22. Dear Jo Pt.1

101 7 1
                                    

Sepasang kaki panjang sedang memainkan kakinya menunggu jawaban dari Dokter Jaemin

Berharap hal baik terjadi padanya, tapi apakah mungkin? Sepertinya mustahil karena sudah mendekati ujungnya

Didepannya adalah Dokter Jaemin yang membaca hasil dari pemeriksaan Jo hari ini

"Gue tanya serius, setelah Berobat, Lo yakin cuman ngeluh sakit jantung biasa?"- tanya jaemin sembari menaruh lembaran kertas di meja

"Iya bang"

"Jo, gue beneran yah! Masalahnya gak mungkin kalo Lo cuman sakit biasa aja!"- jawab jaemin sedikit meninggikan nadanya, sedangkan yang ditanya hanya menundukkan wajahnya

"Gue gak inget bang sejak kapan, tapi akhir akhir ini jantung gue suka sakit sakitan. Gue selalu langsung minum obat penghilang nyerinya tapi nanti kambuh lagi"

"Akhir akhir ini, berapa kali sehari kambuh?"- tanya jaemin lagi yang menahan emosinya karena sahabatnya ini menyembunyikan rasa sakitnya. "Gak mesti, kadang 2 kali, pernah juga Sampek 3 kali"

"Huft, gue gatau respon Harua gimana kalo tau Lo punya penyakit jantung"- takasnya lalu membuat resep obatnya sendiri yang menurut jaemin lebih ampu dari racikan obat yang lain

"nih, lakuin itu baik baik, Jangan Sampek pernah telat. Kalo telat pun jangan lebih dari 10 Sampek 15 menit. Faham!"- ucap jaemin sambil memberikan resep obat serta obat yang sudah ia racik

"Makasih bang, kalo gitu gue pulang dulu. Kasihan Harua ditinggal lama lama takut dia kenapa Napa"- ucap Jo lalu berdiri, tak lupa membawa resep dan obat yang diberikan jaemin

"Iya buruan, tadi tuh anak nelfon gue pas gue keluar kamar mandi, Kak, lihat Jo nggak?" Jawab Jaeminsamnil menirukan nada Harua

"Yaudah, sekali lagi makasih bang. Inget ya, rahasia'in ini"

"Iya iya, santay.. dah sono buruan."

Jo mengangguk lalu berjalan menuju parkiran mobil dan kembali pulang kerumahnya

Saat lampu merah, Jo melihat seorang anak laki laki duduk di pinggir jalan sambil membawa jualannya. Jual dilihat lihat dia jualan mochi karena bertulisan mochi disana

Karena posisi anak kecil itu tidak terlalu jauh dari mobil Jo, akhirnya Jo memberhentikan mobilnya didekat anak itu, lalu turun menghampirinya

"Hai nak, kamu jualan apa?"

"Eh kak, aku jualan mochi"- jawab anak kecil itu, lalu Jo melihat lihat sebentar mochinya dan menurutnya itu terlihat enak. Berhubung istrinya sangat menyukai mochi. Dia beli semua karena tersisa lima pack

"Kakak boleh beli?"- tanya Jo menatap anak itu dengan hangat, sedangkan yang ditatap merasa senang "Boleh kakk, mau yang mana?"

"Kakak beli semuanya aja, nih uangnya"- jawab Jo lalu langsung memberikan uang seratus ribu kepada anak itu

"Eh wah makasih kak, bentar ya"
Anak itu membungkus pesanan Jo dengan rapih lalu memberikan kresek itu kepada Jo dan menerima uangnya

Mencari kembalian dengan cepat agar jo tidak menunggu lama, terapi justru Jo tidak menginginkan uang kembalian itu

"Kembaliannya kamu ambil aja, kalo gitu kakak duluan ya? Kamu mending pulang soalnya kan udah habis. Ini juga udah sore lho"

"Siap kakk hehe"

Jo tersenyum, sebelum meninggalkan anak kecil itu. Dia mengelus rambutnya barulah kembali menaiki mobilnya dan pulang.

Disisi lain

"Jo kemana sih? Katanya gak lama tapi kok Sampek sore"- khawatir Harua sambil berjalan mondar mandir didepan Tv nya

"Baby, Ayahmu kemana yah?"- tanya Harua sambil mengelus erutnya yang mulai membuncit

Oneshot Jo-rua Andteam✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang