1

314 21 1
                                    

Jangan lupa Vote!

________________________

Setengah jam ia berjalan, tidak membuahkan hasil apapun. Karna lelah ia pun bersinggah di bawah pulau-pulau melayang. Walaupun tanpa perlindungan, ia tetap tertidur tanpa khawatir sama sekali.

Namun setelah beberapa menit, ia merasa ada yang menggoyangkan badan nya. Saat ia membuka mata, ia melihat seorang lelaki bersurai biru gelap dengan manik mata berwarna biru. "Hey, kau sedang apa disini?" Kata lelaki itu.

Gadis itu langsung berdiri, "ah, maaf aku tertidur... " gadis itu merapihkan pakaian dan rambut nya lalu lanjut berkata.. "Perkenalkan, aku Name, aku datang dari utara." Lelaki itu terlihat sedikit terkejut, "kau dari utara? Kebetulan aku juga dari utara tau!" Ia cukup bersemangat saat mengatakan itu, Name pun lega bahwa ada orang yang berasal dari arah yang sama.

"Perkenalkan, nama gw Noya. Kami sebenar nya bertiga, tapi yang lain lagi diatas." Name sedikit bingung, namun ia melihat kearah pulau-pulau terbang. "Diatas ... Sana?" Noya menggangguk kan kepada Name. Name ingin terkejut, tapi ia masih merasa lelah.

"Woy Noya, tuh cewe dah bangun belom?" Lelaki dengan surai ungu, dan manik mata hijau emerald datang dari air yang menjadi jalan naik/turun dari atas. "Udah nih, nama nya Name." Jawab Noya dengan singkat. "Oh, hai Name, perkenalkan gw Ubi." Ya, lelaki itu bernama Ubi, seperti nama makanan yah. "Ok Ubi, salam kenal." Mereka berdua berjabat tangan.

...

Ini sudah terlewat beberapa hari, Name telah mengenal beberapa orang baru. Seperti Epin, Narendra, Galon, Kirman, Megi dan lain nya. Name tidak berperan sebagai pemimpin, namun sebagai asisten bagi Noya.

Hari ini, Noya mengajak Name untuk datang ke pohon, Name sedikit bingung. "Pohon..? Pohon apaan Noy?" Name sedikit memiringkan kepala nya. "Oh ya, kamu belum tau yah, yaudah sekalian aja ikut biar kamu tau yang mana."

"Eh, kita bawa Kirman atau Megi aja Name." Name menganggukan kepala nya, sebagai tanda kalau ia setuju. Noya naik ke atas Name, lalu Name mencari Kirman dan Megi. "Kir, Kirman! Megi! " panggil Noya.

Tak ada jawaban dari Kirman mau pun Megi. Name pun melangkah menuju tempat mereka tidur (afk fishing) ada Megi disana. Lalu Kirman juga datang secara tiba-tiba.

"Eh, kalian berdua, ayo ikut kami ke pohon buat investigasi." Name masih bingung, apa yang di maksud dari investigasi. "Sorry Noy, gw gabisa ikut. " Kirman izin untuk tidak bisa ikut dulu. Kirman segera pergi menuju tempat ia tidur.

"Emang di pohon ada apaan Noya?" Tanya Megi. "Gatau, pokok nya ada sesuatu gitu" Name dan Megi bingung, namun Megi tampak tidak terlalu memerdulikan hal itu. Berbeda dengan Name yang kepikiran sekali.
"Naik gw aja Name, Noya" mereka pun naik.

"Pohon yang mana sih Noy?" Megi bertanya, karna mungkin ia lupa. "Yang itu loh, yang keramat." Name semakin bingung mendengar nya. Apa yang dimaksud pohon keramat coba. Di perjalanan mereka terus berbincang tentang pohon itu, sementara Name hanya menyimak.

Saat di gunung sebelum pohon itu, Megi tiba-tiba berhenti berjalan. "Noy, Name turun dong, gw mau balik bentar" Mereka berdua pun turun, Megi pamit pergi dan Noya menaiki Name. Name mengikuti arahan Noya dan menaiki gunung itu sesuai arahan Noya.

Setelah melewati gunung itu, terlihat pohon tanpa daun yang sangat besar berada di tengah-tengah sebuah kota. Saat berada di sebelah pohon itu, Name berhenti. Lalu ia menurun kan Noya disitu. "Noya, gw pengen liat-liat disini dulu ya. Lu kan ada urusan, urus aja dulu nanti gw balik kok" Noya menganggukan kepala nya. Name pun melangkah menuju bagian lain dari pohon itu. "Indah banget disini, tapi daun nya kok gaada ya? Kaya udah tua, tapi rumah rumah nya kelihatan masih pada bagus kok. Hm aneh ya. "

Sebelum Name kembali ke Noya, Name ingin menikmati pemandangan sekitar terlebih dahulu.

Deg.

Entah mengapa, tetapi Name merasa ada yang aneh disitu. Karna itu, dan karna ia merasa sudah terlalu lama, ia kembali pada Noya. Saat ia kembali, nampak Noya sedang menodongkan panah pada seseorang dengan kulit putih. Name lantas berjalan dengan lebih cepat menuju Noya. "Noya, siapa dia?" Noya tidak menjawab, nampak nya Noya pun tidak tau menau siapa orang itu.

"L, lu berdua dari, tempat sini?" Orang itu terdengar gugup. Suara nya berat, seperti nya orang putih itu adalah laki laki. "Mana ada, lu dari sini?" Noya menjawab pertanyaan laki laki tersebut. "Engga, aku orang, aku orang yang tidak tau arah." Jawab nya "terus lu ngapain disini?" tanya Noya. "Aku berjalan jalan di dunia ini, dan aku mengelilingi semua tempat dan aku menemukan tempat ini." Jawab nya. "Mana temen mu?" Noya bertanya lagi. "Lu orang pertama dan gadis di belakang mu itu orang kedua yang gw temuin" Noya sedikit tidak percaya. "Kalo lu berjalan jalan, harus nya lu ketemuin yang lain kan, gamungkin kami doang" Name hanya menganggukan kepala nya, tanda ia setuju dengan pernyataan Noya. "Jadi kalian ga percaya? Kalo lo orang pertama yang gw temuin sekarang. Sekarang perkenalan dulu. Nama ku Edib" nama yang cukup imut yah. "Sok imut anjing namanya" Edib sedikit kesal karna dia dihina. Namun ia tidak terlalu perduli. "Nama kalian siapa?" Tanya Edib. "Gw Noya. Yang di belakang gw ini asisten gw, Name."

"Sekarang, gw tanya lu dari kerajaan ini? Emang bahkan ini sebuah kerajaan?" Tanya Edib. "Bukan, gw bukan dari kerajaan ini. Ya kalo kata buku nya sih iya ini kerajaan." Name memasang raut bingung. Apa yang dimaksud dengan buku coba. "Buku? Buku apaan?" Tanya Edib "Buku nya kita ambil. " jawab Noya. "Emang buku nya tentang apa? Bisa ceritain ga? Soalnya gw gatau apa apa tentang dunia ini. " Name merasa pernyataan itu sediki aneh, namun Name tak terlalu perduli. "Lu, ketemu, kerajaan ga selain ini?" Edib & Name bingung "Emang ada yang lain Noy?" Name bertanya. "Itu dia, gw baru ketemu 2. Jadi ada sebuah buku di tempat, di masing masing kerajaan. Gw ketemu buku, satu disini dan satu di tempat lain nya. Buku nya menceritakan, bahwa dahulu kerajaan-kerajaan aliansi, melawan dewa." Jelas Noya. "Dewa?" Tanya Name dan Edib secara serentak. "Di dunia ini ada dewa?" Tanya Edib. "Itu dia, gw juga kemarin ga percaya. Karna ya paling juga candaan jaman dulu. Dan juga di buku itu di mention, kalau ada kutukan yang sedang berlangsung di... Ya pokok nya ada kutukan yang menyebar lah, di seluruh dunia. Di buku tersebut mereka bilang nya, Kutukan Tiga Nyawa. Inti nya kalo di buku itu, kalo lo mati 3 kali ya lu beneran ngilang dari dunia. Tapi kutukan itu udah ilang. Terus ternyata ada kutukan baru yang masih berlangsung sekarang. Kutukan 10 Darah." Jelas Noya panjang lebar. "Emang, emang kutukan itu valid?" Tanya Edib. "Yap kutukan itu emang nyata, karna teman ku sudah menjadi korban."

Sebenar nya masih banyak perbincangan mereka. Sampai akhirnya Edib memutuskan untuk ikut dengan Name dan Noya. Edib membawa Mereka berdua ke arah pulau melayang yang menjadi tempat mereka tinggal dengan arahan Noya. Sampai nya di tempat tinggal, Noya dan Edib hanya membicarakan tentang tugas pertama Edib. Sementara Name pamit untuk pergi sebentar.

Name ingin kembali ke tempat pohon itu lagi sendiri.

_________

Tbc

Maaf ya cuma bisa buat segini, sekali lagi aku bilang, aku ga niat buat nya jadi kalo kurang memuaskan mohon maaf.

Mungkin ep 2 nya bakal lebih lama lagi up nya, tapi akan ku usahakan kok!

Kalo ada typo mohon kasih tau, biar di fix yaa. Jangan lupa vote!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Brutal Legends × F. ReadersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang