DAS 1

460 51 0
                                    

Park hyerin bersama teman sekelasnya sedang mengadakan ujian percobaan. Kelas menjadi hening dan tentram, apalagi ini pelajaran matematika.

Hyerin melihat sejenak ke arah teman-temannya, tanpa sengaja bertatap dengan soocheol, "kau sudah?". bisiknya tanpa suara di sebrang sana.

Hyerin menggelengkan kepalanya dan mengacungkan 3 jarinya. Lalu, ia kembali mengerjakan soal. Soocheol memegangi kepalanya sembari meringis, kertas ujianya masih kosong setengah.

Heerak yang duduk dibelakang hana terlihat menidurkan kepalanya setelah menyoret asal kertas ujian, disisi lain doekjung juga menggambar bola-bola ungu yang melayang di langit biru korea.

"Waktu kalian sudah habis, ayo kumpulkan" ucap guru matematika mereka. Serentak mereka menyerahkan lembar ujian ke depan.

"Astaga aku belum", ucap heerak panik.
"Makannya jangan tidur", balas ilha disampingnya, padahal ia juga hanya asal mengisi.

"Hyerin bagaimana ujiannya?", tanya yujeong.

"Lumayan mudah, tapi ada tiga soal yang harus dipahami lebih dulu, bagaimana denganmu?" tanya hyerin balik sambil berjalan keluar kelas. Kebetulan ujian matematika tadi pelajaran terakhir, sehingga mereka bisa langsung pulang.

"Aku pun, tapi untung tadi kita belajar bareng sebelum ujian," hyerin mengangguk tanda setuju.

"Hari ini kau les apa?", tanya hyerin.
"Sains, sama dengan inhye. Kau?"

"Inggris," lalu melihat jam tangan, "sebentar lagi bis akan datang, aku duluan ya." pamit hyerin sembari berlari.

" HATI-HATI HYERIN, AWAS JATUH," teriak yujeong dibalas hyejin dengan mengacungkan jari jempol.

Hyerin berdiri di samping younghoon dengan nafas memburu. Ia meletakkan tangannya di atas bahu younghoon sembari mengatur nafas. Sang empunya bahu melihatnya tak minat.

"Astaga lelah sekali," ucapnya.

"Tak ada gunanya berlari," balas younghoon sambil memasang earphone.
Hyerin mengabaikan ucapnya dan mengambil air minum yang ada di tas nya.

"Hai hyerin, younghoon," kata chiyeol dari arah samping younghoon, "bagaimana ujian kalian?" tanyanya melihat mereka berdua.

"Sangat baik," balas hyerin sambil tersenyum. Chiyeol menganggukkan kepala dan melihat ke arah younghoon yang asik dengan handphone nya. Hyerin menyenggol lengan teman les nya itu, dan menunjuk ke arah chiyeol dengan dagu nya.

Bukannya menjawab ia memilih menaiki bis yang baru saja berhenti, "dasar hati batu," gerutu Hyejin.

"Aku duluan ya chiyeol, deokjung," lalu menyusul Younghoon.

"Kenapa kau bertanya seperti itu? tentu ia akan melakukannya dengan baik," kata deokjung.

"Aku hanya basa-basi biar tak canggung"

"Biasanya orang buangan akan merasa terintimidasi tapi dia tidak"

"Sudahlah," balas chiyeol agar deokjung memberhentikan gerutuannya. Ketika bis jalan deokjung berlari sambil melambaikan tangannya. Chiyeol tentu saja malu dengan perlakuan temannya. "Hentikan bodoh."

"Kau seharusnya sedikit ramah pada mereka," kata hyerin setelah duduk disamping younghoon.

"Untuk apa?," tanyanya.

"Sebagai makhluk sosial, kita butuh satu dengan yang lainnya."

"Aku tak membutuhkan nya," balas nya lalu melihat siaran youTube tentang bola-bola ungu.

"Shibal," ucap hyerin kesal yang tentu tak di dengar younghoon.

Karena bosan dalam perjalanan, hyerin mengambil sebelah earphone milik younghoon dan memasang ke telinga nya. Younghoon menoleh terkejut dengan tindakan hyerin, yang di tatap hanya memasang wajah polos bertanya.

Duty after school (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang