haiii, welcome to Niel story.
buat kalian yang gatau siapa Niel, bisa baca WOUNDED GIRL terlebih dahulu jika ingin alurnya nyambung. karena ini juga spin off dari cerita tersebut.
semoga cerita Niel banyak yang baca dan peminatnya banyak yaa, aminn.
sebelum baca, bolehkah meminta tolong untuk share cerita-cerita saya ke teman-teman kalian? tolong rekomendasikan jika menurut kalian karangan saya bagus.oke, terlalu banyak basa basi, langsung aja cuss🙆🏻♀️
karena aku belum buat pembatasnya, jadi masih pake ketikan dulu yaa.
- happy reading -
***
" "Senyuman itu palsu, tawaan itu hanya menutupi luka yang ku alami. Mereka hanya melihat sisi kebohongan bahagiaku, tapi mereka tidak tau sisi kesendirianku yang sepi dan rapuh."
- Nathanniel Gionino Abraham -***
"Ma, Niel dapet nilai gede!"
"Saya tidak peduli, jangan ganggu saya. Saya sibuk."
***
"Apa-apaan ini, Niel?! Kenapa nilai kamu menurun?!"
Plak!
"Dasar anak tidak berguna! Saya lelah lelah membesarkanmu, saya hanya ingin mendapat imbalan dengan kamu yang harus mendapatkan nilai yang tinggi. Camkan itu, Nathanniel."
***
"Ma, Niel sakit.."
"Saya sibuk. Diurus saja oleh Bibi ya? Saya buru buru takut telat dan macet."
***
"Kamu bisa tidak jangan membuat ulah sehari saja? Memang anak tidak tau diuntung kamu! Kalo saja saya mau, saya bisa mengusir kamu dari rumah ini."
"Ma, Niel minta maaf kalo Niel selalu buat kesalahan yang buat Mama marah besar sama Niel.."
"Baru sadar kamu selama ini hah? ANAK KURANG AJAR KAMU!"
***
Cacian, hinaan serta makian dari Ibunya membuat seorang Nathanniel Gionino Abraham menjadi orang yang tempramental. Laki laki jangkung dengan tinggi 183cm itu dikenal si ambisius di sekolah. Lantaran, laki laki itu memang sudah mendapatkan banyak piala dari acara-acara lomba yang sering ia ikuti. Laki laki itu mulai memasuki kelas XII. Itu artinya ia harus benar benar serius belajar, untuk mendapatkan nilai yang terbaik dan bisa ditunjukan kepada Ibunya.
"Niel, ingat pesan Ibu." - Mona Ratuliu Abraham sang Mama berkata sebelum laki laki bernama Niel itu beranjak pergi dari ruang kerjanya.
Niel menghela nafas. "Harus mendapatkan nilai bagus dan masuk tiga besar." ucap Niel menirukan ucapan Ibunya pada waktu itu. Niel harus berhutang budi dengan memberikan nilai yang terbaik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Niel & His World
Teen Fiction"Senyuman itu palsu, tawaan itu hanya menutupi luka yang ku alami. Mereka hanya melihat sisi kebohongan bahagiaku, tapi mereka tidak tau sisi kesendirianku yang sepi dan rapuh." - Nathanniel Gionino Abraham - *** Tentang Niel dan dunianya. Yang meni...