bagian6

816 91 20
                                    

Inggris, 2018.

Saat ini hujan deras mengguyur kota Bradford, gadis dengan seragam sekolah menengah atas, berlari menerobos derasnya hujan.

Ia harus segera pulang, pasalnya hari mulai malam. Lalisa, gadis itu tidak memiliki persiapan apapun. Ia berfikir tidak apa jika basah, yang terpenting kedua orangtuanya di rumah tidak merasa khawatir.

Kaki jenjangnya terus melangkah dengan cepat, samar-samar terdengar suara percikan air yang terinjak oleh beberapa orang. Mata gadis itu seketika mengudara, menatap di balik gang yang sepi. "Apa ada orang?" ucap lalisa lirih.
Penglihatannya samar, karena hujan yang semakin deras. Suara langkah kaki semakin mendekat kearahnya, lalisa terus menatap sambil memastikan.

Melihat ada bayangan orang berjalan tertatih, lalisa langsung bersembunyi di balik tong sampah yang tidak jauh dari sana. Gadis itu terus menatap, lalisa bisa pastikan jika itu adalah seorang laki-laki. "Sepertinya dia terluka." melihat pemuda itu berjalan sembari memegang perutnya membuat lalisa Memicingkan mata.

"Aggghhh..." lalisa bisa mendengarnya walaupun suara itu tertelan oleh derasnya hujan.

"Kemana larinya pria itu." suara lain mengudara membuat lalisa sedikit was-was.

Hujan sangat deras membuat pandangan lalisa sangat minim, di tambah Suasana semakin gelap. Entah apa yang di fikirkan gadis itu, ia tidak ingin beranjak dari sana. Malah berlari menghampiri pemuda yang hampir terjatuh ketanah, karna sudah tidak tahan dengan rasa sakit yang ia rasakan.

"Apa kau masih sanggup?" tanya lalisa lirih. walaupun keduanya terkena air hujan, tapi penglihatan pemuda itu masih jelas siapa wanita yang ada didepannya saat ini. "Ayo kita kerumah sakit." lanjut lalisa, sembari membantu pemuda itu bangkit. "Ayo." lalisa menatap kebelakang sekilas, sebelum membantu pemuda itu keluar dari gang yang cukup gelap.

Korea.2023

"Maaf, aku tidak sengaja." ucap lalisa sambil membungkukkan tubuhnya.

"Tidak masalah." jawab pemuda itu dingin.

Keduanya saling menatap satu sama lain, seolah mereka pernah bertemu sebelumnya. Lalisa memutuskan pandangan, gadis itu segera masuk kedalam lift.

Pemuda itu juga berjalan meninggalkan Lift yang lalisa naiki. Terlihat jika langkahnya tengah tergesa, sampai lupa akan sesuatu yang hilang dari tangannya.

Ceklek...

"Bagaimana keadaan putraku?"

"Hyung, kau kembali." Oliver segera bangkit dari duduknya dan di ikutin jeff yang tengah berbaring di atas sofa panjang.

Sehun mendudukkan dirinya di sebelah rajang tempat axel berbaring, tangannya mengusap lembut surai putranya. "Aku meninggalkan axel hanya beberapa hari, kalian ceroboh sekali." ucap sehun dingin.

"Maafkan aku, hyung." ucap Oliver, sembari menundukkan kepalanya.

"Jeff, katakan apa yang sebenarnya terjadi?" sehun menatap jeff sekilas, sebelum berpaling menatap putranya lagi.

"Ini bukan salah nona lalisa, aku yang tidak memberitahunya apa yang harus dan tidak axel makan." ucap Oliver cepat.

"Aku tidak menyuruhmu untuk berbicara Oliver." tegas sehun.

"Aku tau, kau pasti sangat marah sekarang. tapi hyung, anda juga tidak bisa menyalahkan nona lalisa dia seharian menjaga anakmu dengan sangat baik."

"Dengan baik katamu! Sudah aku katakan, jika aku tidak suka orang lain masuk kedalam kehidupan kita." sehun menjeda kalimatnya sesaat. "Jika wanita itu menjaga axel dengan baik, tidak seharusnya axel berbaring disini." lanjut sehun dengan penuh penekanan.

-OUR LOVE JOURNEY [HUNLIS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang