01 | Titik Balik

27 5 0
                                    


WARNING!!

Satyangkara punya alur maju mundur, mohon untuk membaca dengan teliti dan jangan lupa lihat tahun yang tertera.

timaaciw

Awal 2022, dimana Gauri sedang disibukkan dengan berbagai acara seperti ujian sekolah dan persiapan masuk universitas negeri.

Hampir 11 tahun lamanya dan perasaan Gauri kepada Satyangkara masih sama. Ia senang, akhirnya setelah sekian lama Gauri berhasil menemukan keberadaan Satyangkara di dunia ini. Seperti yang diketahui bahwa dunia makin hari semakin canggih. Berbekal skill stalker yang sudah terasah setelah belajar dari teman-temannya, Gauri jadi bisa menemukan Satya di salah satu aplikasi media sosial.

Satya tumbuh menjadi pemuda yang hidupnya dikelilingi oleh banyak teman. Ini tidak mengherankan karena sedari mereka masih di Taman Kanak-Kanak teman Satya sudah banyak. Maklum, Satya anaknya asyik, pembawaannya tidak kaku, dan jahil.

Setiap hari ada saja tingkah laku yang diperbuat Satya. Mengenangnya saja sudah membuat Gauri tersenyum sendirian. Gadis itu membuka buku diary bersampul biru polos dengan hiasan bulu-bulu halus berwarna senada. Dulu, ketika ia masih senang menyendiri dan tidak pandai bergaul. Buku diary itulah yang menjadi teman Gauri sehari-hari.

Setiap istirahat Gauri menyempatkan diri untuk menulis kegiatannya sehari-hari. Tentu saja sekedar mengusir rasa sepi yang selalu menghampirinya. Gauri tidak suka tempat ramai tetapi ia juga benci kalau merasa kesepian.

Namun, semakin beranjak dewasa Gauri mengerti bahwa ia hanya membenci keramaian ditengah orang-orang yang ia kenal. Gauri merasa menjadi sosok sosok terkucilkan dan akhirnya bayang-bayang masa lalunya kembali muncul. Gauri benci dirinya yang terlalu terikat dengan masa lalu.

Gauri kecil tidak tahu jika pada waktu itu dirinya tengah mengalami perundungan dan pengucilan. Gauri hanya berpikir mungkin teman-temannya sedang sibuk atau memang sedang tidak ingin bermain dengan dirinya.

Gauri pikir, itu merupakan fase yang lumrah dalam pertemanan saat kecil.

Namun siapa sangka efeknya justru berdampak kuat hingga Gauri beranjak kuliah.

Pelan-pelan buku diary tersebut Gauri buka. Tulisan ceker ayam nyaris hampir tidak bisa dibaca terpampang jelas. Tulisan yang buat siapa pun mendadak sakit mata. Gauri menarik napas pelan. Mari kita jelajahi dunia Gauri beberapa tahun silam.

Dear diary

Katanya teman-teman kalau mau menulis buku diary itu harus pakai sapaan. Aku belum kepikiran deh mau manggil kamu apa. Nanti aku pikiran ya. Pokoknya panggilan yang imut dan cantik sekalii. Siang ini ada pelajaran matematika. Aku bisa sih menghitung pertambahan tapi kalau perkalian aku cukup kesulitan.

Kenapa?

Ya karena aku tidak bisa matematika.

Tetapi tidak mengapa sebab ada Satya dan Wafiy. Satya pintar matematika dan Wafiy pintar IPA. Kalau aku pintar di bidang yang mana, ya?

Oh iya, modeling.

Aku kemarin habis latihan model buat ikut acara fashion yang diadain di hotel. Aku lupa nama hotelnya. Kata Kak Sandrina hotelnya bintang lima dan aku masuk kategori peserta paling kecil. Mungkin karena aku masih kelas 2 Sekolah Dasar, ya?

SATYANGKARA || ONGOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang