"Mas! turunin!" pekik dari seorang pria yang tengah di gendong sang suami
Pria tersebut bernama Ling, ia tengah digendong oleh suaminya, Zilong. "diam sayang nanti kamu jatoh" zilong berujar.
"gamau, lepasin!" Ling berusaha memberontak, kenapa demikian? karena ia melupakan (lebih tepatnya menghindari) janjinya untuk bercinta dengan Zilong malam ini!
Namun, Zilong tidak menghiraukan pekikan sang suami, ia memilih diam sambil menggendong Ling menuju kamar mereka berdua. Saat sudah berada dikamar, Zilong lekas menidurkan tubuh Ling di ranjang.
Zilong segera menindih tubuh Ling dengan perlahan, Ia menatap tajam mata Ling, Ling yang di tatap seperti itu secara spontan menghindari tatapan Zilong.
Zilong yang melihat Ling mengalihkan pandangannya dengan segera mencengkram dagu sang kekasih hati untuk menatap mata nya lagi.
"j- jangan marah, aku keasikan main sampe ga sadar udah mau malem.." Ling berusaha untuk menjelaskan."ngga sadar? atau sengaja buat menghindar dari janji kamu kemaren?" Zilong berujar dengan suara beratnya yang membuat Ling menjadi waspada.
Belum sempat Ia menjawab, Zilong dengan segera menarik dagu Ling lalu menciumnya secara kasar, Ling yang mendapat ciuman mendadak tersebut hanya bisa pasrah, Ia takkan bisa lepas dari jeratan suaminya tersebut.
"hngnhh.." Ling yang mulai terbuai mengalungkan tangannya ke leher Zilong.
Dengan lihai, Zilong menggigit pelan bibir nya agar Ling membuka mulutnya, Zilong memasukkan lidahnya kedalam mulut Ling, lalu mengabsen satu persatu deretan gigi milik Ling. Ling hanya dapat melenguh menikmati ciuman dari sang suami.
Ling yang merasa sedikit kehabisan nafas dengan segera mendorong pundak Zilong lalu mengais nafas dengan rakus, terdapat untaian saliva antara bibir Ling dengan bibir Zilong.
'hahhh... t- tunggu Mas!" Ling panik dan menahan tangan Zilong saat sang suami menarik turun celananya. Zilong tidak mengindahkan perkataan Ling, ia tetap menarik celana beserta dalaman yang Ling kenakan.
Zilong terkekeh kecil melihat Ling yang malu malu dan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.
Zilong menarik tangan Ling agar tidak menutupi wajah cantiknya. "jangan ditutup sayang, Mas pengen liat wajah cantik-nya Mas."
Ling yang mendengar hal tersebut tersipu malu, wajah serta bibirnya terlihat merah, hal tersebut membuat ling tampak cantik berkali-kali lipat!
'diem.. aku malu." Zilong yang mendengar hal tersebut tertawa pelan, lalu Zilong menindih tubuh Ling lagi, ia mengusap perut hingga turun ke penis milik Ling lalu mengusapnya pelan. Ling yang merasakan hal tersebut tersentak kecil, lalu menggigit pelan bibir bawahnya.
"h- hahh mas.. hnghh" Ling mendesah pelan, ia merapatkan kedua pahanya saat merasakan sensasi nikmat tersebut.
Zilong melepas pakaian yang masih melekat ditubuh indah milik Ling, tiba-tiba Zilong turun dari kasur dan berjalan ke arah lemari untuk mengambil sesuatu, dan kembali ke kasur.
"Mas?" Ling memanggil Zilong dengan suara pelan, Zilong tampak membawa sesuatu yang ling ketahui. "biar nanti licin pas dimasukin"
Zilong kembali menaiki kasur dan melebarkan kedua kaki Ling agar memudahkannya untuk bermain dengan tubuh suaminya. Ling yang diperlakukan seperti itu segera merapatkan kembali pahanya, namun ditahan oleh sang suami, Ling hanya bisa pasrah sambil menutup wajahnya dengan lengan. Dengan segera Zilong membuka penutup pelumas tersebut lalu mengoleskan sedikit di jarinya.
Zilong mulai memasukkan satu jarinya kedalam lubang milik Ling, lalu menggerakkan jarinya pelan. Ling merasakan hal tersebut reflek mendesah
"anghh mas.. pel- hnghhh.." ucapan Ling tak jadi selesai karena zilong menambah satu jari lagi kedalamnya.'ahh m- mass.. disanahh mhh.. " Ling mendesah nikmat saat jari Zilong berhasil mengenai spot nya didalam sana.
Zilong yang mendengar desahan Ling menjadi tak sabar, Ia mengeluarkan jarinya dari lubang milik Ling. Dengan cepat Zilong menurunkan celana milik nya dan mengeluarkan miliknya yang sudah ereksi.
"Mas udah ga tahan. Mas masukin sekarang ya?" zilong mulai mengoleskan pelumas pada miliknya yang sudah menegang dan mulai mengarahkan penisnya ke lubang milik suami cantiknya, dengan perlahan tapi pasti Zilong berhasil memasukkan setengah batang penisnya kedalam lubang Ling.
"A-AH MAS!.. hnghh sa- sakitt.." Ling merintih kesakitan saat Zilong memasuki dirinya, Ling meremas tangan Zilong yang berada di pinggangnya.
"Tunggu bentar Mas.. sakitt" Ling menatap Zilong dengan wajah yang memerah dan hal tersebut membuat Zilong tak tahan, ia menghiraukan permintaan Ling.
Zilong menindih tubuh Ling dan bertumpu dengan kedua tangannya agar tidak terlalu menghimpit tubuh suaminya, lalu ia menghentakkan miliknya agar masuk seluruhnya.
Hal itu membuat Ling berteriak, terkejut saat Zilong menghentakkan penisnya agar masuk semua kedalam lubangnya.
"ANGHH.. SAKIT!.. sa- sakit Mas.." ling menangis, itu sakit sudah lama ia tak dimasuki jadi itu membuat miliknya sempit kembali. "haha, maaf. Mas ngga tahan. kamu cantik banget, bikin Mas ga bisa pelan masukin nya."
Setelah beberapa saat menunggu Ling siap Zilong bersuara. "Maya sudah boleh gerak?" Ling yang mendengar hal tersebut mengangguk pelan "udah, tapi pelan pelan ya Mas?" Zilong mengangguk dan mulai bergerak maju mundur didalam lubang milik Ling.
"ahh mas.. nghh" lama kelamaan Ling mulai menikmati setiap hentakan yang ia terima dari Zilong, Ling menatap wajah suaminya yang terlihat sangat err tampan.
Ling mendongakkan kepalanya saat milik Zilong mengenai titik nikmatnya, Zilong yang melihat hal itu terus menghentakkan miliknya ditempat yang sama. Zilong dapat merasakan paha milik Ling bergetar akibat perbuatannya.
Ling menggelengkan kepalanya. "udahh nghh udah.. Mas.." Zilong meraih penis milik Ling lalu mengocoknya perlahan, perlakuan Zilong membuat Ling meremas sprei kasur hingga berantakan.
"Mas.. ahh.. a- aku mau." Zilong yang mendengar hal tersebut dengan cepat mengocok milik Ling yang berada di telapak tangannya, Ia dapat merasakan tubuh Ling bergetar hebat.
Secara tiba tiba, Ling memuncratkan cairannya keluar, Zilong yang melihat hal tersebut tersenyum puas lau mengusap rambut suaminya. "cantik, suami Mas cantik banget. Sekarang giliran Mas ya."
Zilong menumpu kedua tangannya di kasur lalu menggerakkan miliknya dengan cepat, tak menunggu lama, Zilong mengeluarkan cairannya didalam Ling. Zilong menarik pelan penisnya dari lubang sang suami.
"hebat, gimana sayang? enak?" tanya Zilong pada Ling. Ling hanya mengangguk pelan, ia tak mampu untuk berbicara, ia sudah terlalu lelah untuk sekarang.
Zilong merebahkan tubuhnya disamping Ling lalu menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka berdua.
"sekarang kita tidur, mumpung Mas besok libur kita bisa santai santai dirumah. Good night sayang." Zilong memeluk pinggang Ling lalu mengecup bibir sang suami, Ling yang mendengar hal tersebut hanya bisa mengangguk dan mulai memejamkan matanya.
-end.
hello, this is my first work, masih banyak kurangnya. jadi bantu kasih saran buat seterusnya yaa, thank u 🖤

KAMU SEDANG MEMBACA
MLBB ONESHOT
Short Story❗WARNING ❗ ✰ lapak BxB, GxG, LGBT ✰ homophobic dni! ✰ 18+ 21+ ✰ mohon bijak dalam membaca ✰ character resmi milik moonton up sesuai mood author awkakwk mohon support nya semua, request bisa di kolom komentar ya !