Pintu Ruang 7

96 16 0
                                    

Matilah engkau mati.

Membawa kunci dari pintu yang tak berpenghuni.

___

"Soda ini tergeletak gitu aja Cav di depan pintu itu! Sedang kita disini gak ada yang minum soda!" Yola berteriak histeris sembari menunjuk-nunjuk segelas soda merah yang sudah tumpah ruah didepan lemari berisi mayat yang ditemukan oleh Nebula tadi.

"Sebenernya ini rumah ada apasih?! KENAPA KITA DI KIRIM KESINI PADAHAL KITA JELAS JELAS KEKURANGAN ORANG!"

Raka menghela dengan mata yang fokus terpanah pada segelas soda merah yang tumpah. Mereka dikirim kesini untuk menyelidiki dan mencari tahu bukti-bukti konkret yang bisa mereka bawa untuk hasil penyelidikan mereka di rumah tua ini. Mereka di perintahkan untuk menyelidiki kasus kematian Penerus Tunggal pada 25 tahun silam. Tapi Raka sadar, semakin kesini mereka semakin hilang arah. Apalagi waktu lelaki itu tau bahwa kekasihnya yang bernama Nebula, seringkali merasa terkena gangguan tidur yang cukup aneh semenjak mereka semua menginap di rumah ini.

"Soda, kunci, dan pintu ini emang harus kita pecahkan secepat-cepatnya. Sebelum terlambat dan kita tidak bisa pulang karena belum mendapatkan informasi atau bukti-bukti konkret apapun di rumah ini."

"Stay safe guys, kita disini datang dengan 5 orang, kembali juga dengan 5 orang." Raka mencoba memberikan wejangan kepada teman-temannya yang sedang panik, risau, cemas dengan kata-kata logis yang masuk akal alasan mereka harus tetap bertahan disini.

Raka kemudian menoleh saat urat-urat lehernya terasa di usap lembut oleh seseorang di sebelahnya, kemudian teringat, "Kamu masih ngalamin gangguan tidur aneh gak sayang? Kamu bisa cerita ke aku dan kita bisa carikan solusinya."

"What is the solution?" Kini Yola  menimpali.

Cavandra atau lelaki bertubuh jakung yang sering disapa Cavan itu berceletuk, "Gua pikir, kalau kita taruh beberapa cctv kita di setiap tempat tidur kita itu bisa bikin kita tahu apa yang sedang terjadi, iya gak?" Raka yang mendengar ide brilliant temannya itupun mengangguk setuju. "That can help us here."

"Jangan lupa di depan pintu ini juga pasang kamera cctv. Kamar ini sus banget asli." Benjamin menimpali. "Aneh. Disaat semua kamar kita bisa dapat kuncinya, tapi kenapa ini gak ada sama sekali? Bahkan jendela kamar ini tertutup rapat dengan kunci bersandi. Gua gak bisa mikir logis sama kamar ini. "Terlebih dengan tulisan aksara Jawa kuno ini."

Raka dan semuanya mengangguk setuju. "Kita harus bisa buka kamar ini sebelum waktu yang diberikan ke kita semua habis. Lo gak mau kan pulang dengan keadaan penasaran? Gue gak mau mati penasaran." Cavandra memberikan tahukan si pikirannya yang liar.

"Kamar ini emang aneh. Gue sering nyium bau anyir."

"Gue gak mau mati disini guys. Aku gak mau mati disini ka, cukup tidur aku yang terganggu, aku gak mau mati disini."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ALFATARAKA ARDANU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ALFATARAKA ARDANU

NEBULA STORIA LEOTABITHA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


NEBULA STORIA LEOTABITHA

NEBULA STORIA LEOTABITHA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CAVANDRA DJAROEDJI

CAVANDRA DJAROEDJI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

YOLA ANNETHA

YOLA ANNETHA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BENJAMIN

The Door is Calling usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang