Mikayla Von Setiabudi
"Setelah lulus, lo mau kemana?" Tanya lelaki berambut cepak seraya menghisap rokok marlboronya.
"I don't know, Germany, maybe," Senyum masam terlihat di muka ayu blasteran Indonesia-Jerman itu. "Gue mau hidup kembali seperti semula." pungkasnya.
"Kalo lo?" Tanyanya balik.
"Same as you, i'll go wherever you go." Ujar lelaki itu, diakhiri dengan senyuman nakal.
"SAA AEE...DASAAR BUAYA LOO!!!"
Javiska Anugra Hasibuan
"Lo sibuk gak? Gue pengen ketemu," Ujar suara nyaring dari telepon pintarnya.
"Tunggu," Balasnya sambil mematikan ujung rokok yang tinggal satu kali hisapan.
'Lo dimana? Shareloct! Gue kesana' Tulis lelaki itu di kolom chat.
TING! TING!
Ponselnya berdering, bersahutan. Satu dengan link google maps. Satu dengan sebuah pertanyaan,"Ada rokok? Boleh minta?" Setelah membaca pesan itu, sontak lelaki berwajah khas batak tersebut menekan ikon telepon di ponselnya.
"Lo? Sejak kapan ngerokok?"
"Sejak dunia gue hancur."
Handika Jamal Narendra
"Gue boleh pinjem bahu lo bentar gak?" ujarnya lirih
"Hmm, Anything for you," Tanggap gadis cantik berambut panjang di sebelahnya.
"Gue sedih banget seharian," Ujar lelaki berlesung pipi itu.
"Apa lagi kali ini? Tugas matkul pak Jaya?" gadis bersurai coklat menanggapi.
"Bukan."
"Lalu?"
"Izone disband," lelaki itu menitikkan air mata.
"Yaelah, kirain ada masalah penting," lelaki itu hanya cengengesan.
Naysila Kohler
Mikayla's Bestie
Daniel Ezra
Javiska's Roommate
Mikayla's Classmate
KAMU SEDANG MEMBACA
Camaraderie ✨
General FictionSelama ini Kay tak pernah sadar, berada dalam satu hubungan yang tak pernah menguntungkannya. Kay hanya bisa membohongi perasaan, menganggap semua baik-baik saja. Padahal ia lah yang selama ini paling menderita. Cerita ini tentang Kay, dan segala l...