BAB 1

0 0 0
                                    

Part 1 perkenalan

Pagi itu, matahari muncul dengan sinarnya yang hangat, mencerahkan langit yang cerah. Anna, dengan bantal dan selimutnya yang nyaman, terbangun dari tidurnya yang pulas. Ia merasakan malas untuk pergi ke sekolah, namun dalam tengah keraguannya, wajah kakak kelas Farhan, muncul dalam ingatannya. Kilauan cerah dari pertemuan kemarin memberikan semangat baru dalam harinya.

Anna melangkah ke kamar mandi dengan langkah bersemangat yang tiba-tiba. Ia memilih auter pink yang sederhana namun menarik, mengenakan sedikit riasan wajah yang natural, dan mencoba beberapa gaya rambut yang mungkin akan membuatnya terlihat lebih menarik di mata Farhan. Ia merasakan semangat yang berapi-api dalam dirinya, sesuatu yang tidak ia rasakan sebelumnya.

Perjalanan menuju sekolah dengan naik bus biasanya membuatnya kegerahan. Namun kali ini, rasa gerah itu seolah menghilang ditelan rasa harapannya untuk bertemu kembali dengan Farhan. Sesampainya di sekolah, Anna berjalan dengan langkah mantap dari gerbang menuju kelasnya, tetap memperhatikan setiap sosok yang muncul di sekelilingnya dengan harapan menemukan Farhan.

Tiba-tiba, di tengah perjalanan, suara riang dari sahabatnya, Risa, menyadarkannya. "Nyari siapa kamu, An?" tanya Risa dengan senyumnya yang cerah. Anna terkejut dan segera berusaha menutupi perasaannya, "Ehh Ca, aku nyari kamu tumben dari tadi ga keliatan," jawab Anna dengan cepat, mencoba untuk terlihat tenang. Risa menjawab dengan riang, "Ouhh iya, hari ini aku ga naik bus. Aku di anter papah hehe."

Anna tersenyum kecil, "Ya udah, yuk ke kelas, Bentar lagi masuk ternyata." Rasa harapan Anna masih membara, dengan percaya bahwa hari ini mungkin adalah hari di mana petualangan baru dan pertemuan dengan Farhan akan terjadi lagi.

***

Di dalam kelas, Anna hanya bisa memikirkan satu hal: Farhan. Waktu terasa melambat saat menantikan jam istirahat, menginginkan bertemu lagi dengan Farhan. Namun, terhambat oleh pelajaran matematika, yang sejauh ini menjadi musuh terbesarnya. Saat guru matematika memergokinya melamun, Anna tersentak dan memohon maaf.

Setelah menanti begitu lama, saatnya jam istirahat tiba. Anna tak sabar mengajak Risa ke kantin, Risa keheranan "dah laper banget apa gimana An?". "Jangan banyak tanya, ayo saja," jawab Anna cepat.

Saat Anna hampir melangkah keluar kelas, dia menemukan Farhan menunggunya di depan pintu. Terkejut, Anna pun tak bisa menolak ajakan Farhan untuk makan bersama teman-temannya. Meskipun gugup, Anna berusaha menyingkirkan perasaan malu karna keinginan makan bersama Farhan dan mengikuti Farhan ke kantin.

Risa, yang penasaran, mulai bertanya-tanya kepada Anna tentang hubungannya dengan Farhan. Anna dengan senang hati menjelaskan bahwa mereka baru saja bertemu kemarin dan berjanji akan bercerita kepada Risa sepulang sekolah. Dengan penuh semangat, Anna mengangguk sambil berjanji pada Risa.

Perjalanan mereka menuju kantin diwarnai dengan rasa cemas dan antusiasme Anna. Dengan candaan dan obrolan ringan.

Sesampainya di kantin, Farhan dengan hangat memperkenalkan Anna dan Risa kepada teman-temannya. Ryan, dengan senyum lebar, langsung menyapa Anna dengan ramah, menyebut namanya. Saling sikut dan tatapan antara Anna dan Risa mengisyaratkan kedekatan yang telah terjalin sejak kecil, tampaknya mereka saling mengerti tanpa kata-kata.

Deri, dengan penuh minat, menanyakan tentang hobinya menyanyi kepada Anna. Anna terkejut, Anna mengakui kesukaannya itu, terutama saat hari Sabtu yang membosankan dia terkadang menyanyi di bunga cafe.

Gilang, dengan antusias, mengajak Anna untuk tampil di kopi Cafe pada Sabtu malam mendatang. Anna, merasa gugup namun pertanyaan itu langsung di jawab oleh Risa "iyaaa boleh banget besok aku sama Anna bakal dateng". Mereka berjanji untuk pergi bersama, sambil saling berpandangan, Anna merasakan bahwa Risa ternyata memiliki perasaan khusus terhadap Gilang, salah satu dari tiga teman Farhan.

Setelah mereka semua setuju, Farhan dan teman-temannya pergi duluan. Anna tak bisa menahan rasa ingin tahu dan langsung bertanya kepada Risa tentang perasaannya terhadap salah satu teman Farhan. Risa hanya tertawa kecil, mengakui bahwa dia menyukai Gilang. Kemudian Anna menceritakan kejadian kemarin sambil berjalan kembali ke kelas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Anna and The MusicianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang