prolog

3 2 2
                                    

Cerita ini bermulai ketika aku sedang bermain bersama ibu di halam rumah yang ditumbuhi banyak tumbuhan tumbuhan besar seperti mangga, rambutan dan durian. Saat itu umurku baru saja menginjak sembilan tahun, saat matahari hendak terbenam dan langit mulai gelap ibuku memintaku untuk menyudahi permainan dan menyuruhku pergi mandi. Walaupun sebenarnya aku enggan untuk menyelesaikan permainan namun aku teringat pesan ibu bahwa "kalau matahari mulai hendak tenggelam disitu banyak hantu hantu yang berkeliaran" pesan itu membuat bulu kuduk ku berdiri, lalu aku berjalan disamping ibu.

"Ibu ayah pulang jam berapa ?" tanyaku memecah suara angin yang bertiup dari arah hutan yang berada di belakang rumah ku

"sebentar lagi ayahmu pulang" jawab ibuku santai

setibanya di teras rumah aku melepas sandal dan menaruhnya di rak sepatu. sejak dulu kecil aku selalu di ajarkan ketertiban mulai dari ganti baju, melipat baju, mencuci baju walau lebih sering yang mencuci adalah ibu namun aku tetap di ajarkan untuk mandiri lebih dini daripada teman-teman ku yang lain, bahkan sekarang aku dapat membuat makanan sendiri.

"Rey mandi ya sayang, ibu mau membuat makan malam." ucap ibu setelah merapikan sandal

salah satu fobiaku adalah berada dalam kegelapan, karena setiap kali didalam kegelapan aku merasa akan ada sesuatu yang horor muncul didepanku.

"tapi bu, kamar mandinya kan gelap, klau misalnya tiba-tiba ada hantu gimana?"

"tidak ada hantu dirumah sayang, hantu itu hanya ada didalam tempat-tempat yang tidak berpenghuni"

"tapi kan bu...."

"sudah tidak apa-apa, Rey kan anak yang pemberani"

"iya bu" jawabku dengan nada manyun

aku pun pergi mengambil handuk yang berada di gantungan handuk dekat kamar mandi. Handukku adalah handuk yang paling berbeda dibandingkan dengan handuk ayah maupun ibu karena ditengah handukku terdapat bordiran muka bumble bee. Aku mengambilnya dan tidak lupa menyalakan sakelar lampu. Ketika aku mandi terdengar suara mobil dari depan rumah

"yes, ayah pulang" gumamku dalam hati

tak berselang lama terdengar suara pintu terbuka, lalu terdengar percakapan di ruang makan. Aku tidak mendengarkan apa yang mereka obrolkan karena menurutku itu tidak penting.

setelah selesai mandi aku menaruh baju kotor di dalam keranjang lalu aku keluar mengenakan handuk. Saat keluar aku melihat punggung ayahku yang lebar, saat itu juga pikiran isengku muncul untuk mengejutkan ayahku. Aku berjalan mengendap endap hingga sampai dibelakang kursi yang diduduki ayah, lalu aku berteriak sangat keras hingga menyebabkan ayahku terlonjak karena kaget.

"Uhh kaget ayah, kukira tadi ada apa ternyata kamu ta" ucap ayah dengan wajah yang masih menyimpan rasa terkejut.

"Nak besok lagi jangan iseng begitu. Kasihan ayah kalau ayah tersedak gimana" ucap ibu dengan tegas

"Iya bu"

"Pakai dulu bajumu" perintah ibu 

Akupun berjalan kearah kamar engan membetulkan handuk yang kendor. Sesampainya di kamar aku memakai pakaian lengan pendek dengan celana pendek yang berwarna hijau tua. Aku berjalan ke reuang makan untuk makan bersama dengan keluarga. AKu tidak tau kalau malam ini adalah malam terakhir makan bersama dengan keluarga. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

mission complitedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang