Prolog

21 5 3
                                    

"Ughh.. Ha-us." Tangan cantik yang terlihat rapuh itu bergerak-gerak meraba meja di sampingnya. Ia berusaha untuk menggapai gelas yang berada di atas nakas, tepatnya di samping teko. Setelah berhasil, gadis pemilik tangan cantik itu meminum air di dalam gelas hingga habis.

Gadis itu menaruh kembali gelas tersebut ke tempat semula. Ia kemudian melihat lihat sekitarnya dengan raut wajah kebingungan bercampur kaget. 'Ini di mana?' Batin gadis itu dalam hati.

"Permisi, Nona. Saya izin masuk." Terdengar suara ketukan pintu yang berasal dari luar. Sontak, gadis itu menoleh kearah pintu. "Nona? Siapa? Aku?" Gumamnya.

"Silahkan." Pintu itu terbuka dan menampilkan seorang wanita yang berusia lebih tua darinya. Wanita itu mendekati gadis yang masih melongo keheranan.

'Siapa? Aku di mana? Mengapa aku bisa disini?' Dan masih banyak pertanyaan lain yang memenuhi kepala gadis itu. Gadis itu mencoba kembali sadar, Ia melihat ke arah wanita yang seperti maid itu. Ia melihat nama yang tertera pada baju maid itu, Ann Castella.

"Hey, Bibi Ann. Apa kau ingat nama lengkapku?" Terlihat ekspresi kaget pada wajah wanita yang dipanggil 'Bibi Ann' itu.

"Tentu saya ingat, Nona. Nama anda adalah Sherlyna Caroline Arsyel. Maaf, Nona. Tolong panggil saya Ann saja, panggilan bibi terlalu baik untuk orang seperti saya. " Bibi Ann membungkukkan tubuhnya sebagai tanda hormat.

Sementara itu, mengetahui siapa nama pemilik tubuh yang ia rasuki ini. Gadis bernama Sherlyna itu terbengong dengan perasaan bingung dan kaget. Ia segera menormalkan kembali wajahnya. Sherlyna akhirnya tau apa yang terjadi, Ia tau siapa wanita didepannya ini.

"Tidak apa apa. Aku akan memanggilmu Bibi mulai sekarang, Aku lebih nyaman memanggil mu Bibi." Ujar Sherlyna dengan senyumannya yang menawan. Matanya yang berwarna ungu, bersinar seperti bulan. Siapa pun yang melihatnya akan menganggapnya seperti Peri Bulan.

Ann menegakkan tubuhnya kembali. Ia terpesona dengan wajah cantik Nonanya itu, apalagi dengan senyuman dan matanya yang menyilaukan itu. Sherlyna yang sebelumnya, tidak pernah menunjukkan senyuman atau pun cahaya dimatanya itu.

Sherlyna yang dulu adalah anak yang selalu murung, apalagi semenjak kematian Ibunya. Tapi Ann melihatnya sekarang, melihat bagaimana Sherlyna berubah menjadi anak yang ceria. Wanita itu berharap sherlyna akan terus ceria seperti ini.

"Ahh, sekarang tanggal berapa Bibi Ann?" Tanya Sherlyna.

"Sekarang tanggal 23, bulan Vilsnic, tahun 893, Nona." Sherlyna mengangguk dan memikirkan, akan ada adegan apa hari ini didalam novel. "Ah.. Nona harus segera bersiap-siap. Beberapa jam lagi, Tuan Duke akan segera datang. Saya harap kali ini, Nona menyambut kedatangan Tuan Duke."

Ah, benar. Hari ini adalah kedatangan Duke Cedrick Felio Arsyel, Ayah dari Sherlyna. Kali ini Ia akan datang dan menyambut Ayahnya itu dengan hangat. "Baik, tolong bantu aku bersiap-siap, Bibi Ann." Bibi Ann tersenyum mendengar permintaan Sherlyna. "Tentu saja, Nona." Ujarnya.

'Sebenarnya, bagaimana caraku bisa ada disini? Padahal seharusnya aku sudah mati sejak tersedak saat makan seblak saat itu.'

Sherlyna yang saat ini, bukanlah Sherlyna Caroline Arsyel asli. Melainkan, Sherlyna Viana Marchell, seorang mahasiswa asal Korea yang kebetulan punya nama depan yang sama dengan Sherlyna Caroline Arsyel.

Sherlyna V adalah seorang mahasiswa, sekaligus penulis yang sudah menulis 49 novel dengan judul dan alur berbeda. Tapi, setelah tersedak ketika makan seblak, Ia meninggal dunia. Kemudian, Ia terbangun di dunia ini dan bertramigrasi ke tubuh Sherlyna C. Ia memasuki novel yang baru saja ia tulis prolog nya, sebelum Ia meninggal dunia. Sherlyna V belum menulis keseluruhan alur secara rinci, Ia baru menulis alur secara garis besarnya saja.

Tapi, tetap saja! Di alur secara garis besar itu, Sherlyna C. ditakdirkan mati ditangan orang yang Ia suka, yaitu Putra Mahkota, Vince Heafan Avram. Sekarang, apa yang harus Ia lakukan!?

'Baiklah, jika tidak bisa mati dengan tenang. Aku akan hidup dengan tenang. Menjalin hubungan yang baik dengan seluruh tokoh lalu membiarkan mereka hidup bahagia. Dan setelah itu, aku akan pergi kepedesaan yang sepi dan jauh dari Kekaisaran. Lalu, hidup dengan tenang, tentram, aman, damai dan bahagia! Benar! Rencana yang bagus Sherlyna!'

◦•●◉✿◉●•◦

Saat ini, Sherlyna sedang menunggu Ayahnya dengan kedua Kakaknya di sisinya. Sherlyna sudah sangat cantik dengan warna gaun perpaduan ungu dan pink yang soft. Rambut pinknya dibiarkan terurai dan ditata dengan sangat baik. Wajahnya hanya dipoles make up tipis, membuat kecantikannya terlihat natural dan tidak menor.

Sherlyna menaikan sedikit ujung gaunnya dan menundukkan kepalanya, ketika melihat seorang pria paruh baya yang masih terlihat gagah dan tampan. Setelah beberapa saat, sherlyna menegakkan tubuhnya kembali dan merentangkan tangannya kedepan seolah meminta pelukan hangat. Ia menarik sudut bibirnya ke atas dan memberi senyuman termanis dan terbaik yang ia punya. Matanya bersinar seperti sinaran bulan di malam hari. Dengan wajah yang berseri-seri, Sherlyna mengucapkan "Selamat datang kembali, Ayah!"

Sontak saja, semua orang yang berada di ruangan itu kaget sekaligus terpesona melihat kelakukan dan kecantikan Sherlyna, termasuk kedua Kakak dan Ayah Sherlyna. Sama seperti Bibi Ann, mereka berharap Sherlyna bisa terus ceria seperti ini selamanya.

Cedrick-ayah dari Sherlyna, kaget sekaligus terpesona melihat anak bungsunya itu. Ia lantas memberi senyuman dan tatapan mata yang paling hangat yang ia miliki kepada Sherlyna. Cedrick memeluk erat tubuh putrinya itu. "Terimakasih, Putriku sayang." Ujarnya dengan lembut.

Cedrick melepas pelukan itu, Ia menatap kedua anaknya yang lain. Aileen Evory Arsyel, anak tengahnya itu masih menatapnya dengan tatapan yang sama, tatapan dingin dan cuek. Tapi, Cedrick tau kalau Aileen masih menyayangi keluarganya itu, terutama kepada Sherlyna yang sangat amat mirip dengan mendiang Istrinya- Ariana Brisha Arsyel. Begitu juga dengan Altarick Dario Arsyel, anak pertamanya yang menatapnya dengan dingin dan cuek.

Cedrick memberikan senyuman dan tatapan mata yang hangat kepada kedua anaknya juga. Ia tersenyum senang dalam hati, kala melihat kedua anaknya membalas senyumnya dengan ramah.

"Lama tidak berjumpa, Ayah. Selamat datang kembali." Ujar Aileen dengan senyumannya yang anggun.

"Kami merindukan mu, Ayah. Selamat datang kembali." Ujar Altarick dengan senyumannya yang mempesona.

"Terimakasih semuanya" Ujar Cedrick.

"Ah! Bagaimana kalau kita makan sekarang! Kepala koki sudah menyiapkan makanan yang enak. Ayah pasti lapar setelah perjalanan jauh, kan!" Semua tersenyum mendengar ajakan Sherlyna. Mereka menuju ruang makan bersama dengan canda tawa yang diciptakan oleh Sherlyna.

◦•●◉✿◉●•◦

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The male lead is my future husband!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang