Prolog

6 0 0
                                    


Namaku Ralisya, teman teman memanggilku Alisya. Yah, kadang Rali kadang Alisya. Aku lahir di tangerang, bersekolah hingga menengah pertama di kota kelahiranku.

Kedua orang tua ku berasal dari dua pulau berbeda, ayah dari jawa, dan ibu dari Sumatera. Orang tua ku merupakan pekerja keras, apalagi ayahku. Ia rela kerja lembur hampir setiap hari untuk menyelesaikan pekerjaannya yang selalu menumpuk.

Ibu bekerja sebagai karyawan swasta. Pergi pagi, pulang malam. Ibu berbeda dari ayah, jika ayah memilih untuk lembur ibu memilih membawa pekerjaan itu ke rumah dan menyelesaikannya di malam hari saat kami terlelap.

Yah, itu sama saja dengan lembur.

Karna ayah di pindah tugaskan ke kota jakarta. Aku dan abangku ikut pindah, ibu dan adiku tetap di tangerang.

Jadilah aku bersekolah di jakarta sekarang.

SMA Cempaka 1.

aku baru kelas 10.

Hari pertama ku di sekolah berjalan baik, aku punya teman baru namanya Anka. Dia perempuan.

Seminggu pertama, Anka mulai sibuk mengikuti eskul sana sini. Sedangkan aku, baru saja mendaftar ke satu eskul. Lalu seminggu kemudian, Anka sudah punya banyak teman kenalan nya di eskul.

Aku baru memiliki Anka.

Sampai di minggu ke 3, Anka datang padaku membawa temannya. Cowok, namanya Fauzan. Mukanya, mulus, badannya tinggi, cara berpakaian nya juga rapih.

Anka menarik tangan Fauzan, tapi tidak bergandengan. Anka menyeretnya masuk ke kelas.

Sampai di depan meja ku dan Anka. "Alisya, tolong ambilin kotak pensil dong" Anka tersenyum padaku.

Aku langsung mengambil kotak pensil Anka dari kolong meja, menyodorkan nya pada Anka.

"Makasih! " Kata Anka lalu kembali menyeret Fauzan keluar kelas.

Pasti Anka kenal Fauzan dari eskul. Aku menatapi punggung Fauzan yang terseok Seok menyusul Anka.

Hari itu hari pertama aku bertemu teman Anka yang lain. Dan Anka semakin jarang mengobrol dengan ku karna Fauzan. Dua duanya sering memenjadi panitia acara bersama.

Mereka berdua jadi teman dekat, sangat dekat seperti sudah pacaran. Anka sering memainkan rambut Fauzan, menggandeng Fauzan kemana mana, sering chat an di kelas, bahkan ketika mengobrol dengan ku Anka sembari membalas chat Fauzan.

Aku sampai pernah berpikir mereka sebenarnya sudah pacaran. Fauzan juga terlihat seperti sosok pacar bagi Anka.

Aku heran, kenapa pembicaraan ini malah mengarah ke mereka berdua? Padahal aku hanya ingin membahas tentang sekolahku di awal kelas 10 ini. Bukan hubungan Anka dan Fauzan.

Belakangan ini, aku juga baru tahu Fauzan sering dipanggil ojan oleh teman temannya. Aku jadi lebih sering mengingat namanya Ojan ketimbang Fauzan.

Lagi lagi Fauzan.

Tidak bisa, nama itu sudah tertempel erat di otak ku. Yang aku ingat semua tentang Fauzan. Dan Anka tentunya.

Entahlah, mungkin karna aku cemburu?

Awalnya aku juga tidak sadar aku jadi terlalu sering mengamati cowok itu, hanya Fauzan. Bukan Anka. Aku selalu tidak sadar kalau Anka ada di sebelah Fauzan setiap kali aku bertemu di kantin, koridor, lapangan atau area sekolah yang lain.

Kalau kata orang orang, orang orang itu adalah teman SMP ku, aku mulai tertarik dengan Fauzan. Tapi aku tidak mengaku aku suka dengannya. Rasanya aneh jika itu benar benar rasa suka.

Jika itu beneran bukti aku menyukainya, bagaimana Anka? Apa aku akan menyakiti hatinya? Walaupun aku tidak tahu hubungan jelas diantara mereka berdua.

Ya.

Aku sadar. Aku menyukai Fauzan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Keep It Secret! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang