0

1 2 0
                                    

Helloo manusia!

Hai hai haii this my first story, soo minta ajarin dong puhh sepuhh 🙇

Tandai Typo!

you can't call me babby not babi 🐷

Happy Reading, manusia!

━━━━━━━━━━━━━━━━━━

3 tahun lalu..

"Whatt?! Tara di jodohin sama dia? sama Daptean? ayolahh pa milih yang agak baik buat Tara" Protes tara ketika mendengar keputusan Darez bahwa Cattara akan di jodohkan dengan Daptean.

"Gak ada protes. Atau papa sita black card kamu" Ancaman itu sukses membuat Tara kicep.

"Pokoknya Tara gak terima perjodohan ini!" Tegas Tara kemudian pergi ke kemarnya membanting pintu.

━━━━━━━━━━━━━

Di sekolah sudah menjadi hobby bagi Cattara untuk membully Daptean dengan bantuan teman temannya, Gina dan Migie.

"Okee, kacamata lo jelek" Ucap Migie melepas kacamata Daptean dan melemparmya dengan asal.

Tara menginjaknya sampai menjadi pecahan pecahan, hanya tersisa gagang kacamatanya saja.

"Ow.. Jangan nangis. lo jelek" Tekan Tara sambil mencengkram pipi Daptean, Air mata Daptean hampir saja meluruh, Tapi Daptean tahan.

"Apa? dia nangis ck.ck.ck cengeng banget lo jadi cewek" Migie berdecak sebal.

"D-dapte g-gak nangis"

━━━━━━━━━━━━━━━━

Daptean, cowok berkacamata bulat itu berjalan menghampiri Cattara sambil membawa nampan dengan gelas jus diatasnya.

"Heii liat si idiot datang nieh" Ucap Tara bersorak mengejek Daptean yang datang dengan beberapa gelas jus diatas nampan.

"Omagaa liat kakinya gemeteran, halah alay banget cuma disuruh bawain minuman doang!" Sarkas Migie memelototi Dapte dari atas sampai bawah.

Kaki Gina terlurur sedikit menghalangi langkah Dapte membuat langkah Dapte tersandung.

"Aa.." Dapte kehilangan keseimbangan, jus jus berat yang dia pegang terlempar karena kakinya tersandung kaki migie.

Jus jus itu tumpah ke wajah cantik Tara membuat Tara menggeram marah tangannya menggebrak meja dengan kasar bersamaan dengan gelas gelas yang pecah akibat Depta yang ceroboh.

Nafas Tara mengembu ngembu "SIALAN LO! CEROBOH BANGET DASAR IDIOT!BAJU GUE JADI KOTOR GARA GARA LO BANGSAT!" Tangan Tara melayang menampar pipi mulus Dapte.

Dapte hanya bisa menunduk dan memegangi pipinya yang merasa panas. "M-maaf t-t-tara" Ucap Dapte tak berani menatap wajah Tara.

"Maaf aja gak cukup, selain ganti rugi baju mahal Tara, lo juga harus ganti rugi gelas gelas yang pecah" Ucap Migie berdiri dari duduknya dan bersedekap dada.

"Lagi, rambut rapih tara rusak dan bau jus alpucado" Ucap Gina ikut ikutan menyudutkan Dapte.

"Maaf nona nona, kami meminta pertanggungjawaban atas keributan kalian, bukan cuma itu tapi cafe kami jadi viral karena keributan kalian nona nona" Ucap pria yang mereka tau adalah pelayan disini dan adalah termasuk teman sekolahan mereka—Warin yang bekerja part-time.

"Heh ngomong tuh sama orang yang buat keributan!" Tunjuk Gina pada Dapte.

Dapte mengangguk pelan "A-ayo d-dapte g-ganti rugi" Ucap Dapte masih dengan nada gemetaran dia mengikuti langkah Warin.

Tara masih diam di tempat dengan tangan yang terkepal, selain kotor dia juga di permalukan.

Tara kembali menggebrak meja kemudian pergi melangkah cepat ke toilet untuk membersihkan kekacauan di tubuhnya.

"T-Tara, bersihin ba-badan tara dulu. Da-dapte bawain ba-baju buat tara" Ucap Dapte menghampiri Tara, wajahnya masih menunduk tak berani menatap Tara.

Tara mencengkram rahang Dapte dengan kasar menusukkan kuku panjangnya pada kulit Dapte.

"Gue gak akan ampuni lo di rumah nanti!" Tara melepaskan cengkramannya dengan kasar, kemudian menerima pakaian yang di sodorkan Dapte.

"Ma-maaf tara" Cicitnya, dia memang sering melakukan ini tapi yang lebih sakit dari siksaan Tara bagi Dapte adalah ketika Tara marah, dia sedih jika Tara marah dia akan balik di marahi oleh ayahnya.Itu yang ada di pikiran Dapte.

Karena Dapte juga membawa handuk, dan di toilet tidak ada siapa siapa selain mereka berdua. Tara leluasa membuka pakaiannya kemudian membasuh tubuhnya dengan air di wastafel sedikit sedikit.

Tara menoleh pada Dapte yang masih berbalik badan dan menunduk "jujur, sebenci apapun gue sama dia. Gue selalu aja gak tega kalo liat di nunduk kayak gitu" Dalam hati Tara.

Tara segera mengganti pakaiannya. Setelah itu Tara mendorong Dapte dengan kasar "Jalan!" Titah Tara.

Malam ini, makan malam bersama teman temannya gagal karena pria sialan ini membuat mood Tara sangat buruk.

"Tara out!" Pamit Tara dengan gayanya pada Gina dan Migie.

"Lo gapapa tar?" Tanya Gina menatap khawatir pada Tara, tentu saja itu palsu. Yang Gina inginkan ketika berteman dengan Tara tentu saja hanya untuk uang, karena semua orang tahu Tara dari keluarga kaya.

"Yeah.bye" setelah mengucapkan itu Tara menggusur Dapte ke mobilnya untuk pulang ke rumah mereka.

Rumah Dapte dan Tara bersebelahan. bahkan rumah mereka terhubung dan memiliki akses untuk berkunjung satu sama lain.

Tara mengemudikan mobil sport nya dengan cepat membuat Dapte mual, jujur saja Dapte benci kecepatan dalam berkendara itu menyebabkan dirinya pusing dan ingin muntah.

Tara tau itu, itu adalah hukuman bagi Dapte "Lo muntah gue tendang dari mobil gue" Ancaman tersebut membuat Dapte berkesiap dan menahan mulutnya agar tidak muntah di tempat.

━━━━━━━━━━━━

Huhuhuhuhu kok bisa ada cowokk see..lembek ituu?

Katakan Hello pada Tarra and Daptean 👋

DaptarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang