TW: Rape, gore and blood.
(+18)
____________________________________
Lu Guang melihat jam tangannya menunjukkan pukul sepuluh lewat lima belas malam, kasus itu dimulai lima menit lagi setelah pemotretan yang dilakukan Lien Hua pada jam sepuluh lewat dua puluh, kemudian Lien Hua diculik pada pukul sebelas lewat empat lima di saat dia hendak pulang dari lembur kantor.
Lu Guang menggunakan kekuatannya untuk mengamati potret diri seorang wanita berparas muda nan dewasa tertera di atas layar ponsel, foto ini di kirim oleh pihak kepolisian melalui ponsel Lien di mana dia mengirim sebuah pesan foto ke anaknya dengan sebuah pesan teks mengikuti “aku akan pulang terlambat” di kontak pribadinya.
Wanita ini mengenakan setelan kerja serta rambut hitam ikal tergerai diatas bahu. Awalnya Lu Guang tidak menyadari bahwa dia adalah seorang ibu muda tunggal yang menghidupi anaknya sendiri di apartemen kecilnya. Lu Guang langsung bersimpati terhadap anak tersebut, karena anak ini mungkin mengingatkannya kepada Cheng Xiaoshi yang telah ditinggalkan oleh kedua orang tuanya saat dia masih kecil.
Lu Guang bimbang lagi atas gagasan ini.
Bagaimana jika hal ini memicu rasa sakit di dalam dirinya, karena dia akan mengalami dan berbagi rasa sakit yang sama dihadapi oleh wanita ini.
Aku yakin hal-hal tidak akan berakhir baik....
Cheng Xiaoshi turun dari kamar menuju tangga ke lantai bawah lalu menemui Lu Guang di sana duduk di atas sofa ruang tamu tempat di mana biasanya mereka melakukan pekerjaan mereka, dibawah sinar rembulan di rumah kaca itu bayang Lu Guang jatuh ke lantai dan memberikan fitur dramatis terhadap parasnya. Lu Guang dan Cheng Xiaoshi sadar akan kehadiran satu sama lain, dan mereka akhirnya bertemu pandangan.
“Apakah kita sudah bisa mulai?” Xiaoshi bertanya, Lu Guang menyatukan tangannya dan menopang dagunya.
“Aku tidak akan bertanya sekali lagi.” Lu Guang memberi jeda, Cheng Xiaoshi dengan seksama mendengar “Apakah kamu yakin untuk menyelam kali ini? Apapun yang terjadi mungkin tidak sesuai dengan apa yang kamu bayangkan.”
Cheng Xiaoshi duduk disebelah Lu Guang dan memberikan ruang ditengah-tengah, “Aku jelas tahu apa yang aku katakan, aku yakin aku bisa melakukannya maka aku akan lakukan. Aku tahu kau hanya mengkhawatirkan ku tapi aku yakin aku akan baik-baik saja.” Cheng Xiaoshi mengulurkan tangannya untuk segera memulai penyelaman mereka. Lu Guang hanya melihat dan akhirnya pada beberapa detik dia juga membalasnya.
“Masa lalu dan masa depan....”
.
.
.
“Biarkan saja”
Lalu mereka bertepuk tangan
_____
Semua dimulai dari Cheng Xiaoshi merasakan perasaan aneh bahwa dia telah berpindah jiwa ke dalam tubuh wanita berumur 29 tahun itu. Dia menggenggam ponsel dan memotret dirinya sendiri di kantor, disini sangat gelap dan sepi di karenakan sudah larut malam.
Kirim foto tadi ke-kontak yang bernama Tao
Cheng Xiaoshi hampir menjatuhkan ponselnya karena suara tiba-tiba didalam kepalanya, “Ya ampun Lu Guang, kamu membuat ku kaget.”
Sudahlah kirim saja
Cheng Xiaoshi mencari nama kontak yang dimaksud dan menemukan nama kontak yang serupa
Cinta ku Tao dengan emoji cinta di samping nya. "Siapa ini? Pacarnya?"
Abaikan saja hubungan mereka yang penting segala sesuatu berjalan sesuai rencana.
Cheng Xiaoshi mengirim kontak tersebut foto yang barusan dipotretnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Night After You Cast A Spell On Me
Fanfiction"Death is a knot of destiny that cannot be broken, it is only a matter of us learning to carry on without them." [Link Click Fanfiction| Lu Guang/Cheng Xiaoshi]
