1. Dia

14 1 4
                                    

" Melihatmu dari jauh saja sudah cukup "
.
.

     Suasana cafe Zd tak pernah sepi, banyak muda mudi yang berkunjung ke cafe di tengah kota ini. Salah seorang berkunjung untuk mengerjakan tugas kuliah atau hanya sekedar berkumpul melepas jenuh.

     Di pojok ruang seorang gadis dengan rambut silver, mata hazel jangan lupakan  pakaiannya yg serba hitam membuatnya mencolok. Netranya tetap fokus ke arah pintu masuk.

    "Aira" Gadis berambut silver itu tetap fokus. Tak memedulikan gadis kuncir kuda di depannya

     " Ai " Aira tetap tak bergeming, " Woy! Aira " sentak Nayla. Tangannya menepuk pipi Aira sang empu terlonjak kaget.

     " Ngagetin lo markonah " sembari mengusap dada. " Apa sih Na? ". Tak mengiharukan pertanyaan Aira, Nayla sibuk menyeruput es pesanan mereka. Aira merengut kesal mendumal tidak jelas.
    
      "Udah nyinyirnya?" Tanya Nayla seraya menopang dagu dengan wajah tengilnya.

      " lo sih ! Ditanya gak jawab! Tru.."

      " Aira bisa ngomel ya..." Potong Nayla " bilang apa tadi?  Gue yg kagak jawab? Lo duluan kali yg kaga jawab ! Gue manggil manggil diem,Makanya jawab kalo orang manggil ! " ucap Nayla meledak ledak

      " udah Na... " Aira mengedipkan mata mengisyaratkan mata agar Nayla berhanti. Nayla tetap tak menghiraukan.
   
      "Trus ngapain juga liat pintu masuk! " volume Nayla mulai meninggi, pengunjung cafe pun ikut memerhatikan interaksi kedua anak manusia tersebut. Aira menunduk menahan malu.

     " Kenapa tuh mata? Bintilan? Ngapain juga lo nungguin dia ngajak gue yg asik tidur enak, abis itu gue dikacangin, trus dia Ar_" Belum sempat meneruskan ucapannya Aira lebih dulu membungkam mulut lemes Nayla.
 
     Ting

    Mata Aira melotot melihat empat orang laki laki yg masuk. Aira kembali mengisyaratkan Nayla untuk berhanti bicara. Nayla pun diam dengan wajah kebingungan.

       " Apasih " bisik Nayla pelan
    
      Bukannya menjawab Aira malah mengambil hp dan mengetik sesuatu. Matanya mengisyaratkan Nayka untuk melihat ponselnya

🫥Incessnya pak Albert.

Lo diperhatiin seisi cafe suara toa lo tuh meresahkan.

Kontrol.
Arsen and the gang masuk . 15.30

What ?!!
Please tenggelemin gue Aiii
15.30 ✓✓

    Spontan Nayla melihat sekelilingnya. Ia cengengesan sendiri. Aira hanya menanggapi dengan gelengan kepala. Nayla tak berubah dengan mulut ember tapi Aira senang dengan sikap gadis kuncir kuda di depannya karena bisa menghibur Aira walau tak seceria dulu.

***

    ". Ehem"

    Mendengar suara serak tersebut mengalihkan atensi seluruh pengunjung cafe untuk melihat empat laki laki yg sudah siap dengan posisi masing masing. Tanpa Aira sadari senyum terbit dari bibir kecilnya.

    " Oke, buat kalian yang mungkin lagi gak baik baik aja, gue bakal nyanyi lagu ini, juga memenuhi request dari someone, melukis senja. "

     mendengar kata someone membuat senyum Aira pudar seakan ada sekat diantara keduanya.

    Jreng

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang