One-shot

533 101 11
                                    

Halo semua, one-shot baru lagi.
Maaf... Spam, soalnya mau ngabisin one-shot di draft.🫣

*

*

*

Happy reading!!!

*

*

*

Tap tap tap

Suara derap langkah saling berkejaran ketika seorang pemuda dengan seragam SHS sedang berlari. Ia bukan berlari karena datang kesiangan melainkan sedang berusaha menghindari sosok kakak kelasnya.

Sudah 1 bulan sejak kejadian ia menolong kakak kelasnya itu kini ia harus bertindak seperti seorang pencuri karena harus menghindari pemuda itu.

Mata bulatnya bergulir menyisir setiap sisi di mana para siswa tengah berkumpul dan berbincang. Ia takut jika diantaranya akan ada sosok kakak kelas yang ia hindari.

Sepanjang lorong sekolah ia memang bisa menghela nafas, tapi saat tiba di depan kelas, ia mendapati kakak kelasnya tengah duduk santai di bangku miliknya.

"Sial, kenapa dia harus ada di sana." Ia pun berbalik sambil menutup wajahnya menggunakan buku tebal miliknya dan berjalan dengan langkah cepat dan bersembunyi di tiang besar dengan raut panik, menahan tangis.

Sosok siswa itu bernama Sean Xiao Zhan kelas 11 di Gusu Lan high school, berusaha keras menghindari kakak kelasnya yang bernama Wang Yibo.

"Baru kali ini aku menyesal telah membantu orang lain," gumamnya sambil menyandarkan kepalanya sambil memajukan bibirnya.

Flashback

Malam itu Xiao Zhan berjalan santai sambil membawa dompetnya dan memasuki sebuah toko karena ia ingin membeli beberapa camilan. Pemuda cantik itu mengambil sebuah keranjang dan mulai berkeliling memilih beberapa camilan juga minuman susu vanilla yang ia sukai.

Namun, saat hendak membayar bertemu dengan sosok kakak kelasnya yang bernama Wang Yibo. Pemuda itu tampak kebingungan sambil meraba setiap saku di celana maupun jaket yang ia kenakan.

"Apakah anda bermaksud menipu? Jika kau tidak punya uang sebaiknya jangan berbelanja." Ucap sang kasir dengan raut jutek karena sudah sejak tadi menunggu.

Yibo yang tak biasa di situasi seperti ini hanya bisa membisu dengan wajah bingung. Ia tak menyukai perdebatan, tapi kali ini harga dirinya seperti di pertaruhkan.

Mengenali sosok di sebelahnya, Xiao Zhan mengambil inisiatif untuk membantu.

"Permisi, dia temanku jadi tolong satukan dengan milikku." Xiao Zhan yang sejak tadi diam angkat bicara. Pemuda itu menaruh keranjang di atas meja kasir lalu beralih membuka dompetnya.

"Baiklah," sang kasir melirik Yibo yang masih diam sambil menghitung belanjaan Xiao Zhan.

Yibo masih membisu dan menatap Xiao Zhan masih dengan raut bingung. Meruntuki kebodohannya yang tak membawa dompet bahkan ponselnya juga.

Sementara Xiao Zhan menunggu tanpa ada niatan untuk menatap sang senior. Setelah kasir bernama Yima itu selesai menghitung belanjaannya, ia pun menyodorkan kartu miliknya.

Love at the Snack Shop (One-shot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang