Threesome IceLazeGem

3.1K 130 334
                                    

Threesome

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Threesome

-J'DAARRRRT!!

Suara petir yang menggelegar menyentak Blaze yang sedang berada di dapur. Ia membawa nampan berisi tiga gelas coklat hangat menuju kamar utama di lantai atas.

Pagi-pagi begini sudah diguyur hujan lebat. Seharusnya kedua suaminya tidak akan pergi bekerja di cuaca seperti ini kan?

-Ceklek~

Pintu kamar dibuka. Blaze diam sejenak menatap salah satu suaminya yang bernama Ice--masih bergelung mesra di dalam selimut, lalu menatap satu lagi suaminya yang bernama Gempa--sedang memakai kemejanya dengan santai.

Kedua kening Blaze berkerut sembari ia masuk dan meletakkan nampan tadi di atas nakas, tentunya setelah menutup pintu kembali.

"Kamu tetap ke kantor, Yang?" tanya Blaze sembari duduk di tepi kasur, tepat di samping Ice.

"Iya. Ada proyek penting dengan klien baru," jawab Gempa sembari menutup satu persatu kancing kemejanya.

Blaze merengut. "Hujan tuh tau!"

Gempa tersenyum tipis. "Pakai mobil Sayang, aku gak akan basah."

Istrinya itu masih merengut sembari membanting diri berbaring di samping Ice, membuat Gempa gemes ingin menggigitnya.

"Ah! Gyaaa jangan gigit!!" jerit Blaze kaget karena Gempa tiba-tiba menggigit pinggul sexy-nya.

"Lepasin! Sakit! Sakit!" teriaknya, memukul-mukul punggung tegap Gempa.

Gempa melepas gigitannya seraya tertawa melihat wajah Blaze cemberut. "Kamu gemesin sih, aku jadi pengen gigit."

"Sakit!" seru Blaze, mengusap bekas gigitan Gempa. "Kamu kalau gigit lagi aku jambak ya!" ancamnya, namun hanya ditertawakan oleh Gempa.

"Satu kali lagi ya?" pinta Gempa.

Blaze mendelik tajam. "Engak!"

"Ayolah Sayanggg.~ Satu kali ya?"

"Gak! Gak mau!"

"Blazy ayolahhh.~"

"Gak boleh!"

Gempa memasang wajah sedih sembari berjongkok di samping kasur. Mengobek-ngobek lantai keramik seperti anak kecil tidak dikasih permen.

Blaze menggeram sebel. "Baiklah! Satu kali!" finalnya, dengan wajah terpaksa.

Senyuman sumringah Gempa merekah seketika membuat Blaze makin sebel melihatnya. Blaze meringis ngeri saat Gempa mendekat siap menggigitnya.

"A-adeh! Adeh! Yang belum kegigit lhoh, ini tangannya," protes Gempa, memegang tangan Blaze yang sudah bertengger manis di atas kepalanya, menjambak rambutnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Threesome IceLazeGem (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang