A Reason

1.2K 97 20
                                    

Sebuah Alasan Mengapa aku di sini

~

Namaku Aizawa Fukatshu. Semua orang mengenalku sebagai siswa terpandai di sekolah. Tapi siswa pandai ini tidak memiliki teman selain, seorang laki-laki bernama Matsuda Shun yang menyebut dirinya sebagai teman sehidup semati.

Ketika semua orang hanya melewatiku di persimpangan jalan tanpa perduli aku hidup atau tidak, Shun adalah satu-satunya teman yang tetap merangkulku dalam senyum ceria tanpa batas. Kadang aku bahkan berfikir dia gila !. Shun terlalu nyaman melewati hidup, aku selalu bertanya-tanya adakah dia memiliki masalah meskipun itu hanya perkara sakit perut.

Lupakanlah .... segila dan seaneh apapun, dia tetap teman terbaik dalam hidupku. Shun pernah mengatakan sesuatu padaku, yang selalu ku ingat bahkan meskipun aku berada di toilet. Dia mengingatkan aku tentang mencoba membuka diriku untuk orang-orang di sekelilingku.

Oh ya, aku lupa ... aku bukan tipe seorang laki-laki yang dapat dengan mudah mengatakan apa yang ingin mereka katakan. Untukku, mengucapkan kata 'maaf', 'terima kasih', atau bahkan 'hai' pada seseorang yang menurutku tidak nyaman, itu akan membuatku berkeringat dan sakit perut. Kenapa ? alasannya simple, aku pengecut !.

Dokter mengatakan aku memiliki kelainan, oh tolong katakan saja bahwa aku gila. Tidak, aku tidak gila. Aku hanya memiliki sifat yang berbeda dari kebanyakan remaja pada umumnya. Aku tidak suka keramaian, jika aku berada disana sendirian ... aku bisa memastikan bahwa aku akan merasa seluruh tubuhku panas dan pingsan kemudian menjadi endingnya. Tapi bukan berarti aku suka sendirian, karena sendirian juga membuatku takut.

Normal bukan ? setidaknya untukku itu normal.

Itulah mengapa aku tidak punya teman, bukan karena tidak ada orang yang mau berteman denganku. Tetapi, karena aku tidak mau membuka diriku untuk berteman. Jika siapapun datang padaku dan berkata 'Hai Aizawa, ayo kita berteman baik' dan aku hanya tersenyum dan berlalu meninggalkannya.

Kenapa ? orang yang memiliki kelainan sepertiku tidak suka basa basi, jika dia memang sungguh ingin berteman, lalu buktikanlah !. Lihatlah Shun, dia tidak pernah mengajakku berteman. Tapi dia bicara padaku, mengajaku bermain, belajar bersama, menonton film bersama dan merangkulku dalam suka dan duka. Aku selalu berfikir bahwa memiliki Shun di sisiku sudah cukup.

"lalu mengapa kau bisa berada di tempat seperti ini ?" tanya seorang pria berbadan kurus, Fujikawa Kou

"Sederhana. Karena aku jatuh cinta" jawabku tertawa

"Cinta ? bagaimana cinta bisa membuatmu berada di sini ?"

"Jangan naif, Kou. Cinta bisa membuatmu berbunga-bunga dalam sepersekian detik, tapi dia juga mampu menjadi racun yang membuatmu berubah tak dirimu kenali" ucapku

"Apa yang salah dengan cinta ?"

"Cinta tidak salah. Tidak ada yang salah dengan nama cinta. Tapi, orang yang jatuh cintalah yang salah di sini ... ketika kau jatuh cinta, kau harus bisa menjadi bijak pada dirimu sendiri, jika kau tidak bisa mengendalikan dirimu. Maka dirimu yang lain lah yang akan menguasainya"

"Aizawa, bisa kau mengatakan sesuatu yang bisa aku mengerti" Kou tampak kesulitan mencerna kata-kataku.

"Kou, Aku membunuh cinta itu. itulah alasan mengapa aku di sini" aku dapat melihat ekspresi terkejut dari wajah pria yang memiliki umur dua tahun lebih tua dariku ini.

"Kau membunuhnya ?"

"Ya. Aku di sini karena aku membunuhnya"

Oh, ayolah ... sudah kukatakan bahwa dokter telah menjelaskan pada kedua orang tuaku bahwa aku memiliki kelainan pada diriku sendiri. Jadi mengertilah. Membunuh adalah tindakan yang di luar dugaanku, aku bahkan tidak pernah bermimpi untuk membunuh seseorang. Bagaimana mungkin aku bisa melakukan hal keji itu, aku ini pengecut dan penakut ! tapi terlambat, itulah yang kulakukan.

Rain'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang