Setiap orang pasti memiliki kisah persahabatannya masing-masing. Ada yang sudah menemukan teman dekatnya, ada yang sedang lengket-lengketnya dengan sang sahabat, adapula yang kisah persahabatannya sedang menghadapi permasalahan, yang jika tidak bisa diselesaikan dengan baik-baik akan menyebabkan persahabatan mereka diambang kehancuran.
Jika membicarakan kisah tentang persahabatan tidak akan ada habisnya. Karena sahabat tidak bisa dinilai dengan hanya sekali lihat. Butuh bertahun-tahun lamanya, atau setidaknya butuh banyak cerita yang menghiasi kisahnya. Dan sudah seperti banyak orang tau, bahwa cerita itu bukan hanya cerita suka, manis, dan yang menyenangkan saja, namun juga cerita duka, pahit, asam dan rasa lainnya.
*****
Aku, kamu, dia, dan mereka memang selalu ada dilingkaran yang sama, tapi lambat laun kita semakin disibukkan dengan kegiatan kita masing-masing. Semakin dipisahkan oleh jarak yang mengharuskan kita tidak berkumpul setiap hari seperti sebelumnya, semakin ditekan untuk menyesuaikan diri dengan suasana baru yang mengharuskan kita tetap professional, disaat ada ataupun tanpa mereka. Semakin jauh. Hingga rasanya semua menjadi tidak seperti biasa.
*****
Saat itu mereka sedang berkumpul dikantin setelah pulang sekolah, untuk mengganti waktu yang sebelumnya selalu terlewati tanpa kelengkapan kehadiran semuanya, tapi salah seorang dari mereka menyadari keadaan suasana disekitar mereka terlebih dulu ---mungkin karena dia terlalu peka---. Satu hal yang sekarang ini dia sadari. Bahwa meski sekarang ini mereka berada di meja yang sama, mereka yang dulu selalu bersama-sama tidak benar-benar berada ditempat yang sama. Hanya raga, tidak hati apalagi pikiran. Semua raga mereka memang sudah berkumpul secara lengkap, namun mereka tidak lagi merasakan hal yang sama. Hati dan fikiran mereka telah berpecah hingga akhirnya tidak ada benang merah yang mengikat keenamnya menjadi satu kesatuan yang sama, layaknya dulu.
Melati dan Anggrek masih saja membicarakan apapun mengenai hal yang tidak diketahui oleh yang lainnya. Mereka berdua sekelas, mungkin mereka masih membicarakan kejadian-kejadian yang menarik saat di kelas, dan apapun yang mereka bicarakan itu hanya mereka sendiri yang tau.
Pipit, Bintang, dan Rakan juga sekelas, tapi layaknya cowok pada umumnya, yang juga cowok satu-satunya diantara mereka, Rakan lebih acuh dan tidak perduli dengan perubahan yang mulai kentara diantara mereka. Sedangkan Bintang adalah orang yang bisa mengendalikan dirinya didepan orang lain, tanpa ada yang tau kalau dia sedang menyembunyikan kemungkinan terburuk yang terjadi diantara mereka. Mungkin hanya Pipit yang secara terang-terangan menunjukkan ketidak nyamannya dengan keadaan mereka yang sekarang.
Netta tau dengan jelas apa yang menyebabkan keadaan mereka menjadi seperti sekarang ini --yaitu mulai adanya rasa bosan diantara satu sama lainnya--, tapi dia tidak mungkin menyalahkan mereka satu per satu, hingga semakin mempersulit segalanya. Belum saatnya untuk membicarakan hal ini, dengan suasana yang mulai memanas. Dan selama saat yang tepat itu belum datang, dia akan mencoba untuk tidak perduli.
"Sebenernya apa sih yang kita lakukan disini? Sekedar kumpul dan diem-dieman satu sama lain?", kata Pipit tiba-tiba, diantara suara bising yang sedang terdengar dipikiran masing-masing kelima temannya.
Seketika hening. Mereka mulai saling pandang memberikan pertanyaan melalui mata, siapakah yang akan menjawab pertanyaan Pipit, lalu mereka serentak mengembalikan fokusnya pada Pipit.
"Gue kira kalian masih pada mau ngomongin tugas kelas, yaa karena gue satu-satunya orang yang ga sekelas sama salah satu diantara kita, jadi gue ga berniat ganggu", balas Netta pada akhirnya.
"Gue bingung mau ngomong tentang apa", sahut Melati sambil memandang Anggrek, meminta dukungan darinya.
Anggrek yang mengerti arti tatapan Melati angkat bicara. "Iyaaa, kita kan beda kelas, kalo gue cerita tentang kelas gue, dan kalian gak ngerti nanti kan jadi garing".
KAMU SEDANG MEMBACA
FriendStory
RandomSahabat...satu kata yang memiliki banyak cerita dibaliknya. Percaya gak di dunia ini bener-bener ada yang namanya sahabat sejati?? Bagaimana cara menemukan sang sehabat sejati? Dan bagaimana kita bisa mengetahui, siapa sahabat sejati kita yang seben...