Hal 01

4 0 0
                                    

Aku berusaha menepikan tubuh ku dari grasak grusuk orang-orang yang sedang heboh oleh menonton pertarungan di Arena Tarung Del Brufe. Sorakan demi sorakan menggema. Mereka begitu menikmati hiburan baku hantam 2 orang yang ada di dalam koloseum. Tentu saja itu karena mereka belum menyadari nasib sinyal mereka.

Aku mendekati seorang pria dengan pakaian yang cukup bagus. Mencoba masuk ke dalam lautan manusia, dan mencoba bersikap sealami mungkin.

Belum sampai aku mendekati pria itu, tepukan pelan di pundak membuat ku refleks memutar tubuh.
 

Aku menutup hidung ku saat menciup bau alkohol yang menusuk. Terlihat pria berkulit hitam dengan botol alkohol di tangannya menatap ku lama.

“Hei, bukankah ini Ella?”

Aku tersentak. Beberapa orang mulai melihat ke arah kami dengan tangan yang meraba tubuh mereka. Mencari sesuatu yang telah hilang sejak tadi.

“Sial!” Suara umpatan mulai terdengar saling menyahuti. Kini pertarungan di Koloseum tidak lagi menarik. Aku menyadari situasi yang mulai memburuk dan langsung berlari pergi secepat yang aku bisa.

“Berhenti!”

Aku mengumpat. Pencuri mana yang mau berhenti ketika disuruh berhenti. Aku masuk ke wilayah Pasar Tersembunyi. Tempat yang cukup berbahaya karena menyembunyikan aroma busuk kejahatan. Ku dengar tempat ini terbagi menjadi 3 area, dan yang paling umum di sini adalah area Permukane dan Tengahe. Tempat orang-orang dari kalangan atas dan menengah ke bawah mencari kebutuhan hidup.

Ada banyak sekali penjaga yang berpatroli, tapi itu juga memudahkan aksi ku untuk meloloskan diri. Masuk ke tempat ini mungkin adalah pilihan yang baik, karena tidak banyak yang berani untuk macam-macam, seperti mengejar pencuri cantik sepertiku. Tidak membutuhkan waktu dan tenaga yang banyak, aku berhasil meloloskan diri dari kejaran para pemabuk itu.

Aku tersenyum puas, dan masuk ke gang yang merupakan jalan pintas terdekat menuju daerah pelabuhan. Berlama-lama di tempat ini, hanya akan membawa kesialan. Ada banyak penjahat gila yang tidak peduli dengan nyawa manusia.

Aku meleparkan dompet-dompet kosong itu ke sembarang tempat. Penghasilan hari ini tidak terlalu banyak, mungkin karena ini bukanlah akhir pekan. Jadi, mungkin ada baiknya aku mengunji alun-alun festival atau pasar troist untuk tempat selanjutnya. Aku yakin akan ada banyak dompet orang kaya yang mengunjungi tempat itu.

Ah, betapa tidak sopannya aku. Biarkan aku memperkenalkan diri. Rhaella Maegelle. Orang-orang sering memanggilku “Elle”, gadis yatim piatu yang tinggal bersama pamanku yang bekerja sebagai Nelayan. Kehidupan kami sulit, tapi setidaknya kami memiliki satu sama lain. Pamanku bekerja keras untuk memberi makan kami berdua, dan seperti yang kau lihat, aku membantu dengan mencuri sedikit uang dari orang yang hidupnya lebih beruntung dariku. Kami tinggal di rumah kecil dalam gang sempit yang masih termasuk ke dalam area pelabuhan. Pelabuhan ini memang hidup dan penuh dengan hiruk-pikuk, tapi itu juga membuatnya sangat mengerikan. Di balik kilau emas dan permata yang terpancar dari toko-toko dan hotel mewah, terdapat kegelapan dan kebusukan yang tak terlihat oleh mata manusia biasa.

Rhea City, tempat ini adalah surga yang dipenuhi oleh kejahatan. Tempat ini adalah rumahku, tapi juga adalah penjara yang menyiksa hatiku. Aku tumbuh dalam keramaian pelabuhan ini, di antara deru ombak dan bisingnya para pelaut yang pulang pergi dan pengusaha kotor yang hanya berpikir tentang diri mereka sendiri. Dan bagaimana itu membentuk diriku yang sekarang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Cursed Amulet Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang