cap 6

1.1K 80 3
                                    

Seminggu setelah meninggalnya kluarga gracia, gracia masih terus mengurung diri nya sendiri.

Bahkan seorang shani indira saja tidak bisa membuat diri nya mengungkapkan apa yang ia rasakan.

"gee" ucap shani

"kenapa ci?" ucapnya tanpa melihat shani.

"aku kangen gee" ucap shani.

"hah? kangen sama siapa ci?" ucap gracia yang akhirnya melihat shani.

"kangen kamu ge" ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca.

"aku?" ucap gracia

"iya kamu"

"aku kangen sama gege ku yang dulu, yang suka nya manja sama aku, yang becicilan kaya anak kecil, yang selalu senyum dan ketawa dengan hal receh, aku kangen itu gracia, aa-aaku kehilangan kamu hikss" lanjut shani yang akhirnya mengungkapkan apa yang ia rasakan.

Gracia yang mendengar ungkapan sang sahabatpun terdiam, ia juga merasa dirinya terlalu berlebihan dalam kesedihan yang ia rasakan.

"maaf" ucap gracia yang langsung menundukan kepalanya.

"gausa minta maaf, kamu ga salah" ucap shani yang langsung menyentuh dagu gracia agar bisa menatapnya.

"gee tolo....."

"aku gatau harus apa ci sekarang, aku bingung dengan semua yang terjadi ke aku secara mendadak, aku masih ga percaya kalo sekarang aku hidup sendirian" ucap gracia.

"kamu ga sendirian ge ada aku!" ucap shani.

"aa-akuu takut sama semua ini ci hikss" ucap gracia.

"gee..."

"OKE KENAPA AKU GA NANGIS PAS JENASAH MEREKA SAMPAI KARNAA.... karna mereka ga pernah suka ngeliat aku nangis ciii, mereka benci aku nangis, aten ecen papah mamah selalu benci aku nangis karna kata mereka mereka bakalan gagal jadi keluarga aku kalo aku nangis cii!!" ucap gracia.

"aku juga cape ci hikss, dada aku sakit harus nahan nangis setiap hari pulang habis kegiatan rumah ini sepi hikss, gaada lagi sapaan yang aku terima setelah aku buka pintu hikss, gaada lagi yang selalu godain aku ngeprank aku dan bikin aku kesel ci hiks hiks hiks" ucap gracia yang langsung menjatuhkan dirinya ke lantai.

Dengan sigap shani langsung ikut terduduk di lantai dan langsung menarik gracia masuk ke dalam pelukannya, ia dekap dengan sangat erat seerat mungkin.

"aku hiks aku harus harus kehilangan semua orang terdekatku secara mendadak cii hiks hikss, aku cape, aku mau ikut mereka ci hiks" ucap gracia.

"gabole! kamu harus di sini jangan pulang sebelum di jemputt! kalo mereka ga suka ngeliat kamu nangis mereka pasti jauh lebih ga suka ngeliat kamu ngelakuin hal-hal bodoh gracia" ucap shani yang kini ikut menangis, ia merasakan sakit yang gracia rasakan,bagaimana tidak? seorang shania gracia yang sudah di anggap sebagai adik kandung nya sendiri.

"bahkan kamu juga nanti pasti bakalan ninggalin aku ci" ucap gracia yang langsung memejamkan matanya dan mencengkram kuat baju belakang shani, hal itu membuat shani bingung.

"aku gaakan ninggalin kamu gracia!" ucap shani sedikit menekan.

Setelah mendengar ucapan itu gracia langsung memberoktak melepas pelukan erat itu hingga membuat kacamata shani terjatuh.

"OH YA? HAHAHHA CI KAMU LUCU BANGET SUMPAH" ucap gracia dengan nada tinggi.

"gee apaan-apaan si kamu kenapa? aku kenapa? apa yang lucu?" ucap shani heran.

Maaf,aku ingkar janjiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang