Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rintik tirta yang turun membasahi bumi. Tanah yang semula kering berubah lembek dan berair.
Sedikit membuat Kim Jisoo kewalahan. Sepatu yang semulanya berwarna putih bersih itu mendadak mendapatkan noda bercorak akibat tanah becek yang diinjaknya.
Kain yang menutupi tubuh berubah basah. Kecerobohan gadis itu yang tidak membawa payung karena tak menduga cuaca yang sebelumnya cerah mendadak mendung dan langit menurunkan hujannya. Sweater yang ia gunakan sebagai outer berubah fungsi sebagai ganti payung, membantu Jisoo untuk menutupi kepalanya walaupun tak terlalu membantu.
Langkah kaki berhenti melangkah. Sampai ditempat tujuan setelah menyebrangi jalan dari sekolah hingga ke halte tempat pemberhentian bus.
Jisoo mendecak melihat kondisi sweater pink miliknya yang sudah sedikit basah.
"Ah, basah semua." Tangannya tergerak untuk mengibaskan sweaternya. Tanpa tahu jika kegiatannya ternyata mengganggu seseorang disana yang langsung terkejut. Menarik atensi Jisoo hingga netranya berhasil menemukan seseorang yang sedang duduk disana.
Jisoo melotot terkejut. Ia segera mendekat. Tangannya terulur, berusaha untuk menghapus jejak air di wajah orang tersebut sembari menggumamkan kata maaf berkali-kali.
"Maaf, maafkan aku. Aku tidak menyadari ada orang lain."
Orang tersebut terkekeh, menggenggam pergelangan tangan Jisoo yang hendak kembali menyentuh wajahnya.
"Tidak apa, Jisoo. Santai saja."
"Astaga, aku jadi merasa tak enak. Maafkan aku, Taeyong."
Lee Taeyong mengulas senyuman manis. Reaksi yang seolah mengatakan bahwa ia baik-baik saja dan Jisoo tak perlu merasa bersalah atas hal yang dilakukan tanpa disengaja tadi.
Membuat Jisoo merasa lega melihatnya. Ia kemudian mengambil posisi duduk disebelah Taeyong dan melipat secara asal sweaternya yang sedikit basah.
Taeyong memperhatikan. "Bajumu basah. Pakai lagi sweatermu."
"Sweaterku juga basah." Jisoo mencebikan bibir. "Karena aku lupa tidak bawa payung, jadi aku terpaksa menggunakan sweaterku sebagai gantinya."
"Astaga, kau selalu ceroboh ya." Taeyong melepas jaketnya, kemudian memakaikannya pada tubuh Jisoo. Sedikit terkekeh melihat raut kesal yang diperlihatkan gadis itu. "Ini bahaya kalau tidak ditutupi. Kenapa seragam sekolahmu tipis sekali, sih."
"Mana aku tau, bukan aku yang membuatnya."
Taeyong menjentikkan jari di kening Jisoo, gemas dengan jawaban yang keluar dari bibir tipis dengan bentuk hati itu.