"Dek, mama sama papa berangkat dulu yaa." Pamit mamaku kepadaku.
"Saliiiiim..."
Ucapku sambil menghampiri mama dan papa yang sudah ada di depan rumah. Siap untuk mengajar ke sekolah masing-masing.
"Hati-hati di rumah. Kalau mau makan, itu ada telor digoreng aja. Di kulkas ada nugget. Mama juga punya cumi, kalau mau di masak boleh."
Ujar mamaku dengan serentetan pesan tentang makan yang setiap hari kudengar."Iyaaa, mamaku sayaang. Noted. Hati-hati maa, paa."
Balasku."Yaudah mama berangkat. Assalamu'alaykum."
Pamit mama papaku. Kali ini benar-benar pergi."Wa'alaykumussalam warahmatullah wabaraktuh."
Aku menutup pintu pagar, lalu kembali masuk ke rumah.
Hmmm, hari ini ngapain ya?
Batinku.Sebagai fresh graduate a.k.a pengangguran, kegiatanku nggak jauh-jauh dari tiduran, main hp, makan, buka laptop, dan repeat.
Jujur, aku lumayan seneng. Ehe.
Karena kapan lagi bisa santai dan leha-leha sepuasnyaa.Cari loker?
Hffft, nanti dulu deh.
Aku mau santai sejenak, setelah drama skripsian yang menguras tenaga dan akal sehat. Aku perlu istirahat.
Pulau kapuk, I'm comiing...
KAMU SEDANG MEMBACA
Hari Setelah Wisuda
General FictionSetelah wisuda, lalu apa? Wisuda memang momentum yang membahagiakan, mengharukan, dan membanggakan. Setelah empat tahun berjuang, akhirnya gelar sarjana dalam genggaman. Memakai toga impian dan berfoto didepan gedung kampus kebanggan. Lalu setelah i...