Prolog

1 0 0
                                    

Suara kereta lewat dengan kencang tidak menggetarkan rasa para manusia yang sudah tidak sabar menunggu palang pintu kereta itu terbuka. Bahkan suara klakson sudah dibunyikan sesaat gerbong terakhir kereta itu sudah lewat.

"Nanti mampir ke Idolmart ya, aku mau beli acne path."

"Oke seng."

Dua insan yang tengah menaiki motor itu tampak sabar mengantri melewati rel kereta yang sangat ramai malam itu. Ya, dua insan yang baru dekat beberapa hari terakhir ini tanpa adanya hubungan.

"Na, aku pengen ngomong deh."

"Hah? Ngomong apa? Nanti gajadi lagi, males ah."

"Serius aku teh, pengen ngomong ini."

Gadis dengan cardigan hijau lumutnya itu nampak mengkerutkan alisnya dan melirik ke arah spion yang mengarah ke dirinya juga ke arah laki - laki didepannya ini.

"Mau ngomong apa, ecel?"

"Jadi gini—"

"Kenapa?"

"Kamu mau ga jadi pacar aku, Na?"

Angin malam disertai suara deruman motor yang terdengar sangat berisik saat itu tidak membuat tawa gadis itu lenyap, ia meredakan tawanya setelah puas mendengar pertanyaan atau ajakan yang diajukan laki laki yang didepannya ini.

"Eh aku teh serius."

"Oh jadi, ini yang mau diomongin mas nya tadi?"

"Iya dong, harus cepet di resmikan agar si Rasya itu gak ngedeketin kamu."

"Emang kenapa sih kalau ngedeketin?"

"Pakek nanya lagi, kan aku suka sama kamu kocak. Pliss lah ngertiin, aku teh naksir sama kamu."

Dan tawa kembali meledak diiringi dengan wajah masam dari laki - laki didepannya ini. Iapun memberikan senyuman meledek andalannya.

"Nanti deh ya aku fikirin dulu."

"Yah, kelamaan, keburu kamu diambil."

"Loh kok maksa?"

"Engga kok, engga, yaudah gapapa kalau kamu butuh waktu. Aku tunggu."

Gadis itu menggigit bibirnya pelan. Persetan, ia sudah cukup jatuh hati dengan laki - laki didepannya. Ia sangat terbuai dengan sikap manis yang diberi oleh laki laki didepannya selama beberapa hari terakhir ini. Dengan keberanian yang penuh dan perut yang dipenuhi kupu - kupu berterbangan, ia pun menaruh dagunya di pundak laki - laki itu.

"Iya, aku mau."

"Hah?"

"Aku mau, ecel."

Dan saat itu juga senyuman lebar dari laki - laki itu terbit, eye smile nya yang sangat disukai gadis yang kini sudah menjadi kekasihnya?

Perasaan senang yang sangat membuncah itu dirasakan oleh laki - laki didepannya, dia menggoyangkan sedikit stang motornya sembari tertawa bersama gadis dibelakangnya. Keduanya nampak bahagia merasakan angin malam bersamaan dengan resminya hubungan yang dilalui masa pendekatan yang singkat tapi mampu membuat jatuh cinta dalam sekejap.

"Akhirnya, Nalea jadi pacar aku."

○○○

[76 Days]

Hiii semua! Ini kali pertama aku buat cerita dengan genre romance, so pasti masih banyak kekurangannya jadi aku minta koreksi juga dari kalian dan tentunya saran dari kalian.

Terimakasih yaa sudah mampir di cerita ini, aku harap kita bisa bersama sampai akhir yaa! Sampai jumpa di part selanjutnyaa!

Jangan lupa bintangnya ya^_^

○○○

Nalea & Arcel

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

76 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang