On the third day of April, I lost you¾ Hari itu tidak begitu cerah, matahari tertutup awan. "Sepertinya aku satu-satunya orang yang tersisa," pria itu berbicara dengan suara yang pelan, saat dia mendekat dan duduk di atas tanah yang sedikit becek. Tempat itu sudah menjadi tempat bersandar, tempatnya bercerita. Apa yang sudah terjadi 3 tahun lalu telah membekas di hati.
Kisah tentang persahabatan yang dipisahkan oleh takdir.
Mereka mulai bertetangga saat keluarga Zion pindah di rumah kosong sebelah rumah Keisuke. Keluarganya berkunjung ke rumah-rumah sekitar sana untuk berkenalan dengan tetangga lain. Pada saat keluarganya berkunjung ke rumah Keisuke, untuk pertama kalinya Keisuke bertemu dengan Zion. Dia terlihat malu dan bersembunyi di belakang papanya. Keisuke yang pada saat itu melihat Zion, memperkenalkan dirinya dan mengajak untuk berteman.
'Hii, namaku Keisuke, namamu siapa?', tanyanya dengan riang sembari mengulurkan tangannya berharap dia menjabatnya.
'Zion,' menjawab dengan suara kecil, tetapi tidak membalas jabatan tangan tersebut
Keisuke menurunkan tangan perlahan dan melambaikan tangannya, 'Hai Zion'
Zion yang disapa hanya melambaikan tangannya dan langsung bersembunyi kembali di belakang papanya.
Tepatnya pada hari senin, hari setelah keluarga Zion berkunjung. Pada saat Keisuke di sekolah, bel berdering dan dia melihat bu guru sedang menyampaikan pengumuman, 'Selamat pagi anak-anak, hari ini kita kedapatan murid baru. Silahkan masuk Nak.'
Semua anak langsung melihat ke arah pintu, terlihat seorang anak kecil sedang membuka pintu itu. Anak itu terlihat familiar. Dia berjalan ke depan dan bu guru berkata, 'Kamu boleh memperkenalkan dirimu sekarang.'
Dia menatap ke depan dan memperkenalkan dirinya, 'Halo semuanya, namaku Zion Matsui.' Perkiraan Keisuke tepat, dia adalah tetangga barunya yang kemarin dia temui.
Saat istirahat, Keisuke pergi menuju meja Zion dan menanyakan apakah Zion ingat dengannya. Dia terlihat kaget dan gugup pada awalnya. Keisuke bertanya mengapa dia terlihat tidak seperti kemarin yang pemalu dan takut. Zion menjelaskan bahwa itu pertama kalinya ia pergi dari kotanya. Lalu Keisuke mengajak Zion untuk bermain bersama di taman bermain sekolah.
Mereka mulai menghabiskan waktu bersama. Ternyata mereka memiliki banyak kesamaan. Mereka berdua sama-sama suka dengan anjing, berenang dan juga kartun. Setiap pulang sekolah, mereka akan bermain dengan anjing milik Keisuke. Setelah itu, mengerjakan tugas sekolah bersama. Keisuke membantu Zion jika ada materi yang dia tidak mengerti atau sebaliknya.
***
Semasa SMP mereka menikmati waktu melakukan banyak kegiatan. Mereka menjadi duo yang tak terpisahkan. Mereka mulai mengasah kemampuan sport mereka dengan ikut tim renang sekolah. Saat menginjak kelas 2 SMP, sekolah mereka ikut berpartisipasi untuk lomba renang tingkat prefektur.
Mereka selesai latihan pukul 06.30 sore, Keisuke dan Zion pulang ke rumah berbarengan. Di tengah perjalanan mereka mampir di toko serba ada untuk membeli onigiri dan makan sebentar. Sesudah makan, mereka melanjutkan perjalanan pulang.
'Bulannya indah ya Kei,' ucap Zion, memandang langit malam
'Bulan ditemani puluhan bintang, sungguh indah. Tunggu sebentar aku ingin memfotonya,' Keisuke berhenti dan mengeluarkan hpnya dari saku.
Keisuke siap-siap memfoto dan Zion mengatakan, 'Itu kurang ke kiri, Nah gitu kan bagus.'
Sepanjang perjalanan Zion banyak hal, salah satunya adalah seorang gadis yang ia temui. Untuk pertama kalinya ia bertemu di kelas musik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Too Late
Short Storyshort story tentang persahabatan yang dipisahkan oleh jarak dan waktu