cerita 1

15 1 0
                                    

"ABANG IH BALIKINN.. "

Bima berteriak sambil lari mengejar kakaknya

"Kejar abang kalo bisa hahahaha"

Jean terus lari sembari membawa mainan Sadam

"Awas jatoh"

BRUGH

"Huaaaaa... Bundaaa.... Huaaa.. "

"Nah kan yan anaknya nangis, laporin bunda ah"

"Bun.. Bunda... anaknya nangis nih bun"

Mahen ikut mengompori Jean yang mana justru membuat Bima semakin menangis

Bunda yang lagi santai di depan TV mendengar teriakan anaknya langsung lari ke taman belakang

"Duh adek kok bisa jatuh sih? "

Bunda bertanya sambil mengangkat Bima untuk di gendongnya

"Jean nih bun rebut mainan adek"

"Apaan sih A'?? Aa' yang suruh bun"

"Dih kok Aa'? Kan kamu yang ambil!? "

"Aa' pokoknya yang nyuruh"

"Kamu yang ambil kok"

"Heish udah udah kok malah berantem sih, udah sekarang kalian minta maaf sama adek"

"Adeknya abang, abang minta maaf ya"

Sang adik justru berpaling dari abangnya dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Bunda

"Wayolo bang gak di maafin kan"

Emang Mahen ini hobi nya ngomporin adek-adeknya yang lagi berantem

"Bunn... "

Jean menatap sang bunda berharap dapat pertolongan dari aa' nya yang hobi ngomporin orang

"Ya udah sekarang kalian masuk rumah bersih bersih, hari libur tuh di pake buat istirahat bukan buat ngisengin adeknya"

" Iya bun"
Jawab mereka berdua serempak lalu masuk rumah dengan sang bunda mengekor di belakang mereka

............

Sekarang sudah waktunya makan malam, Thea berkutat di dapur sendirian berperang dengan alat" masak

"Wih masak apa tuh bun? Ada yang bisa Aa' bantu?"

"Dikit lagi selesai ini a', bantu siapin alat makannya aja a'"

"Wangi banget... wah ada rendang mau dong bun"

"Esh abang gak boleh diambil dulu, nanti tunggu semua udah siap makan baru kita makan bareng-bareng"

Jean hanya mendengus kesal, pasalnya daging memang makanan favorit Jean dari dulu apalagi rendang. Semakin pedas bumbunya semakin menantang bagi Jean.

"Tolong panggilin Bima, Saga dan papah yan, biar cepet juga makannya"

..........

Tidak mungkin ada ketenangan selama Jean dan Bima dipersatukan termasuk yang sekarang terjadi di meja makan. Jean terus menjahili Bima dengan mengambil sosis dari piring Bima, begitu seterusnya sampai Bunda Thea sendiri yang harus turun tangan.

Setelah makan malam beres mereka semua berkumpul di runag keluarga hanya menghabiskan waktu bersama

"Pah, kemaren kan aku belajar pkn di sekolah, aku kurang suka pkn aku lebih suka hitung-hitungan kayak mtk. Gak asik,lebih asik mtk"

Celetuk Aa' Mahen secara tiba-tiba

"Ih aneh aa' mah, orang mah pusing sama angka ini aa' malah suka mtk."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Darah BintaroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang