Hembusan angin lembut kali ini tanpa sadar membuatku merasa nyaman. Meskipun menurutku angin tidak lah berperan sepenuhnya dari rasa nyaman ini.
But he is.
Ya, dia lah lelaki berparas indah yang tengah duduk di sampingku. Dia yang telah mengambil kendali hati ini. Seolah tak ingin menorehkan luka, tetapi sebaliknya. Dia yang menyembuhkan dan selalu memberikan kenyamanan.
Entah hal baik apa yang telah ku perbuat, sehingga Tuhan mengirimkan salah satu ciptaan indahnya untuk kumiliki.
Senyum hangatnya berlabuh saat menyadari aku yang tersenyum saat memperhatikannya. Alih-alih menyimpan gitar yang telah usai ia mainkan, justru dia bergerak mengikis jarak.
Jari pemetik dawainya kini sudah berpindah mengusap lembut pipiku.
"I just need ur smile to be my world, sweet."
Hingga kurasakan bilah bibir tipisnya menyentuh bibirku dengan sempurna. Kecupan lama tanpa meminta balasan. Seakan menjadi perantara rasa sayang yang dia sampaikan.
Tuhan, bolehkah dia bersamaku tanpa ada akhir?
Aku sangat mencintainya.
23-09-21