2. Pulang (II)

421 26 1
                                    

Sakura benar-benar melakukan pekerjaannya dengan baik selama dirinya berada di Sunagakure, dirinya berhasil mencapai kesepakatan bersama tanpa perlu repot berdebat banyak hal. Kesepakatan berakhir dengan Konoha akan mendistribusikan obat-obatan yang tidak bisa di dapatkan dengan mudah di Sunagakure. 

Sejak kedatangannya tiga hari lalu ia disibukkan dengan rapat dan membuat racikan obat dari sampel obat yang dibawanya. Seperti saat ini, sebelum kepulangannya ia menyempatkan diri untuk memeriksa kondisi anak-anak di rumah sakit secara langsung termasuk tempat persediaan obat dan tumbuhan herbal.

"Baiklah, kurasa semuanya dapat berjalan dengan lancar Kazekage-sama." Sakura tersenyum kearah Gaara, saat ini keduanya berjalan beriringan keluar dari rumah sakit menuju pintu keluar desa bersama kedua rekan medis  dan pengawal Kazekage yang mengikuti dibelakang.

"Ya. Aku benar-benar berterima kasih padamu, semenjak klinik khusus mental anak ini di dirikan kami benar-benar terbantu. Jumlah anak-anak yang sembuh dari rasa traumanya kian meningkat."

Sakura yang mendengar pujian itu merasa tersipu, "aku tidak melakukan apapun. Semua berkat kerja keras kalian disini." Tuturnya sambil tersenyum dengan manis.

'Dia benar-benar cantik dan berbakat.' 

"Ku dengar kalian akan segera kembali ke Konoha saat ini juga." Itu Temari, ia mendekat bersama Kankuro untuk menyapa Sakura dan kedua rekan medisnya.

"Ya, aku tidak bisa meninggalkan desa terlalu lama Temari-san."

"Hah, sepertinya Konoha memang tempat yang menarik untuk disinggahi." Kankuro berkata sambil menggaruk telinganya dengan jari. Temari yang merasa tersindir hanya diam menahan malu. Sedangkan Sakura tertawa, ia cukup peka dengan sindiran itu.

"Oh ya, ku dengar Temari-san sedang dekat dengan seseorang. Apa rumor itu benar?" Sakura mencoba memancing di kolam yang dangkal.

Kankuro dan Temari nampak terkejut mendengar pertanyaan seperti ini sedangkan Gaara hanya bersikap tenang. "Sepertinya rumor beredar dengan cepat ya? Ku rasa kau sudah tahu pasti siapa orang itu." Kali ini Kankuro yang menjawab sambil tersenyum jahil kearah saudara perempuannya.

"Jadi, apa itu benar Shikamaru dari Konoha Kankuro-san?"

Kankuro tertawa mengiyakan, sepertinya Shikamaru sudah mendapatkan hati calon kakak iparnya pikir Sakura.

"Hentikan!" Temari yang wajahnya sudah semerah tomat mencoba untuk menyudahi pembicaraan ini. Ia nampak malu dan risih jika urusan pribadinya di campuri dan Sakura sangat paham betapa gengsinya perempuan ini.

"Gomen ne Temari-san."

"Bagaimana dengan mu Sakura? Kau tahu, adik ku ini masih melajang." Kankuro menepuk pundak adiknya sambil tertawa.

"Eeh?" Entah apa yang dipikirkan Kankuro, Sakura benar-benar terkejut diserang secara mendadak seperti ini.

"Lagipula jika kalian dekat sepertinya hubungan dua desa ini akan semakin akrab, bukankah begitu Gaara?" Kankuro menyikut lengan Gaara yang nampak tenang. Berbeda dengan Sakura yang mulai gelisah, ia benar-benar tidak menyukai arah pembicaraan ini. 

'Ah, jadi ini yang dirasakan Temari-san saat urusan pribadinya di campuri.' Gerutunya dalam hati.

"Hentikan, itu akan membuatnya risih." Gaara menyudahi perbincangan mereka, ini bukanlah sesuatu yang bagus untuk di bicarakan di depan umum.

Tanpa terasa mereka sudah sampai di gerbang pintu keluar desa, mengantar kepulangan rombongan medis dari Konoha. "Lain kali ijinkan kami untuk menjamu kalian sebelum pergi." Gaara berkata sambil menjabat tangan Sakura.

Oneshoot Sasusaku by MypaperinkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang