[END] BL - An Ordinary Person Fell into The Shura Field

65

Bab 65

Begitu Song Shi sampai di rumah, dia berbaring di tempat tidur, terlalu lelah untuk menggerakkan jari-jarinya.

Dia hampir lumpuh karena kelelahan.

Pesta ulang tahun telah usai.

Meski menurutnya itu tidak pantas disebut pesta ulang tahun, melainkan harus disebut pertemuan pujian bos.

Rapat pujian atasannya akhirnya berakhir.

Dia berdiri di podium satu jam yang lalu, mendengarkan karyawan di sebelahnya naik satu per satu untuk menyampaikan pujian mereka.

Pertemuan pujian berlangsung selama setengah jam.

Wajah Song Shi hampir membeku karena tawa.

Foto grup terakhir berakhir.

Song Shi memotong kuenya, tetapi dia tidak dapat mengingat dengan jelas apa yang terjadi selanjutnya, dan pikirannya berdengung.

Ketika dia sadar, dia sudah terbaring di kursi di samping kamar tidurnya, dengan beberapa spanduk yang diberikan oleh karyawannya.

Song Shi mendorong dirinya untuk bangun dan mandi terlebih dahulu.Ketika dia keluar dari kamar mandi, dia melihat spanduk di kursi untuk waktu yang lama, tetapi semuanya digantung di kamar tidur.

Itu juga merupakan pemikiran semua orang.

Song Shi menyentuh spanduk itu dan tidak menyadari sudut mulutnya terangkat.

——Ketika

Zheng Mingye kembali, sebelum dia menjadi gila karena insiden Song Shi, ayahnya bergegas ke depannya dan memecahkan tiga vas di pintu.

Dia langsung memukul Zheng Mingye dan tetap di tempatnya.

Zheng Mingye: Anda telah menyelesaikan akting Anda, apa yang harus saya lakukan sekarang?

Pastor Zheng menoleh dan menunjuk ke hidung Zheng Mingye dan mengutuk: "Hal yang tidak berguna!" "

Apa gunanya aku membutuhkanmu? Apakah kamu dilahirkan hanya untuk mempermalukanku?"

Ibu Zheng datang untuk membujuknya: "Ini tidak diperbolehkan . Itu semua salah Mingye."

"Lalu siapa yang tahu Song Shi begitu pandai menyembunyikan sesuatu?"

"Dia diam selama bertahun-tahun, dan baru-baru ini mengumumkannya, membuat kita lengah."

Ibu Zheng mengatakan ini seolah-olah masalah ini berkaitan dengan urusan nasional, dan Song Shi mempunyai kewajiban untuk mengumumkannya.

Pastor Zheng menarik napas dalam-dalam.

Dia tidak bisa mengerti: "Bukankah Song Shi pergi bermain denganmu?" "

Bagaimana kamu bisa belajar dan masuk ke Universitas S sambil bermain, dan bahkan melakukan begitu banyak proyek? Apa yang kamu lakukan?"

Zheng Mingye Dia tersipu.

Dia pikir dia tidak perlu mendengar kata-kata ini ketika dia kuliah.

Alhasil, ia masih mendengar pertanyaan klasik orang tua tersebut dari ayahnya.

Kok anak-anak lain bisa menikmati hidup sambil tetap mendapat nilai bagus, berlatih piano, dan belajar Taekwondo? Kok malah mendapat nilai bagus saja tidak?

Mimpi buruk dan bayangan masa kecil yang mengerikan.

Zheng Mingye masih memainkannya berulang kali ketika dia berusia 22 tahun.

Zheng Mingye berkata dengan getir: “Dia hanya pamer padaku!”

“Dia tampak bejat di permukaan, bermain denganku, tapi sebenarnya di malam hari... dia sama sekali tidak bersama tuan muda di KTV itu. Dia ada di KTV. Kami secara khusus memesan kamar di lantai atas, tempat kami bisa belajar diam-diam!"