Judul:Majikanku yang Mesum🌚
Gender:CampurAduk
⚠️🔞⚠️
CatU:Park Jimin × Yang Y/n
Cast+:Seulgi
Jung Hoseok
DLL
Jan lupa kalo dan baca tinggalkan jejak kalian dengan satu like dan komen panjang kalian ya Jan jadi pembaca gelap
_
**Part 7**[CINTA?]
Setelah seulgi pergi jimin langsung mengdorong Y/n ke arah tembok dn menyambar bibir y/n kembali..y/n yg kaget atas perlakuan jimin terhadap nya pun mencoba memberontak dn melepaskan cimuman dg sedikit lumatannya itu,namun sia² jimin malah menarik kepala y/n dn memperdalam lumatannya hingga lumatannya menjadi Agresif
"Mphhh tuan hen--tik--kan"y/n disela² ciuman
"Mffshhh sungguh menggoda"jimin
"Leppas kann tuuuaann"y/n dn memukul-mukul dada jimin karena kehabisan nafas
Jimin pun melepaskan ciumannya,dn tangannya nakal malah menelusuri dua gundukan besar didada y/n dn meremasnya lembut,yg membuat y/n kegelian dn sedikit ngos-ngosan karna psal ciuman tadi
"Akhh apa yg kau lakukan tuan"y/n
"Desahanmu dungguh sexy y/n,membuatku bernafsu yeahh"jimin semakin menguatkan remasannya terhadap payudara y/n🌚
"Hentikan tuan akhh ini sakit"y/n sembari memberontak dan tangan nya memegang tangan Jimin agar menghentikannya
Melihat y/n memberontak jimin pun merasa kesal dn akhirnya jimin menyudahkan aktivitasnya
"Apa yg kau lakukan tuan hahh"y/n dg kesal dn mata berkaca-kaca
"Yaa mianhae y/n aku tadi terbawa nafsu dn tdk menyadarinya"jimin
"Hikss..knp kau melakukannya padaku,apa karna aku pembantumu jadi kau bisa seenak nya melakukan hal yg tak baik terhadapku,hikss dn kau juga tuan telah mengambil kiss pertamaku yg kelak akan kuberikan terhada suamiku.."y/n tangis pecah
"Mianhae y/n-ahhh aku khilaf,aku tdk bermaksud.awalnya aku hanya ingin seulgi memanas dn pergi meninggalkannku namun malah aku yg terjebak akan nafsu ku"jimin yg langsung memeluk y/n dn menenangkannya,
Entah kenapa hati jimin luluh akan tangisan y/n,mungkinkah jimin mencintai y/n?saya tdk tau yg pasti authorlah yg tau😂
Author:lah kan saya teh author astagfirullah 😂~~lanjut~~
"Ada apa dg ku ini mengapa hatiku merasa tak tega melihat y/n menangis berbeda terhadap wanita lain,apakah aku mencintai y/n?"dlm hati jimin
Y/n pun menangis di dada bidang jimin,namun tdk membalas pelukan hangat nya itu..y/n hanya merasa lega atas pelukan itu dn sungguh hatinya sangat berdebar kencang ats perlakuan majikannya yg membuat hatinya berdebar...eakk
"Sudahlah jagan menangis y/n-sssi maaf"jimin dn mulai melepaskan pelukannya itu
"Yasudahlah tak apa tuan,aku memaaf kan mu dn ini bekal mu segeralah makan..nanti dingin dn tak enak"y/n
"Yasudah kalau begitu kau temani aku makan"jimin dg senyuman manisnya
"Tappi tuan..."y/n terpotong
"Tidak terima penolakan,aku tdk suka penolakan y/n-ssi"jimin menarik tangan y/n terhada meja dn kursi yg ada diruangannya
"Baiklah"y/n pasrah
Jimin pu makan dg ditemani oleh y/n,dn disela² makan y/n bertanya terhadap tuannya itu
"Tuan boleh-kkah ak-kku bertanya"y/n gugup
"Ya tentu boleh dn kau jangan gugup seperti itu haha kau terlihat menggemaskan"jimin terkekeh karena melihat y/n yg gugup
"Tuan mengapa kau menyuruhmu menemanimu,tdk pantasnya seorang pembantu bersama tuan..dn tak pantas juga aku menemani mu aku hanya seorang pembantu,sepertinya tuan menganggapku bukan pembantu"y/n
"Karena kita seumuran,anak muda..kau juga mengapa ingin menjadi pembantuku,kau seharusnya kuliah dn umurmu lebih muda dari ku,jadi anggap saja kita teman nee"jimin disela² makannya
" 2 bulan lalu aku memang kuliah yg hasil uangku sendiri. namun berhenti sejak kakekku meninggal,dn aku mencari pekerjaan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari ku..dn aku tak lihat apa pekerjaan apapun yg penting hasil keringatku sendiri..."y/n namun terpotong oleh jimin
"Hasil keringat sendiri wau kau y/n-ssi🌚"jimin mulai nakal lagi disela-sela makan nya
"Apa maksudmu tuan..aku hanya berkata jujur ya memang hasil keringatku bekerja dn yg pasti halal dn bukan yg aneh²"y/n lanjut
"Owhh gitu yasudahlah,kupikir apa🌚..dn ya ngomong² umurmu brapa?"tanya jimin
"Umurku 21 tahun ya memang sudah tua mungkin haha"y/n
Author:bts umur 21 masih boleh kuliah gak ya..itu tuh utor ngaco Wei
