PROLOG - 299 TAHUN

65 14 1
                                    


Year 1.198 - West Pilar Orion Sapphire
Seraphine Clan

"Kakek....." Altair berlari menuju singgasana kakeknya.

Altair menaiki puluhan tangga dan membuka beberapa pintu besar yang menghadangnya. Para penjaga di setiap pintu juga memperbolehkan Altair lewat dikarenakan mereka tahu siapa sebenarnya Altair.

Ya, Altair adalah cucu dari Master klan seraphine. Salahsatu klan langit yang terletak di bagian barat, atau lebih sering disebut sebagai pilar barat.

Dunia langit atau yang sering disebut sebagai Skyline, adalah dunia paralel yang terletak di lapisan langit yang kedua. Dalam mitos skyline, terdapat empat bagian langit yang menopang langit agar lapisan kedua ini tetap berdiri kokoh, bagian ini disebut sebagai pilar langit. Pilar langit dibagi menjadi pilar utara, pilar selatan, pilar barat dan pilar timur. Di setiap pilar sendiri terdapat beberapa kehidupan dengan sejumlah manusia langit yang menetap, manusia langit ini disebut sebagai skyliner. Liner memiliki perawakan yang mirip sekali dengan manusia, yang membedakan adalah para liner ini memiliki kemampuan supranatural yang tidak dimiliki manusia bumi.

Klan Seraphine merupakan salahsatu klan yang memiliki tugas penting untuk menjaga keseimbangan skyline di bagian pilar barat, beberapa klan juga memiliki tugas serupa di pilar utara, selatan maupun timur. Klan dipimpin oleh seorang petinggi yang disebut Master. Seorang Master memiliki kemampuan yang sangat luar biasa, hal ini guna mempertahankan klan dan pilar bagian yang dipimpinnya.

 Seorang Master memiliki kemampuan yang sangat luar biasa, hal ini guna mempertahankan klan dan pilar bagian yang dipimpinnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bintang-bintang hilang dari langit." Ucap Altair sesampainya di hadapan sosok lelaki tua berumur sekitar 70 tahun.

"Maaf, Master Edward, kami sudah berusaha mencegah siapapun datang kesini, tapi anak ini terus memaksa." Kata seorang pengawal kerajaan yang berdiri di samping Altair.

"Tidak apa-apa, silahkan kembali, Antares."
"Baik, Master."

Antares pergi dan hanya menyisakan Altair dengan Edward.

"Kakek! Kemana semua bintang pergi?" Altair sungguh tak mengerti apa yang sebenarnya telah terjadi. Beberapa jam lalu langit berubah jingga sampai akhirnya gelap tak bercahaya, disamping itu Altair menyaksikan satu persatu bintang jatuh, dimulai dari dua belas rasi bintang sampai kepada rasi lainnya. Sekarang langit sungguh gelap, beberapa pemukiman pun menyalakan perapian di halaman depan dan dalam rumahnya.

"Antares telah mengutus beberapa prajuritnya pergi ke pilar timur, selatan dan utara untuk menyampaikan pesan darurat."

"Apa ada yang bisa kita lakukan disini? Tanya Altair.

"Kita hanya bisa menunggu sampai para prajurit itu kembali."

"Kenapa kita tidak bisa melakukan apapun?"

Edward terdiam sejenak sampai akhirnya teringat dengan peristiwa yang terjadi beberapa tahun lalu saat Master sebelum dirinya terbunuh.

Edward meminta Altair mendekat. Edward ingin menceritakan semua rahasia ini kepada Altair, mengenai teror langit yang sudah terjadi beberapa kali.

"Bencana ini disebut sebagai the darknest sky, dan tahun ini adalah yang ketiga kalinya."

"Ketiga kalinya??"

"The darknest sky pertama kali terjadi pada tahun 999, kemudian tahun 1.099. Tapi, tahun ini berbeda dari sebelumnya, kali ini terjadi tepat di tahun ke-99, bukan ke-100."

"Lalu apa bedanya, kek? Bukankah tetap akan terjadi? Dan kenapa klan tidak mengantisipasi kejadian ini dari dua ratus tahun yang lalu?"

"Altair... Kasus pencurian bintang ini belum ada yang mengetahui siapa dalang di balik semuanya."

"Kalau begitu kita harus segera menangkap pelakunya, kalau tidak...."

"Master!!!"

Edward dan Altair sontak melirik ke arah suara tersebut berasal. Antares kembali datang sambil berlari dan langsung merendahkan tubuhnya, ia menekuk naik kaki kanan dan kaki kirinya ditekuk ke belakang.

"Ada apa?"

"Master, keempat prajurit telah dibunuh."

"Apaa????" Edward bangkit dari kursinya sambil tangan kanannya mengepal keras.

"Baru satu jam lalu mereka pergi namun penjaga di gerbang barat berkata bahwa mereka semua mati terbunuh."

Altair yang mendengar penyampaian dari Antares, bergetar hebat, ada rasa takut yang perlahan menjalar.

"Penjaga gerbang barat berkata bahwa pembunuh para prajurit sedang berada di dalam pilar barat. Dan kemungkinan, pembunuh itu juga adalah orang yang telah mencuri bintang-bintang."

Altair terbelalak, jantungnya berdebar sangat cepat. Bagaimana bisa? Bagaimana bisa pencuri itu masuk ke dalam pilar barat? Sedangkan penjagaan di gerbang yang menjadi akses masuk ke dalam pilar barat ini sudah dijaga ketat dan menggunakan berbagai macam keamanan, termasuk sensor deteksi. Tidak mungkin pencuri itu berhasil melewati sensor deteksi. Jika memang ia bisa melewatinya, berarti hanya ada satu kemungkinan,

"Master..." Antares melirik ke arah Edward dengan tatapan serius.

"Sepertinya pencuri itu adalah orang yang telah anda duga sebelumnya, tumbal dari kejadian teror langit sembilan puluh sembilan tahun yang lalu."

Edward terlihat terkejut dengan pernyataan yang disampaikan Antares, apa benar pencuri itu adalah sosok wanita yang pernah menjadi tumbal saat kasus teror langit yang kedua? Tapi bagaimana ia bisa bertahan hidup selama sembilan puluh sembilan tahun?

"Master..." Antares kembali ingin menyampaikan sesuatu.

Edward melihat air wajah Antares begitu ketakutan, dan Altair sendiri menyaksikan itu.

"Sepertinya dunia telah tertipu. Kekuatan bintang saat teror langit yang kedua di sembilan puluh sembilan tahun lalu rupanya aktif dan memberikan keabadian kepada wanita itu."

Edward tertegun. Dunia telah berakhir, pikir Edward.

Fairy Hunter - Langit Tanpa Bintang-BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang