mobil berwarna hitam milik orang tua mile terlihat memasuki pekarangan rumah apo, sepasang suami istri itu turun dari mobil nya dan berjalan menuju pintu rumah kediaman apo"wah calon besan sudah datang, mari sini masuk" ucap wanita tua yakni ibu apo, orang tua mile disambut dengan hangat, dan mereka menuju ruang tamu
"loh mana mile?" tanya ayah apo
"mile sedang membeli sesuatu bentar lagi nyampe ko, dia membawa mobilnya sendiri ga bareng kami"
"ohh ya sudah, mari dimakan kue nya" ibu apo menawarkan makanan yang telah disuguhkan
"mana apo kami mau melihat calon menantu kami"
"ada dia dikamar, nanti saya panggilkan ya"
"apo... kemari nak"
"iyaa buu sebentar" Apo bergegas turun dan menuju ruang tamu
sementara itu Mile juga datang... mereka datang secara bersamaan, mereka berdua berdiri bersebrangan kedua mata mereka saling bertemu cukup lama
Apo terlihat salah tingkah karna menatap mata Mile cukup lama.. dia langsung berjalan menuju samping ibu nya, Apo melihat orang tua Mile dengan senyuman yang manis dan menyapa mereka berdua
"wah tampan sekali anak mu samatha" puji ibu Mile
lagi lagi Apo tersipu malu "waduh makasih Tante, aku jadi malu"
"iya dong jelas anak siapa dulu, anakmu juga sangat tampan dan berwibawa nathae" kalo ini ibu Apo yang memuji Mile
Mile hanya membalas dengan senyuman
"kalian kenalan dong, jangan canggung gitu"
"aduh si ayah.. siapa lagi ini mas mas, canggung lah baru pertama ketemu ini" batin apo
Mile yang pertama kali mengulurkan tangannya untuk berkenalan "saya Mile" Apo pun membalas jabatan tangan Mile "oh iya saya Apo" Mile tersenyum dan berkata "senang bertemu dengan mu"
mereka berdua pun duduk saling berseberangan
"oke kita to the poin aja ya, tujuan pertemuan dua keluarga ini akan membicarakan tentang wasiat kakek kalian" ayah Mile berbicara
"wasiat apa om" tanya Apo karna hanya dia yang tidak mengetahui tentang perjodohan ini, Mile terlihat sangat santai
"jadi gini kakek Mile dan mendiang kakek Apo berwasiat, sebelum mereka meninggal dia ingin melihat kamu dan Mile dinikahkan, maksudnya kalian ini akan dijodohkan"
"iya, karna kakek Mile dengan mendiang kakek Apo sudah berjanji akan menikahkan cucunya"
"namun kakek Apo sudah tenang alam disana, sekarang tinggal kakek Mile sedang koma, maka dari itu kalian akan dinikahkan secepatnya"
"Hah nikah, aku masih sekolah yah"
protes Apo"nah iya itu betul, kasian Apo dia masih sekolah, umur kita juga beda" sambung Mile
"ya mau gimana lagi, kalian harus mengabulkan wasiat ini"
"terus sekolah Apo gimana?"
"kamu bisa lanjut sekolah seperti biasa, atau juga bisa homeschooling, tapi menurut ibu lebih baik homeschooling" sahut ibu Apo
"homeschooling itu ga enak, ga bakal masuk diotak pelajaran nya"
"ngaco kamu ini, yg ada homeschooling itu bagus belajarnya jadi fokus" ucap ibu Apo
"kalo ada pelajaran yang ga ngerti kamu bisa tanyakan ke Mile suami kamu eh maksudnya calon, dia itu pinter orang nya" ucap ibu Mile
Mile yang mendengar perkataan ibunya itu hampir tersedak. "bohong itu"
"pernikahan kalian akan dilaksanakan bulan depan" ayah mile berbicara
"hah apa ga terlalu cepat itu yah" sahut Mile
"lebih cepat lebih baik"
.
.
.
selesai berbincang bincang keluarga Mile kini pamit pulang"oh iya ini, saya sampai lupa ngasih barang yang udah di beli"
"wah apa tuh buat Apo ya? haha" goda ibu Mile dan ibu Apo
Mile tak membalas ucapan ibu nya dan ibu Apo, lalu dia langsung memberikan paper bag nya ke apo
Apo menerima paper bag itu "apa ini?" dia bertanya, "buka aja dulu" Apo pun membuka paper bag itu, dann isi paper bag itu adalah yupi kesukaan apo, dia terlihat bahagia
"wahhh makasih ya"
"iya"
orang tua mereka melihat interaksi anak² nya dengan tersenyum
"yasudah saya pamit ya om tante" berjabat tangan dengan kedua orang tua Apo
“kami pulang dulu ya”
"baik, hati hati dijalan" Keluarga Mile pun pergi meninggalkan rumah Apo
gimana? apa ada yang kurang, ditunggu update terbaru nya, jangan lupa vote maniez :3
KAMU SEDANG MEMBACA
bound by promise
FanfictionPerjodohan mungkin dianggap tabu di zaman modern seperti saat ini. Namun itu terjadi pada Mile dan Apo yang harus menerima dijodohkan oleh orang tuanya karena permintaan dari mendiang kakek mereka. bagaimana mereka menjalani rumah tangga, dengan per...