481 - 485

65 8 0
                                    

• 481 •

"Dimana orang-orang?"

Di ruang sebesar itu, tidak ada orang lain yang terlihat kecuali dia.

Komputer dimatikan, tidak ada informasi yang tersebar di kursi, dan tidak ada tanda-tanda yang jelas bahwa komputer sedang dikerjakan.

"Lao Jin?"

"Bai Tua?"

Jiang Fuyue berputar-putar, "Aneh... kemana mereka semua pergi?"

Saat ini, sedikit suara terdengar dari area percobaan inti.

Jiang Fuyue melangkah maju dan meletakkan kartu akses di tangannya secara tentatif ke area penginderaan Detik berikutnya, terdengar dua bunyi bip.

Pintu terbuka.

Dia ingat Xie Dingyuan mengatakan bahwa ada serangkaian instruksi akses terenkripsi di area percobaan inti.

Salah satu levelnya juga menggunakan teknologi pengenalan iris mata.

Tingkat ketelitian dan kewaspadaan bisa dibayangkan.

Jiang Fuyue baru saja memiliki mentalitas untuk mencobanya untuk melihat apakah kartu magnetik di tangannya dapat berfungsi.

Di luar dugaan, ternyata... dibuka?

Pintu besi isolasi setengah terbuka dan mengeluarkan bunyi bip terus menerus. Ini merupakan pengingat bahwa batas waktu akan segera berakhir. Setelah waktu yang ditentukan, pintu akan menutup secara otomatis.

Jiang Fuyue masih berjuang, mau masuk atau tidak?

Adegan memalukan saat pakaian pelindungnya tergores terakhir kali masih tergambar jelas di benaknya.Sekarang dia membuka pintu isolasi secara pribadi tanpa izin dari pemiliknya, Xie Dingyuan, meskipun kartu aksesnya diberikan olehnya...

Jiang Fuyue mundur setengah langkah dan akhirnya memutuskan untuk tidak maju.

Siswa sekolah dasar semua tahu bahwa mereka tidak boleh menyentuh barang orang lain tanpa izin, dia tidak bisa lebih buruk dari siswa sekolah dasar, bukan?

Tepat ketika dia memutuskan untuk berbalik dan pergi, tiba-tiba terdengar "ledakan" dari dalam.

Itu bukan lagi suara kecil sebelumnya, tapi seperti reaksi kimia yang mirip dengan ledakan.

"Xie Dingyuan? Apakah kamu di dalam?"

Setelah berteriak, Jiang Fuyue menyadari bahwa melalui lima pintu yang saling bertautan, tidak peduli seberapa kerasnya dia, orang-orang di dalam tidak akan mendengarnya.

Namun detik berikutnya, dia tiba-tiba terkejut!

Raungan seperti ledakan barusan terdengar begitu jelas melalui begitu banyak pintu yang saling bertautan, bisa dibayangkan situasi sebenarnya jauh lebih buruk dari yang dia bayangkan!

Mata Jiang Fuyue sedikit tajam, dia tidak lagi ragu-ragu, dan masuk pada detik terakhir sebelum pintu ditutup.

Benar saja, jika kartu di tangannya bisa membuka pintu pertama, pasti bisa membuka pintu kedua dan ketiga...

After Rebirth, I Am the White Moonlight of All Big Brothers  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang