Chap. 344 - A Road That Isn't a Road [5]

96 13 0
                                    

< Bab. 344 - Sebuah Jalan yang Bukan Jalannya (5) >


Memberi makan Fourth Wall jiwa Yoo Sangah. Metode ini terlintas dalam pikiranku berdasarkan peristiwa masa lalu, di mana ketika itu Fourth Wall memakan ibuku. Pada saat itu, ibuku dimakan olehnya ketika jiwanya sudah rusak dan sebagian jiwanya pulih kembali ketika Fourth wall memuntahkan ibuku lagi. Selain itu, terdapat 'perpustakaan' di dalam Fourth Wall, jadi aku rasa, metode ini layak untuk dicoba.

「 Aku ti dak mau. 」

Fourth Wall membaca niatku tetapi ia tidak ingin menuruti keinginanku. Fourth Wall memperhatikan Yoo Sangah yang mulai tersebar dan bereaksi dengan marah.

「 Aku ti dak ing in mema kan di a. 」

"Makan." Kejutan itu menyebabkan tubuhku bergetar. Namun, aku tidak mundur. "Jika kau tidak mau memakannya maka aku akan mematikan skill."

Ini adalah ancaman terakhir yang bisa aku katakan. Bagaimanapun, pada dasarnya, Fourth Wall adalah sebuah keterampilan dan aku bisa mematikannya kapan pun yang aku mau. Berdasarkan insiden yang pernah terjadi sebelumnya, Fourth Wall benar-benar membenci ancamanku ini. Maka seharusnya kali ini pun...

「 Laku kan saja, jika ka u bi sa. 」

Sepertinya aku tidak bisa melakukannya.

「 Ji ka kau memati kanku, wa nit aitu ti dak akan bi sa berta han. 」

Aku menggigit bibirku.

「 Se lain itu, de ngan mema tikan aku, kau dengan suka rela akan mem biar kan para rasi melihat selu ruh informasi mu. 」

[Banyak konstelasi memperhatikan kamu!]

[Beberapa konstelasi meragukan keberadaan 'dinding' yang kamu miliki.]

Fourth Wall sadar betul bahwa aku enggan mengungkapkan informasiku kepada siapa pun. Sebenarnya, aku tidak memiliki penghalang mental yang berguna selain dari Fourth Wall. Jika rasi bintang kelas tinggi menyelidikku begitu Fourth Wall menghilang, aku mungkin akan jadi benar-benar tak berdaya seperti seorang bayi dalam keadaan telanjang.

Aku menatapnya sejenak. "Kalau begitu aku akan menghancurkannya."

「 Apa? 」

"Aku akan menghancurkan beberapa bagianmu dan memaksamu untuk memakannya."

Sejak awal, Fourth Wall bukan kenyataan. Namun, sekarang aku bahkan bisa memukulnya. Aku mengepalkan tangan dan memberikan pukulan kepada Fourth Wall yang ada di depanku. Seluruh ruangan bergetar akibat pukulanku yang mengenainya. Kemudian, terdengar sebuah teriakan singkat dan suara dari orang-orang yang bergegas keluar.

Aku mengayunkan tinjuku lagi. Tapi, Fourth Wall bahkan belum tergores sedikit pun.

「 Ini ti dak ber guna. 」

"..."

「 Ini ter lalu ber lebihan ha nya untuk menyela matkan Yoo Sang ah. 」

Sudah aku pikirkan. Seperti yang aku katakan sebelumnya, Fourth Wall bukanlah kenyataan. Dia merupakan sebuah eterampilan yang aku terapkan. Maka...

Aku memusatkan pandanganku ke salah satu bagian dinding. Percikan api seketika membanjiri ruangan dan Lee Jihye, yang sedang membuka pintu, terhantam keluar.

「 Ti dak! 」

Muncul sebuah celah kecil di bagian sudut Fourth Wall. Seperti yang telahaku perkiraka. Hingga saat ini, aku telah memikirkan bahwa keterampilan hanyalah sebagai sesuatu yang dapat aku hidupkan atau aku matikan. Bahkan meski sebuah 'keterampilan' mungkin memiliki kondisi pengecualian masing-masing. Akan tetapi, dengan kata lain...

Pembaca yang Tahu Segalanya [Vol. 03]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang