinata. Usianya baru memasuki 15 tahun. Tiga hari lalu dia melahirkan dengan normal anak kembar. Laki-laki dan perempuan. Kelahiran yang sangat langka, karena bayi yang dilahirkannya memiliki fisik berbeda meski mereka kembar. Yang jelas kedua bayi itu sama sekali tak menuruni fisik sang ibu. Mereka lahir dalam keadaan prematur.

Bayi laki-laki berambut pirang secerah mentari dengan mata sebiru batu safier. Fisiknya terlahir dengan bobot 1,8 kg. Memiliki kulit putih dan aktif bergerak. Sedangkan kembarannya, bayi perempuan dengan rambut hitam dan memiliki mata sehitam jelaga. Berbanding terbalik dengan fisik sang kakak, bayi perempuan itu terbilang lemah. Bahkan saat lahir beratnya di bawah berat kakaknya. Hanya 1,3 kg. Kini kedua bayi itu berada di inkubator sejak mereka dilahirkan.

Hinata merasa hidupnya sangat sulit. Kamisama tidak adil kepadanya. Kenapa kejadian yang sangat kejam itu menimpanya? Apa salahnya hingga dia mengalami hal yang begitu mengerikan?

"Ayahmu akan membesarkan mereka. Selanjutnya kau hanya perlu fokus pada study-mu yang sempat tertunda." Dokter Tsunade berdiri membelakangi jendela

Terkadang hidup itu tidak adil. Membuatnya kehilangan kata-kata. Entah apa yang akan dihadapi nasib dua bayi kembar berbeda ayah ini. Namun yang pasti, hidupnya tidak akan pernah mudah untuk ke depannya nanti. Mereka akan dinilai dan dihakimi atas sesuatu yang bukan salahnya. Bayi tak berdosa itu lahir dari seorang gadis berusia 15 tahun.

Terkadang hidup memang tidak adil. Akan tetapi kenapa ketidakadilan ini menjadi sangat memuakkan dan menghancurkan hati. Hinata terlalu lelah menjalani kehidupannya. Jika diijinkan, dia ingin mati. Meninggalkan semua. Dunia ini terlalu kejam untuknya.

Air matanya kembali turun. Dia kehilangan masa mudanya. Masa depannya. Dan satu hal yang pasti, dia sudah mengubur hatinya untuk lelaki manapun. Tak ada kata cinta. Karena cinta, dia merasakan keterpurukan yang akan dia ingat sampai mati.

 
🍀🍀🍀🍀

Pria di pertengahan empat puluhan itu menatap sedih dua bayi kembar. Cucunya. Hyuuga Boruto dan Hyuuga Himeka. Hampir satu bulan dua bayi kembar itu berada di dalam inkubator dan hari ini mereka sudah dibawa pulang ke kediaman Hyuuga. Bayi-bayi mungil itu tertidur pulas berada di box bayi.

Hyuuga Hiashi pria bermata perak itu merutuki nasibnya. Mungkinkah ini adalah karma yang dia terima karena kesalahannya di masa lalu. Tapi kenapa harus putrinya yang mengalaminya? Bahkan pembalasan itu lebih kejam.

Hiashi muda jatuh cinta pada seorang gadis miskin bermarga Otsutsuki, namun karena perbedaan kasta membuatnya tak bisa bersama. Gadis bernama Hikari itu adalah ibu Hinata. Mungkin dulu Hiashi mengira jika membuat Hikari mengandung benihnya, keluarganya akan menerima gadis itu. Sayangnya, pihak Hyuuga menentangnya. Hikari diusir dan hampir dilenyapkan oleh ayahnya sendiri. Mereka tidak sempat menikah, namun keadaan yang memaksa mereka berpisah.

Hiashi dikirim ke luar negeri selama bertahun-tahun, sementara Hikari sendiri hilang tanpa jejak seolah marga Otsutsuki tak pernah ada, tentunya karena ancaman Hyuuga yang tak main-main. Seberapa keras Hiashi mencari keberadaan Hikari, semua sia-sia. Hingga dia menuruti keinginan sang ayah dengan menikahi gadis bangsawan yang sederajad dengan Hyuuga, yaitu bangsawan Terumi. Tahun-tahun berlalu, Hiashi sempat mendengar kabar yang terakhir, bahwa Hikari meninggal usai melahirkan putrinya.

[END] ✅ OneesanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang