"Junkyu liat mata aku, aku pembunuh kyu. I killed your brother. I kill Doyoung. So please kill me. Kill me now!."
Air mata Junkyu mulai berderai. Kenapa takdir begitu kejam kepada mereka bertiga. Tahun lalu ia kehilangan adik yang sangat ia sayangi karena orang yang ia cintai. Sekarang ia harus membunuh orang yang ia telah percayakan hatinyanya karena telah menganggu kedamaian manusia.
Persetan dengan itu semua, Junkyu tak peduli. Ia hanya ingin hidup bahagia dengan adik dan kekasihnya. Namun keadaan membuatnya harus membunuh.
"JUNKYU LISTEN TO ME. Aku bukan lagi Jihoon yang kamu kenak. Theres no longer Park Jihoon. Disini cuma ada ibilis yang akan bunuh kalian semua kyu. "
Jihoon terus saja menggerang. Tubuhnya kesakitan karena sang iblis yang hendak mengambil alih kesadaranya. Namun Jihoon tak akan membiarkan itu terjadi. Hingga Junkyu memutuskan untuk membunuhnya maka Jihoon akan mati-matian menahan sang iblis hingga titik darah penghabisan.
"Kim Junkyu. Save me. Save me for my curse. I beg you kyu." Ujar Jihoon dengan lirih.
Junkyu menangis namun bersamaan dengan hal itu tanganya terangkat. Matanya kembali menjadi merah berbeda seperti sebelumnya warnya lebih pekat. Junkyu mengunci pergerakan Jihoon dengan telekinesisnya, mengumpulkan sisa-sisa kekuatannyan hingga terkumpul menjadi satu.
"My kyu, i really loved you so much. Thank you and i am sorry for hurting you."
Setelah itu Junkyu menyerang Jihoon. Ia berteriak mengelularkan semua kekuatanya hingga akhirnta tubuh Jihoon menjadi butiran debu karena serangan cosmo yang kuat.
Setelah tenaga miliknya habis Junku terduduk dengan lemas. Ia berteriak lalu memukul tanah dengan kekuatan tersisa. Selesai sudah. Sang iblis telah di kalahkan. Ancaman manusia sudah disingkarkan dan manusia bisa hidup dengan tenang sekarang.
Ia masih teringat kalimat terakhir yang Jihoon ucapkan dan hatinya terus terasa sakit.
"Aku juga hoon. I loved you. "
Ujar Junkyu yang hanya didengar oleh angin......
"Halo doy... gimana keadaan kamu?. Jangan tanya keadaan kami Doy. Kamu pasti udah bertemu dengan Jeongwoo kan. Aku rasa dia beneran gabisa hidup tanpa kamu ya doy... "
"Setahun setelah kemenangan Jeongwoo terus mengurung diri di kamar. Kata Jaehyuk anak itu menciptakan ilusi tentang kebersamaan kalian. Namun saat Jeongwoo tersadar kalau semuanya tidaklah nyata dia memilih menyusul kamu doy."
"Haruto. Dia gabisa ngontrol rasa haus darahnya. Dia terus-terusan melakukan pembunuhan dan aku harus membunuhnya. Ga ada yang berani melalukan itu selain iku doy.. karena aku yang telah membunuh orang yang aku cintai, membunuh Haruto hanyalah persoalan yang mudah kan. "
"Lalu Junghwan. Sesuai ramalan, Junghwan menjadi raja. Dia raja yang baik doy.. tapi dia terlalu dingin. Dia kesepian. Dia memerintah negeri ini dengan baik tapi tak bisa mengurus tubuhnya. Junghwan sakit Doy.. aku tak tahu berapa lama dia akan bertahan."
"Yoshi dan Hyunsuk menikah. Mereka hidup jauh dari kerajaan. Hyunsuk tak ingin lagi terlibat dengan konflik internal. Maka mereka pergi jauh. "
"Asahi dan Jaehyuk juga pergi. Mereka mengajakku juga sebenarnya tapi aku tolak. Aku harus menjaga kerajaan yang telah adikku lindungi dengan baik kan.. Junghwan akan lebih kesepian lagi kalau aku juga ikut pergi.'
"Doy... semuanya hidup dengan bahagia sekarang seperti yang kamu minta. Para manusia yang bahkan mereka tak pantas mendapat perlindungan mereka sudah hidup dengan tenang. "
"Satu lagi.... kalau mungkin saja kamu ketemu Jihoon. Katakan aku ga pernah marah sama dia. Aku sayang sama dia doy.. tolong katakan itu ya."