4🦊

140 21 2
                                    

Di pelajaran ke tiga sampai pulang sekolah Chenle tidak terlihat sama sekali, Yuna, Chuu, Soobin, dan Daniel mencarinya ke segela arah, termasuk ke perpustakaan

"Chenle disini ga?"

Mereka semua menggeleng, Daniel menutup pintu dan berlari menyusul teman-temannya di belakang sekolah, sesampainya disana mereka beristirahat sebentar "keknya dia beneran ke hutan itu lagi deh" mereka mengangguk lalu beranjak dari duduknya dan masuk ke area parkir

Sesampainya dirumah Chenle mereka langsung masuk dan mengganti baju, mereka pulang jam setengah delapan dan langsung mengendarai mobil menuju hutan itu

"Batu gunting kertas siapa yang kalah mimpin perjalanan depan"

"Ah ha'ah lah.. Ga mau gue, mending telfon dulu tuh anak, kesesat berabe nanti"

"Ga di angkat bego, berdering mulu dari tadi" Yuna mengangguk menanggapi perkataan Soobin

"Y-yaudah gue d-didepan" Yuna menunjuk dirinya sendiri, menaitkan tali merah ke tangan mereka lalu perlahan memasuki hutan itu, Chuu, Soobin, dan Daniel memegangi obor, tidak ada yang di belakang

Soobin, Daniel tidak mau di belakang jadi mereka berjalan bersama berdampingan

"Nghh lepas ahh, mhh sakit ahh lepas kumohon hks.."

"Kau harus membayar kesalahan temanmu itu, dengan gantinya berikan aku tubuhmu"

"Dasar rubah mesum!! Tidak!! Ahh.. Nghh plishh lepashh"

"Masa ada orang ngewe di hutan belantara gini?" mereka mendengar jelas bahwa itu adalah suara Chenle, perlahan yuna berjalan mengikuti arah suara desahan itu

Dan mereka berhenti di belakang pohon besar "permisi.. Kita numpang ngintip teman kami lagi apa.. Matiin obor kalian, masih ada cahaya rembulan"

Wush

Wush

Chuu menghiraukan suara bising itu, dia perlahan menoleh ke samping, disana dia melihat sesosok laki-laki tampan, bertubuh kekar dan tinggi, dia sempat terpana dengan kedatangan laki-laki itu, menggeleng lalu mengarahkan pandangannya kedepan

"Ayolah cantik.. Ikut azrill"

Chuu menoleh ke samping, disana dia tersenyum lalu perlahan menggeleng, dia meminta maaf dalam bisikan

"Maafkan aku. Aku tidak bisa azrill"

"Why baby?"

"Emm tidak..."

Chuu tersenyum lalu berjalan kedepan mengikuti yuna yang mulai berjalan selangkah demi selangkah "mau kemana yun?"

"Diem niel, kita cuma mau ngintip lebih dekat.." mereka melihat Chenle yang sudah tak sadarkan diri di gendong menuju sebuah perumahan, yuna menggandeng tangan mereka lalu berlari secepat mungkin karna jalan rubah itu sangat lamban

"Akhh yuna..."

Mereka tersentak karna jari Chuu lepas dari genggamannya, suara Chuu yang menjerit meminta tolong perlahan hilang terbawa angin, di tengah hutan yang lebat dan gelap mereka sendiri

Mereka tersentak karna jari Chuu lepas dari genggamannya, suara Chuu yang menjerit meminta tolong perlahan hilang terbawa angin, di tengah hutan yang lebat dan gelap mereka sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gumiho/rubah ekor 9 {JiChen}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang