Fourth meninggalkan kelas terburu-buru. Tanpa melihat sekeliling tiba-tiba seseorang menarik pergelangan tangannya.
"Fourth, kita perlu bicara. Gue tahu lo ngehindarin gue terus."
Fourth menepis tangan seseorang yang memegang tangannya hingga terlepas. Lalu dia membenarkan posisi nya hingga menghadap ke orang tersebut.
"Mau apa Mark?"
"Kenapa lo tiba-tiba pergi waktu itu? Lo juga gak pernah bales chat atau angkat telepon gue. Di kampus lo hindarin gue. Kenapa?"
"Gue sibuk, Mark. Sepenting itukah gue di hidup lo? Biasanya lo gak perduli mau gue kenapa-kenapa juga."
"Fourth, kita temenan kan?"
"Ya terus? Temen doang kan? Gak harus kita komunikasi terus kan?"
"Kok lo jadi gini sih Fourth? Gue salah apa?"
Fourth terdiam. Ia menutup mata dan menarik nafas pelan sebelum menjawab pertanyaan dari Mark.
"Akhir-akhir ini gue sibuk sama pacar gue."
Mark membulatkan matanya tak menyangka, sekilas Fourth melihat ada sedikit amarah disana.
"Fourth, lo punya pacar?"
"Ya."
"Siapa?"
"Emang lo harus tahu?"
"Gak mungkin cowok di bar itu kan?"
Fourth mulai jengah meladeni Mark. Entah kenapa, ia muak.
"Nah itu tahu."
"Cowok baru kenal sehari udah langsung dijadiin pacar aja. Ketemu di bar lagi. Lo yakin dia cowok bener?"
"Gak usah so suci. Gue, lo, kita juga bukan orang bener."
"Oke oke, maksud gue kok bisa Fourth? Lo se gampangan itu ternyata."
Ekspresi Mark berubah, seolah meledek."Lo kenal gue berapa lama sih? Sampe bisa bilang gue cowok gampangan. Ngaca ya bangsat! Liat diri lo!"
"Kok lo emosi sih? Berarti bener dong, lo cowok gampangan."
Fourth sudah tidak bisa menahan emosi nya lagi. Jika bukan di area kampus, ia akan menonjok lelaki di depannya ini segera.
"Terserah deh. Gue males ribut."
Fourth membalik badannya, hendak meninggalkan tempat itu. Sebelum kemudian pundak nya di tarik kembali oleh Mark dengan kasar.
"Apalagi sih, Mark. Cukup ya, gue capek asli."
"Dijanjiin apa lo sama dia? Dikasih apa sampe lo mau pacaran sama cowok gak jelas begitu?"
"Lo ngomong apa sih?"
"Gak usah pura-pura bego! Lo ngasih tubuh lo buat dia kan? Lo dapet apa dari dia, hah?"
Fourth maju selangkah, ia tarik kerah baju Mark hingga lelaki itu sedikit terhuyung.
"Jaga mulut lo! Gue udah cukup sabar ya dari tadi. Kenapa gue bisa suka sama cowok brengsek kayak lo sih. Mulut lo aja kayak gak pernah makan bangku sekolahan." Ucap Fourth, seraya melepaskan cengkraman nya pada baju Mark.
Mark menatap Fourth dalam. Ia masih mencerna ucapan yang baru saja terlontar dari bibir Fourth.
"Fourth, lo suka sama gue?" Ucapnya pelan.
"Udah basi! Sekarang nggak lagi."
"Kenapa?"
"Kan udah gue bilang. Gue punya pacar. Dan dia memperlakukan gue dengan sangat baik."
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE NIGHT (GeminiFourth)
RomanceFourth menarik pria asing yang ia temui di bar kedalam masalah, sialnya mereka berakhir di tempat tidur. Sayangnya, Fourth terbangun keesokan pagi nya seorang diri. Sampai mereka bertemu lagi dalam situasi tak terduga. BxB 18+ / 21+ Mohon bijak dala...