HALTE

5 0 0
                                    

Seorang pria berjalan menyusuri trotoar kota pada dinginnya malam hari ini. Ia menuju sebuah halte yang berada di pinggir jalan. Halte tersebut terlihat sunyi, mungkin karena sudah tengah malam dan terlihat disana seseorang sedang duduk termenung menunggu jemputan bus. Pria itu pun kemudian menundukkan kepalanya sembari terus berjalan menghampiri halte tersebut. Ia pun kini telah sampai dan segera duduk di halte itu.

Duduklah kini dua insan manusia yang sedang asik menatap jalanan aspal dengan tatapan mata yang kosong dengan bearatapkan payung besar dari sebuah halte. Jnstrumen bunyi sunyi pun terjadi di antara mereka berdua.

​Tak ada pembicaraan yang terjadi antara pria tersebut dengan orang yang duduk tepat di sampingnya ini. Dan disaat pria itu menoleh kesamping, terlihat seorang wanita sedang menatap ke arahnya juga, sontak mereka berdua pun memalingkan kedua wajahnya ke arah yang berlawanan.

Kini rasa canggung pun semakin menambah kesunyian pada halte pinggir jalan ini. Setelah adegan canggung tersebut berlangsung, si wanita dengan cepat menggeser badannya menjauh dari arah sang pria, kemungkinan ia sedang merasa takut bahkan risih dengan kehadiran pria itu. Pikiran buruknya pun kini mulai bermunculan dan pria tersebut hanya bisa tertunduk setelahnya.

Disaat mereka berdua sedang menunggu jemputannya, seorang anak kecil tiba-tiba saja menghampiri halte tersebut dengan membawa makanan yang ia jajakan seharian tadi, ia berhenti di halte tersebut sejenak dan berdiri menghadap tubuh wanita itu.

"Keripiknya ka, lima ribu aja" ucap anak kecil itu dengan nada yang pelan.

Wanita itu pun kemudian mengambil salah satu keripik yang anak kecil itu jajakan.

"Saya beli satu ya de" ucap wanita itu sambil tersenyum, kemudian mengelus lembut kepala anak kecil tersebut.

"Iyaa kak" ucap anak kecil sembari membalas senyuman wanita itu.

"Kamu kok belum pulang, ini udah malem loh de, ngga dicariin mamahnya apa gimana?" ucap wanita tersebut karena mengkhawatirkan kondisi anak itu.

"Kakanya nya ko juga belum pulang?" anak kecil tersebut membalikkan pertanyaan si wanita.

Pria yang sedari tadi tengah tertunduk pun mencoba melihat percakapan yang sedikit mengganggu telinganya itu, ia pun kemudian menatap ke arah wanita yang sedang berbincang dengan anak kecil yang sedang berjualan keripik itu. Belum sempat wanita itu membayar keripik yang tadi ia beli, tiba-tiba saja anak kecil itu langsung berlari ke arah sebrang jalan.

Namun dengan cepat wanita tersebut bangun dari duduknya kemudian menarik tangan si anak kecil yang hampir saja tertabrak oleh pengendara motor yang sedang melaju dengan kencang. Untungnya mereka berdua selamat dari insiden yang cepat itu dan tubuh mereka berdua sontak telah terduduk di atas aspal.

Wanita itu pun kemudian terdiam sejenak, nafasnya terengah-engah karena kaget setelah melihat motor yang melaju  dan hampir saja menabrak anak kecil itu.

"Kenapa lari?" ucap wanita itu dengan ekspresi yang marah.

"liat! Hampir aja kamu ketabrak, tau nggak" ucap wanita itu dengan nafas yang ter engah-engah.

Anak kecil itu pun hanya menatap mata wanita itu dan kemudian langsung menunjuk ke arah pria yang sedang duduk di halte. Wanita itu pun sontak menoleh ke belakang tubuhnya dan terlihat sekujur tubuh pria itu sedang bergetar dan terdengar pria tersebut mengucapkan sebuah kalimat yang kedengarannya cukup aneh.

Wanita itu pun sontak terkejut ketika melihat kondisi pria itu dan tak sengaja melepas genggaman tangannya terhadap anak kecil itu.

Dan ketika ia melepaskan genggaman tangannya, anak kecil itu pun segera berlari menyusuri trotoar, wanita yang tak sengaja melihat kejadian itu pun sontak terkejut.

Ia ingin kabur dari halte tersebut, tapi nanti ia akan kehilangan busnya, tapi di satu sisi ia juga takut melihat kejadian itu. Tetapi ketika ia ingin berdiri dan bersiap untuk kabur, ia tak sengaja melihat raut wajah dari pria itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HALTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang