"Senyuman itu palsu, tawaan itu hanya menutupi luka yang ku alami. Mereka hanya melihat sisi kebohongan bahagiaku, tapi mereka tidak tau sisi kesendirianku yang sepi dan rapuh."
- Nathanniel Gionino Abraham -
***
Tentang Niel dan dunianya. Yang meni...
haii semuanya, maaf baru update karena jadwal emang lagi padet whehe.
vote yaw!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Setelah bertemu dengan gadis bernama Syafa yang pertama kali dirinya bertemu di halte saat tengah turun hujan, membuat hati seorang Nathanniel berdegup lebih kencang dari biasanya. Sialan, perasaan apa ini?
"Bagaimana menurut wakil ketua OSIS kita, Nathanniel Gionino Abraham?"
"Woi, Nat. Lo ditanyain sama Pak Alam."
Niel tersadar dari lamunannya yang memikirkan gadis itu. Kenapa gadis itu masuk ke dalam pikirannya?
"Ada apa denganmu, Niel?" tanya Pak Jofan pada Niel.
"Maaf, Pak saya tidak fokus. Bisa di ulang kembali apa yang dijelaskan tadi?"
Pak Jofan menghela nafas berat. "Saya tidak bisa mengulang perkataan yang baru saja saya ucapkan. Kamu tau kan saya tidak suka dengan kata pengulangan?"
"Maaf, Pak. Rapat kali ini menjadi sedikit rusak karena wakil ketua OSIS kita sedang kurang enak badan. Jadi, mungkin bisa Minggu depan untuk mengadakan rapat OSIS kembali, Pak?" Aurora angkat tangan berbicara pada Pak Jofan sang pembina OSIS Mandala.
Pak Jofan melirik sekilas ke arah Aurora lalu berpindah ke Niel. "Sepertinya yang dikatakan Aurora benar. Kamu sakit, Niel?"
Niel meneguk salivanya. "Kurang lebihnya mungkin seperti itu, Pak. Jadi saya kurang fokus untuk rapat ini. Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada bapak dan rekan rekan OSIS sekalian."
Pak Jofan mengangguk mengerti. "Baiklah saya maklumi. Rapat kali ini kita tunda, untuk pembahasannya bisa diadakan Minggu depan. Sekian, saya permisi terlebih dahulu."
Pak Jofan melangkah pergi dari ruangan OSIS serta diikuti oleh Sagara yang mengantar.
Sementara di sisi lain, Aurora langsung mencibir kesal karena rapat OSIS kali ini gagal karena Niel.
"Lo tuh kenapa sih bisa sampe gak fokus kayak begitu? Ini itu penting loh, Nat. Lo liat gak sih ekspresi Pak Jofan tadi? Dia kecewa sama kita. Dan itu semua salah lo." sembur Aurora yang langsung menyalahkan Niel yang ceroboh.
"Lo gak usah banyak bicara dan menyalahkan Nathan. Kalo lo jadi Nathan dan lo disalahin emang lo gapapa?" Sagara yang baru saja kembali mengantar Pak Jofan sampai ke depan aula, langsung membalas perkataan Aurora yang berbicara buruk tentang sahabatnya.
"Ya tapi kan emang ini kesalahan Niel. Kenapa jadi gue yg harus diperumpaan?" ujar Aurora tak terima.
Niel menepuk bahu Sagara. "Udah jangan ribut. Ini emang kesalahan gue kok. Sori udah bikin rapat OSIS ini jadi berantakan karena gue." Niel meminta maaf.