Valley of death.

3 1 0
                                    

Aku terhimpit sekarang, dan aku tak bisa bernafas. Dadaku sesak sekali. Aku ingin berteriak, memberitahu Ayah dan Bunda bahwa putri sulungnya terjepit di kolong ranjang. Namun untuk merangkai sepatah kata pelan pun rasanya mustahil. Tak ada oksigen yang cukup dan kini, mataku mulai berkunang-kunang.

"Kakak masih di dalam kamar!"

Semangatku membara begitu mendengar seruan adikku, aku berusaha sekuat tenaga lolos dari ranjang yang menghimpitku meski rasanya mustahil. Tuhan, aku tak kuat.

"Kakak!"

Seperti pengelana haus di tengah pengembaraannya, dadaku membuncah bahagia melihat Ayah dan adik kecil yang kusayangi berdiri di depan pintu kamar. Ayah bergegas. Mengangkat ranjang yang menghimpitku dan segera mengangkatku keluar dari penderitaan.

Tak ada pembicaraan di antara kami bertiga saat berlari keluar dari rumah ini, tak ada pembicaraan di antaraku dan Bunda ketika aku memeluknya erat dan kemudian air bah datang menghantam.

Aku, dan tiga orang paling berharga dalam hidupku diserang dengan ganas oleh tsunami.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

QUARANTINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang