Belajar Menerima Diri Sendiri

788 90 13
                                    


Apakah kamu sudah menerima atau mencintai dirimu sendiri?

Sebenarnya untuk menulis judul ini aku juga masih dalam proses menerima atau mencintai diri sendiri sepenuhnya. Jadi tujuanku menulis bukan untuk menggurui tapi untuk berbagi. 

Terkadang aku sadar, hal utama yang membuatku tidak dapat mencintai atau menerima diri sendiri adalah sikap atau tindakanku pada diri sendiri. Aku masih suka membandingkan diriku dengan orang lain (Padahal kenyataannya, aku dan orang lain jelas berbeda, latar belakang keluarganya, kepribadiannya, dan berbagai kondisi lainnya). Aku sadar, semua orang memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing, seringkali kita melihat kelebihan seseorang yang tidak ada pada diri kita adalah kekurangan kita, padahal hal tersebut adalah pandangan yang salah.

Dalam sebuah buku best seller di Korea, "How To Respect Myself"  karya Yoon Hong Gyun, ia mengatakan bahwa, "Tidak ada orang yang sempurna di semua sisi. Sama halnya tidak ada orang yang tidak berguna di mana pun ia berada. Yang ada hanya orang yang percaya bahwa dirinya tidak pantas dicintai dan tidak berguna"

Dalam buku tersebut juga dikatakan bahwa, kalau kamu makin kenal jadi makin sayang. Cara utama untuk menerima atau mencintai diri sendiri adalah mengenali diri sendiri lebih dalam lagi, apa saja kekurangan dan kelebihan yang diri kita miliki, bersikap jujur atasnya karena ini demi kebaikan diri sendiri juga. Kalaupun belum menemukan ide akan menulis apa pada kelebihan atau kekuranganmu, cobalah mulai berpikir dari 'apa yang biasanya dikatakan orang lain tentang diriku sendiri?'. Kegiatan mengenali diri sendiri dapat membuat kita lebih tertarik pada diri sendiri, karena semua cinta yang ada dimulai dari ketertarikan. Semakin kita mengenal diri kita, semakin besar kemungkinan kita menerima dan mencintai diri sendiri.

Cara pertamaku untuk tidak sering membandingkan diriku sendiri dengan orang lain adalah dengan bersyukur. Aku bersyukur atas apa yang aku punya sampai saat ini, aku bersyukur masih dikelilingi orang-orang baik, aku bersyukur masih diberi kesehatan oleh Tuhan, aku bersyukur masih diberi kesempatan untuk bekerja, dan banyak hal baik lainnya. Terkadang kita terlalu fokus dengan apa yang tidak kita punya (namun orang lain punya), daripada apa yang kita punya saat ini. Contohnya adalah nafas untuk hidup, kesehatan untuk melakukan kegiatan sehari-hari atau masih bisa makan dan minum dihari ini. Berkat sekecil apapun yang kamu nilai masih perlu untuk diperhitungkan dan disyukuri.

Cara keduaku untuk tidak membandingkan diriku dengan orang lain adalah dengan menjadikan orang lain yang aku lihat lebih baik atau sukses dariku sebagai panutan atau motivasiku, bukan sainganku. Aku belajar bagaimana ia bekerja, belajar bagaimana kesehariannya, belajar bagaimana ia bertindak, dan lain-lain. Perasaan negatif seperti cemburu pada orang lain yang aku rasa lebih sukses dariku hanya akan membuat hati semakin lelah saja, tidak ada gunanya.

Sekian dulu tulisan dariku. Menerima atau mencintai diri sendiri adalah sebuah proses yang panjang, tidak bisa sehari langsung bisa mencintai diri sendiri. Hal yang harus kamu ingat, kamu berharga, kamu spesial dijalan hidup yang kamu pilih, tidak perlu membandingkan kondisi diri sendiri dengan orang lain karena jelas berbeda. 

Semoga tulisanku kali ini bisa sampai ke pada siapapun yang sedang membutuhkan, semoga siapapun kamu yang sedang merasa kurang bisa menerima diri sendiri jadi sedikit lega setelah membaca tulisanku ini. Aku bahagia kalau tulisanku dapat membuatmu merasa lebih tenang, karena kebahagiaan sesungguhnya adalah ketika kita berbagi bukan ketika kita menerima. 

Gaby Warouw

Kind ReminderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang