"Aku sangat takut untuk mengatakan yang sesungguhnya padanya, aku merasa tidak akan sanggup menatap matanya yang begitu lembut dan harus kecewa akan ucapanku..."
Maya mencoba mencerna semua yang muncul dalam benaknya. Gadis mungil yang kini telah tumbuh dewasa itu begitu sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Sejak menamatkan Sekolah Menengah Atas, Maya mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan ke salah satu Perguruan Tinggi ternama di Swiss.
Udara Tokyo begitu membuatnya bahagia...
"Hhhmm....segarnya" gumam Maya tatkala membuka jendela apartemennya.
Maya memandang sekeliling...
Pandangannya terhenti sejenak waktu melihat sebuah gedung tinggi berwarna merah dengan lambang "D" tak jauh dari apartemennya.
"DAITO...., bagaimana kabarnya sekarang? Apakah masih seperti dulu? Ataukah sudah berubah?" Hati kecil Maya dicecar banyak pertanyaan.Tok...tok...tok...!!!
Pertanyaan Maya terhenti kala pintu apartemennya diketuk seseorang...
Maya pun membuka perlahan pintu apartemennya...Kleeek!!
Maya terdiam beberapa saat menatap siapa orang yang mengetuk tadi...
"Kau..." Gumamnya..."Apa kabar Maya?? Sudah lama sekali yaa..." Terdengar sambutan dari seorang pria di hadapan Maya.
"Masuklah...!" Ajak Maya datar...
Maya pun berbalik masuk, namun lengan pria itu menahannya dan langsung menarik Maya ke dalam pelukannya!"Hanya seperti ini saja...kau menyambutku?! Kau tak merindukanku?!" Tanyanya sembari terus mendekap Maya.
Maya mencoba melepaskan dekapan pria itu...!!"Please...lepaskan aku, Satomi, kau membuatku tak bisa bernafas!" Kata Maya sedikit kesal.
Pria itu ternyata Satomi, yaa cinta pertama Maya...
Dan hubungan mereka sudah berjalan hampir 4 tahun sampai saat ini. Sebenarnya di dalam hubungan mereka tidak ada masalah sedikitpun. Mungkin karena jarak yang memisahkan keduanya, terkadang membuat sedikit renggang karena kurangnya komunikasi dan sama-sama sibuk.
Saat ini Satomi masih bernaung di Daito Management, begitupun Maya. Maya terpaksa cuti panjang dari Management karena pendidikannya. Satomi sangat mencintai Maya, cintanya terkadang terlalu berlebihan, hingga sering cemburu tanpa alasan yang jelas pada Maya. Namun dia sangat dan sangat menyayangi Maya, sangat mengerti bagaimana sifat Maya dan sangat paham dengan keadaan Maya saat ini.
Tapi tidak begitu dengan Maya...
Gadis mungil yang kini berusia 20 tahun itu mulai merasa bahwa cintanya pada Satomi hanya cinta monyet belaka...
Tidak perlu diperpanjang lagi!!!
Meski begitu Maya masih menyayangi Satomi, namun rasa bimbang dan plinplan Maya terus saja berkecamuk di dalam hatinya. Entah apa yang dia inginkan saat ini...Maya melangkah masuk diikuti Satomi, Mereka duduk berdampingan. Tangan Maya meraih remote TV dan menekan tombol Power menyalakannya. Satomi memandangi Maya dengan tatapan begitu lembut karena sudah lama sekali mereka tak bertatap muka langsung.
Selama di Swiss, Maya melarang Satomi berkunjung ke sana, Maya beralasan bahwa dia ingin serius belajar dan cepat selesai agar mereka bisa segera bersama.
Maya merasa agak risih dengan pandangan kekasihnya...
"Apa kau akan terus menatapku seperti itu?" Tanya Maya kesal. Maya sedikit menggeser badannya menjauhi Satomi.Satomi tak menjawab pertanyaan kesal dari Maya, pria itu pun bergeser mendekati Maya sambil tersenyum manis...
"Satomi...ada yang ingin aku katakan padamu..."kata Maya pelan. Satomi bertambah mendekat ke arah Maya. Dan kali ini dia lebih dekat menatap wajah Maya, dengan tatapan penuh harap.
"Hhmm...apa itu, katakan saja sayangku Maya..."ucap Satomi manja. Pria itu menyandarkan kepalanya ke pundak Maya dan merebut remote TV yang ada di tangan Maya.
YOU ARE READING
ABOUT BEAUTY AND LOVE
FanfictionJust Dreams of The Author Cerita ini lebih menjelaskan bagaimana hati Maya yang masih dan terus tertambat pada sosok Pak Masumi. Walau waktu telah lama berlalu, dimana pak Masumi telah menikah dengan nona Shiory bertahun lamanya, namun bayangannya t...