Tepat pukul 06.15 ada seseorang masih terlelap dalam tidurnya, tiba tiba benda pipih itu berbunyi dan membangunkan gadis itu, dengan mata yang masih tertutup tangan gadis itu maraba mencari Handphone itu, dan mengangkat telfon tanpa melihat siapa yang menelfonnya.
"Hm? "
"YA AMPUN LO GAK BANGUN LAGI GAK LIAT INI UDAH JAM BERAPA?! "
ucap orang di sebrang sanaOrang itu menjauh kan benda pipih itu dari telinganya dan melihat siapa yang menelfon nya dan ternyata itu adalah sahabatnya.
"Hm ini udah bangun" jawab orang itu dengan santai
"LO GA SIAP SIAP BUAT SEKOLAH ZEYNA?!!" ucap sahabatnya masih dengan nada tinggi
"Bisa kecilin suara lo?"
"Eh maaf hehehe, soalnya kaget kok lo belum bangun dan siap siap"
"Hm"
"Ham hem doang berangkat ga lo
Zey?""Ini gw siap siap"
"Cepetan ya udah siang ini"
Tut telefon dimatikan secara sepihak oleh orang yang bernama Zey, dia tidak memperdulikan sahabatnya yang sudah menyumpah serapahi.
Dia adalah Zeyna Winata, gadis dengan muka datar, dingin, cuek,memiliki wajah yang sangat cantik, mempunyai tinggi 165cm, dan memiliki badan seperti model. Dia tidak pernah merasakan kebahagiaan dari lahir, karena keluarganya menuduh dirinya adalah pembunuh, namun itu semua hanyalah kesalah pahaman keluarga terhadap dirinya. Keluarga dihasut oleh orang yang membenci keluarganya.
Sahabat Zeyna bernama Celsi Atasya Madertha, dia adalah gadis ceria, baik, ramah, dan mempunyai tinggi badan 163cm. Dia sudah bersahabat dengan Zeyna sejak awal masuk SMA.
Setelah mematikan teflonnya Zeyna melangkah menuju kamar mandi. 10 menit setelah selesai mandi ia memakai seragam sekolahnya. Ia langsung menyabar tasnya dan keluar dari kamarnya menuju meja dapur dan menyiapkan satu buah roti tawar serta ia oleskan dengan selai stroberi. Zeyna memang tinggal sendiri di apartemen.
Selesai makan Zeyna menuju garasi untuk mengambil motor ninja berwarna hitam dan langsung menaikinya tidak lupa memakai helm full face nya, Zeyna menghidupkan motor menuju kesekolah.
Jam menunjukkan pukul 07.30,sudah dipastikan gerbang sekolah sudah ditutup, tapi Zeyna masih dengan santainya mengendarai motornya dengan kecepatan sedang.
Setelah sampai depan gerbang sekolah, dan ternyata benar gerbang sekolah itu sudah di tutup.
"Neng terlambat lagi ya? " tanya satpam gerbang sekolah tersebut yang bernama Pak Manto
"Iya Pak, bisa dibukain ga Pak? " minta Zeyna pada Pak Manto
"Aduh neng, gimana ya soalnya buat eneng ga ada toleransi lagi" ucap Pak Manto
"Ya udah Pak ga papa" Zeyna pun mengendarai motornya lalu pergi, toh buat apa juga ia sekolah udah pinter juga
(Sombong dikit gak ngaruh)
Pak Manto bengong dengan mendengar ucapan Zeyna "ada-ada aja anak zaman sekarang" geleng Pak Manto
Zeyna berniat ingin kembali ke apartemennya, tapi perutnya sudah ingin di isi jadi ia cari pedagang di pinggir jalan. Setelah menemukan ia berhenti si pedagang penjualan bakso