Truth Or Dare?

2.3K 83 2
                                    

Dua orang pria sedang asyik bermain billiar bersama.Mereka masih memakai seragam sekolahnya.Bukannya langsung pulang,Dasar anak nakal!

"Kapan kau akan katakan isi hatimu padanya?"ucap Jimin memecah keseriusan Jungkook yang sejak tadi masih asyik menembak bola-bola dengan tongkat billiar-nya.

"Isi hati apa maksudmu?aku tidak mengerti?" Balas Jungkook pura-pura tak mengerti perkataan yang Jimin ucapkan barusan.

"Kau masih saja pura-pura tak mengerti Jeon Jungkook!!"protes Jimin lalu segera pergi dari papan billiar . Ia pun mendaratkan tubuhnya pada sofa besar,wajahnya sedikit murung akibat ulah sahabatnya itu."Sampai kapan kau akan menjadi pengecut seperti ini?!".Kini Jimin menaikan sedikit volume suaranya sepertinya Jimin sedikit tersurut emosi.

Brak!

Jungkook melemparkan tongkat tersebut ke arah papan billiar-nya.
"Pengecut?Kau bilang pengecut?".Jungkook pun menghampiri Jimin yang masih terlihat kesal."Aku hanya tidak mau persahabatan yang kami lakukan akan hancur begitu saja karena perasaanku yang bodoh!!"tambahnya.

Jimin menarik napasnya berat rahangnya mengeras dan kepalan tangannya semakin gatal karena ingin mendaratkannya pada pipi mulus Jeon Jungkook karena ia terus saja membawa bawa kata -persahabatan- pada setiap alasannya."Terserah" Jimin beranjak dari posisinya dan mengambil tas dan jaketnya ."Sembunyikan terus perasaan mu! Kalau bisa sampai kau tua lalu mati penasaran!!".Jimin menepuk bahu Jungkook kasar perkataan Jimin lebih menjurus pada sebuah sindiran ditambah Jimin takut jika emosinya tidak akan terkendali lalu melukai sahabatnya ini jadi ia memilih untuk pergi.

©Fancyladies©

Jungkook masih terus teringat dengan perkataan Jimin tadi.Raut wajahnya terlihat datar tak ada ekspresi.yang dilakukannya hanya memandangi orang-orang yang sedang berlalu lalang.
"Tak ada salahnya jika aku mencobanya"batin Jungkook.

Argh!!

Jungkook mengacak-acak surai hitamnya frustasi.

Dua orang perempuan sedang asyik berbincang-bincang.mereka tertawa lepas tak peduli bahwa disebelahnya ada seorang pria tampan,bukankah setiap pria akan merasa -illfell- jika mendengar tawa wanita yang terlalu berlebihan?.

"Yak!Kau lihat rambutku?lihat jadi berwarna putih kan?"

"Memangnya rambutmu kenapa?"

"Aku betmain Truth or Dare bersama Dongho.Dia menyuruhku mengoleskan tipe-x pada rambutku makanya jadi seperti ini..."

"Ahaha.. jadi kau pilih Dare?Bodoh!!"

Mereka bercakap tanpa mengontrol volume suaranya mau tak mau Jungkook sedikit mendengar percakapan mereka.tapi hal itu jelas memberikan sebuah ide konyol pada otak Jungkook.

"Got it!! Gunakan saja permainan itu!!" Batin Jungkook tapi kini ekspresinya berubah tidak seperti tadi.Tersenyum dengan memamerkan gigi kelincinya itu.Sungguh manis senyum pria ini mungkin itulah ungkapan jika orang lain yang melihat Jungkook tersenyum.

©Fancyladies©

"Nami!!!"

Jelas wanita bernama Nami itu berbalik mencari sumber suara.dan ternyata Jungkook lah yang memanggilnya.Gadis ini pun menarik sebuah senyuman di bibir merah muda alaminya.

"Haaah..haah..".Jungkook menstabilkan napasnya karena berlari tadi.

Melihat kondisi Jungkook seperti itu lalu gadis itupun merogoh benda yang ada di dalam tasnya."Minumlah" Nami menyodorkan botol air mineral tepat didepan wajah Jungkook.

"Terimakasih" Jungkook pun mengambil lalu meminumnya.Airnya terasa segar apalagi Nami yang memberikannya.Double Strike!!

"Kenapa kau memanggilku?"Tanya Nami sembari mengusap peluh didahi Jungkook menggunakan tissue.Otomatis wajah mereka hanya berjarak beberapa senti saja bahkan Jungkook pun bisa leluasa melihat wajah Nami yang mempesona.

Truth or Dare? [Jungkook BTS Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang