Kyungsoo enggak bisa bohong, karena meskipun Chanyeol jarang sweet tapi pacarnya itu bisa baca air muka nya. Jelas, karena Chanyeol anak psikologis, jadi dia bisa baca situasi. Dia tau kok kalau Kyungsoo lagi banyak pikiran, dia enggak mau Kyungsoo jadi kayak gini. Jadi males makan, susah tidur, malah terkadang insomnia.
Chanyeol usapin rambut Kyungsoo yang halus, sambil terus fokus nyetir. Kadang dia genggam tangan Kyungsoo yang mungil supaya hati Kyungsoo ikut tenang. Dia jarang banget liat Kyungsoo kayak gini, tapi setelah kuliah Kyungsoo emang agak berubah. Meskipun enggak banyak, tapi dia bisa ngerasain perubahan sikapnya Kyungsoo.
Mungkin karena tuntutan Ayahnya jadi Kyungsoo bener-bener jadi pribadi yang lumayan berbeda. Padahal Chanyeol lebih suka Kyungsoo yang dulu, dulu pacarnya itu bawel banget, sampek semua orang kalau deket Kyungsoo pasti ngeluh. Karena telinga mereka pengang di buat Kyungsoo. Tapi sekarang, Kyungsoo jarang buat bising, malah terkadang Kyungsoo lebih sering diem di kamar.
Mereka udah sampek, di depan rumah Chanyeol sekarang. Udah sore juga, mungkin juga mereka enggak bakal balik ke asrama. Karena abis ini mereka bakal ke rumah Kyungsoo, mau diskusi meja bundar sama Bapak Kyuhyun tercinta. "Kyungsoo, kok enggak langsung pulang kerumah nak, nanti Papa kamu nyariin loh." Chanyeol kasih isyarat ke Bapaknya buat diem.
"Males ketemu Papa," jawab Kyungsoo pelan, terus dia ikut Chanyeol sama Bapak mertuanya itu buat masuk rumah. "Papa itu kecil-kecil cabe rawit Om, omongan nya pedes. Om Yunho taulah gimana Papa kan, Om kan temenan sama Papa udah dari orok." Yunho ngangguk, sambil ketawa. Yunho lucu liat Kyungsoo, badan nya kecil tapi suaranya manly banget.
"Kamu kayak Om Ryewook ya, kecil tapi suaranya manly banget." Yunho malah ketawa sekarang, yang buat dia hampir aja di jewer sama Chanyeol. "Ayah udahlah, malah ngeledekin Kyungsoo si." Yunho nutupi mulutnya pakek tangan, terus dia liat muka Kyungsoo yang sedih. Yunho paham si sama masalah Kyungsoo, kan kadang-kadang Kyuhyun suka cerita sama dia.
Tapi dia juga bingung bantunya gimana, Kyuhyun itu kecil tapi keras kepala ya sama kayak Kyungsoo kecil tapi keras kepala juga. Gimana coba, mau nengahin mereka dua, kalau dua-duanya sama-sama keras kepala. "Mungkin Papa mau kamu ambil hukum atau bisnis, biar ada yang nerusin firma hukumnya." Iya Kyungsoo juga tahu, emang enggak bisa ya abis dia lulus dari seni liberal dia ambil hukum.
Terlalu lama juga kalau harus nunggu Kyungsoo lulus dulu, terus ambil jurusan hukum. Harus ujian advokat lagi, mau berapa tahun lagi Kyungsoo nerusin bisnis Ayahnya. Minimal Kyungsoo harus mulai ikut kerja di lapangan, karena klien Ayahnya bukan kalangan biasa-biasa aja. Firma hukum Kyuhyun itu emang khusus buat konglomerat.
Di tempat itu isinya pengacara lulusan terkenal semua, jadi Ayahnya Kyungsoo enggak mau orang lain yang nerusin tempat itu. Tapi dari awal Kyungsoo enggak pengen nerusin bisnis Ayahnya, pertama Kyungsoo enggak pernah pengen jadi pengacara. Yang kedua, dia buta banget sama ilmu hukum.
"Aku ganti baju dulu ya, abis itu kita kerumah kamu." Kyungsoo iyain, terus Chanyeol naik ke atas. Kyungsoo nya ikut sama Yunho duduk di ruang tamu. Mungkin ngobrol bareng Bapak mertua bisa sedikit buat dia tenang. "Om apa aku ikutin kata Papa aja ya?" Kyungsoo terkadang mending diskusi sama Yunho. Daripada diskusi sama Bapaknya sendiri.
"Kamu bahagia enggak? Kalau terpaksa mending enggak usah Soo, nanti jadi beban buat kamu. Coba gini aja, sekali-kali ikut Papa kerja, terus kamu ikutin rules-nya. Kamu pahami jenis klien nya Papa, kalau misalnya bisa kamu ikutin baru deh ikutin kemauan Papa. Tapi kalau ternyata semua nya enggak cocok, kamu bilang baik-baik sama Papa." Kyungsoo hembusin nafasnya pelan.
Dia sandaran ke sofa, terus sambil mejemin matanya. Dia hirup udara sebanyak-banyak nya, terus dia buang pelan-pelan. Dulu dia enggak pernah berantem sama Papanya, walaupun Kyuhyun itu disiplin, strict, egois, tapi jarang tuh Kyungsoo ribut. Baru setelah Papanya tau jurusan yang dia ambil dari situ mereka sering ribut.