Chapter 1

2 1 0
                                    

1 minggu aku telah berada di sana dan menjadi mata mata pak kepala. Namun, kehadiranku tak di senangi banyak orang, melainkan warga sana malah menggosipi ku di belakang.

Aku yang merasa tak nyaman pun beberapa kali bertanya "Aku gapapa kan di sini? Mereka kayaknya gak suka..." kepada Morrie, Aaron, dan David.

David merupakan orang yang memang berjuang dari awal bersama dengan Aaron dan Morie. Leader dari grup ini adalah Aaron...

Karena tidak ada yang mau menerima ku menjadi anggota baru di grup mereka... aku pun di pungut oleh Aaron dan diajarkan memegang senjata.

***

"Gimana sama pak kepala? Ada yang aneh gak?" - Aaron

"Aneh sih engga, tapi malah dia yang mata matain aku sekarang."

"Gawat. Udah udah... mendingan kamu pergi ke tenda gih... ambil beberapa barang yang kita perlu abis itu kita berempat pergi ke kota... oke?"

"Oke!" Ucap ku.

***

Selesai bersiap... aku keluar dari tenda.

Pak kepala menghampiri ku dan menamparku. "Berani beraninya kamu ya! Mata matain saya. Kamu pikir saya apa?! Keluar dari sini! Cepat!"

"..." Aku yang sudah malu pun bergegas lari dari sana dan keluar dari wilayah ini secepat mungkin.

Saat keluar... untungnya aku tidak lupa membawa persiapanku yang tadi.

Aaron's POV
———————

Aku melihat wanita itu berlari, aku tidak langsung mengejarnya. Karna besar kemungkinan aku, Morie, David, dan dia akan terkena masalah yang lebih besar.

Aku pun menghela nafas berat dan kemudian aku menghampiri pak kepala.

"Saya mau ke kota dulu... nyari bahan makanan, obat obatan, sama semua yang kita perlu."

"Good... go ahead."

Aku pun berjalan dengan santai dan tak terburu buru. Aku keluar dari area aman tersebut dan kembali ke zona kuning yang dimana lumayan berbahaya.

Aku terus berjalan. Lelah, namun apa yang tidak demi keselamatan.

Aku yerus berjalan sampai zona merah. Ya, ini berbahaya.

Aku terus berjalan di tengah zombie sambil sesekali menembak zombie yang menuju cepat ke arahku. Aku tidak akan berlari karena itu akan menarik perhatian zombie. Karena langkah kaki kita saat berlari akan sangat berisik. Kecuali saat kamu di kejar segerombolan zombie... kamu bisa berlari secepat mungkin.

Bau tidak sedap dari zombie zombie ini adalah hal yang paling mengganggu. Apalagi jika tubuh mereka sudah hancur lebur... ew.

Dari kejauhan, aku bisa melihat gedung tinggi yang beberapa kacanya telah pecah. "Okay, tujuan sudah dekat."

Mungkin setelah ini aku akan mengambil beberapa barang yang di butuhkan dan kembali ke wilayah aman.

***

Sesampainya di kota... aku kemudian mengambil bahan makanan, obat obatan, pakaian, peralatan mandi, peralatan mencuci, tenda, bantal guling, dan beberapa senjata serta satu box peluru.

Setelah selesai, aku pun bergegas menuju ke markas atau wilayah. Aku berjalan dan berjalan sambil sesekali menembak zombie yang mendekat.

Menit demi menit, aku pun masuk ke zona kuning. Aku masih berjalan dan semakin jarang melihat zombie. Aku terus berjalan menuju markas. Aku bisa melihat tembok tinggi yang menyelimuti wilayah kami... Aku pun masuk ke zona hijau.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ready To Die? [Oc x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang