chapter 4 -Alphaeus versi mini

65 5 0
                                    

***

"Ah, segala keagungan dan berkat kepada bintang obelia. Nama saya Izekiel Alphaeus, senang bertemu dengan anda"

"Oh, salam kenal Tuan muda Alphaeus. Nama saya Ariana, senang bertemu dengan anda juga." Jawab Ariana dengan senyum cerahnya.

"Jadi, untuk apa kau ke sini, Ariana?" Tanya Claude.

"Oh! Tidak jadi... Tadinya aku mau mengajak papa naik perahu... Tapi sepertinya papa sedang ada kerjaan. Jadi kita naik perahunya lain kali saja," Jawab Ariana.

"Maafkan aku. Masih ada yang harus aku selesaikan," ujar Claude.

"Tidak usah meminta maaf! Urusan negara lebih penting," Jawab Ariana tersenyum.

"Tuan putri, bagaimana jika bermain dengan putra saya saja?" Ujar Roger, Duke Alphaeus.

"Tidak." Alih-alih Ariana yang menjawab, malah Claude yang menjawab.

"Ayo! Kebetulan sekali aku sedang bosan." Ucap Ariana sembari menarik Izekiel keluar.

"A-apa?! Hei!" Claude sangat tidak terima. Padahal ia sudah melarangnya, tetapi mengapa Ariana malah tetap pergi dengan Izekiel.

Ariana tetap pergi tanpa mendengarkan Claude.

***

Di istana emerald, Ariana mengajak Izekiel ke ruang bacanya. Tentu saja Izekiel senang karena ia suka membaca buku.

Lalu mereka mulai mencari buku yang menarik untuk dibaca. Ariana sengaja mengambil buku yang sulit, bahkan ia juga tidak terlalu mengerti isi dari buku itu hanya karena ia mendengar desas-desus bahwa Izekiel sangat pintar. Jadi, Ariana ingin sedikit pamer karena mengambil buku yang bukan untuk seusianya.

Namun, memang pada dasarnya buku itu bukan untuk seumuran Ariana. Maka dari itu, Ariana Ariana sulit untuk memahami isi buku itu. Buku itu berisi teori mengenai kelengkungan waktu dan ruang menurut persamaan diferensial parsial dan kesalahan logis, dengan kritik, dan reinterpretasi teori dari Shale Giller relativas berbasis. (Aku juga gatauu, ini karena kebetulan ada di ch Kiel ketemu sama athy😭)

Izekiel yang melihat Ariana kebingungan lantas bertanya, "buku apa yang sedang anda baca?".

"Ah, ini..." Jawab Ariana sembari menyodorkan bukunya pada Izekiel.

"Oh! Buku itu, ya."

"Kamu tau?" Tanya Ariana.

"Saya sudah mempelajari buku itu. Dan maaf kalau saya lancang, tapi anda sepertinya tidak terlalu paham dengan buku itu... Kalau boleh, bolehkah saya menjelaskan buku itu pada anda?" Ujar Izekiel.

"Y-ya..." Jawab Ariana.

Ariana sangat malu, padahal niat awalnya ia ingin pamer tapi malah diajari oleh Izekiel.

Saat sudah selesai menjelaskan, Izekiel lantas bertanya, "mengapa anda mengambil buku itu? Padahal anda benar-benar tidak mengerti soal apa yang dibicarakan di buku ini?".

Ariana tertohok mendengar pertanyaan dari Izekiel.

"J-jangan salah paham, ya! Aku mengambil buku itu karena aku sedang mempelajarinya!" Ariana berbohong, ia masih mempelajari filsafat tingkat dasar.

Izekiel hanya tersenyum lalu berkata, "begitu, ya...".

Izekiel tau bahwa Ariana mengambil buku ini untuk mencoba terlihat lebih pintar darinya. Namun Izekiel hanya diam dan percaya-percaya saja dengan ucapan Ariana.

Dan tak terasa, urusan Claude dan Duke Alphaeus sudah selesai. Maka dari itu, Izekiel juga harus kembali ke kediamannya.
.
.
.
.

"Hm... Padahal urusan papa sudah selesai, ini juga masih siang hari... Tapi kenapa papa tidak menemuiku, ya?? Apakah papa lupa soal naik perahu? Atau papa sengaja tidak mau naik perahu bersamaku, ya??" Ucap Ariana. Kini, ia sedang berada di balkon kamarnya. Ia menatap langit yang masih sangat cerah.

Sedangkan di tempat Claude,

"Alphaeus s*alan! Bisa-bisanya putriku lebih memilih Alphaeus versi mini itu! Padahal aku tidak mengizinkan mereka pergi bersama, tapi kenapa Ariana tidak mendengarkanku! Dasar Alphaeus bre*gsek! Lihat saja kalian, ya! Aku akan mencabik-cabik kalian!" Yah... Claude sedang misuh-misuh sendiri.

Sedangkan Felix yang berada di sampingnya hanya bisa diam dan menghela napas. Ia benar-benar cape dengan kelakuan kaisarnya.

***

TBC.

mísos kai dystychíaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang